Tiga Belas

470 45 4
                                    

"Udah, tungguin aja is" kata vicky.

Isna mengangguk lalu duduk di sebelahku, menunggu kehadiran mereka yang tidak jelas adanya, membuat kami lelah dan semakin kesal.

"Ya Allah swt, udah jam segini belum pada datang" celoteh isna yang sudah mulai muak menunggu.

"Masuk yuk, tunggu di dalam Aja ! Sambil kita mulai membuat gerakan dan pola lantainya aja dulu" jihan menyuruh kami masuk.

Kami masuk ke dalam rumah jihan dan duduk di kursi ruang tamu, menunggu mereka yang tak lekas datang.

"Sudah hampir setengah sebelas nih"kata isna mulai geram menunggu.

"eh itu kayak suara motornya fian"celetuk vicky yang lantas membuat kami melihat ke arah jendela, benar saja di sana terlihat fian sedang memakirkan sepeda motornya.

" ya Allah swt baru datang"kata isna.

"Assalamu'alaikum" kata fian dengan cengengesan tak bersalah.

"Wa'alaikumsalam" jawab kami.

"Jam sembilan jare" sindir isna.

"Maaf tadi ada urusan bentar is" fian mulai membela diri.

Tapi isna hanya menatapnya sinis, isna sangat kesal dan dari raut wajahnya terlihat seperti orang yang ingin makan orang, ih ngeri melihatnya.

"Fian, meika nggak datang?" kataku mengalihkan pembicaraan.

"Nggak, katanya ada acara"

"Halah, nggak seru"

"Kan tadi dah aku kasih tau kalau meika ada acara di rumah" kata vicky.

"Masak sih?"

"Iya bolot" katanya dengan kekehan menghina, lantas bibirku membentuk kerucut.

"Ya sory kalo bolot, mending bolot, dari pada celana kedodoran"

"Eh in jangan menghina" protesnya.

"Wah mungkin ngefans sama roma irama" kataku mengejek.

Karena ucapanku, teman-temanku tak henti ketawa.

"Iya ik, vicky celana ne kayak bang haji roma irama" kata isna yang ikut menimpali ejekanku.

"Kedodoran pula" kata jihan.

"Celananya bokap di pake" kataku memainkan mata mengejek.

"Halah gitu-gitu kamu suka kan?" kata vicky dengan senyum mengembang.

"Bangga banget wleh, vick kamu baper kan sama aku ngaku!" kataku menunjuk vicky.

"Eh nggak, guyon in ya Allah swt" protesnya, lantas tawa kami menggelegar di sudut ruangan ini.

"Ah sudahlah bosan aku" kataku.

"Kan ada vicky in, masak ya bosen iya nggak vick"kata fian.

"Hiss kamu ki lo, udah to aku sama vicky tu nggak ada apa-apa" bantahku.

"Enggak ada apa-apa tapi manggilnya bebz" kata isna

"Iya wi, ciee" ledek fian.

"Dasar bagong" kataku kesal.

"Eh fian diem nggak, cuman bercanda yo" vicky mulai membuka mulut.

"Bercanda, ntar kan lama-kelamaan jadi serius" kata fian yang membuat isna dan jihan ketawa.

"Inaya tuh yang baper" kata vicky.

"Aku nggak baper kok, kamu mungkin" kataku sewot.

"Halah-halah" fian mengejek kami habis-habisan.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang