Cinta Dalam Diam

Dua Puluh Dua

(Inaya POV)

Ketika kak aldi telah hilang di balik pintu, aku kembali mengenang waktu itu, ketika kisah-kisah ali bin abi thalib dan fatimah az-zahra yang membuatku sangat menyukai sosok mereka.

Aku selalu ingin seperti fatimah az-zahra, namun aku selalu gagal, menjadi seperti dia, jelas saja aku tidak bisa menjadi wanita lembut seperti dia, aku selalu saja aktif dan tak mau diam.

(Falashback )

Author POV

Gadis kecil itu sedang bermain di teras rumahnya, tiba-tiba keluarlah lelaki yang tak jauh beda umurnya, terlihat 4thn lebih tua dari gadis itu. Dia datang dengan senyumnya yang manis.

"Kakak punya cerita nih"

"Apa kak" tanyanya antusias.

"Kamu mau dengerin?"dia mengangguk mengiyakan.

"Beresin dulu mainannya"lelaki itu menunjuk mainan yang berserakan di tanah.

Gadis kecil itu  mengangguk lalu mulai membereskan semua mainannya.

"Ayo kak, inaya penasaran"

"Kamu mau nggak jadi fatimah az-zahra?"inaya menaikan alisnya tidak mengerti.

" maksutnya kak, inaya nggak faham"

Aldi tersenyum melihat adiknya, dia tahu benar adiknya yang masih berumur  9tahun itu masih suka bermain, jadi dia harus sabar  menjelaskannya.

"Dek  Fatimah az-Zahra adalah putri kesayangan Rasul dari pernikahan beliau dengan Siti Khadijah binti Khuwailid. 

Fatimah adalah perempuan yang tegar, cantik, baik dan lembut. Sebagai anak yang berbakti pada ayahnya, Fatimahlah yang mengurus Rasul sejak Khadijah meninggal sampai Rasul menikah lagi.

Sampai suatu ketika, saat Rasul menjelang wafat, Fatimahlah orang yang sangat sedih jika Rasul meninggalkannya tapi Fatimah juga adalah yang paling bahagia karena kata Rasul setelah sepeninggal Rasul, Fatimahlah yang pertama kali akan menyusul Rasul ke surga"

"Benar kah? Subhanallah kak, inaya ingin jadi seperti Fatimah Az-Zahra" ucap inaya kecil penuh bara api.

"Wah pinter, belajar yang rajin ya? Oh ya walaupun orang tua kita udah nggak ada, kita harus tetap bikin mereka bangga ingat itu!" aldi menunjuk hidung inaya.