Delapan Belas

420 43 0
                                    

Inaya POV

Hari ini kak aldi membuatku geram, bayangkan aku sedang menikmati tidur pulas ku tiba-tiba dia mengguncang tubuhku, dan berteriak di telingaku, sontak saja aku bangun karna dia menteriakkan suaty itu berkaitan dengan kewajibanku, aku marah dengan diri sendiri dan kak aldi.

Aku marah karena aku hampir melalaikan kewajibanku, namun tak kusangka ketika aku hendak keluar membeli cabe.

Krekkk

"Kak AAAALLLDDDIII"

Aku kesal sampai aku menangis, aku sudah sangat bersalah karena lalai akan sholatku, tangisku pecah karena alhamdulillah aku tidak lalai.

'jadi tadi aku sholat tepat waktu'batinku

"Kenapa in?" kata kak mega khawatir, dia masih membawa centong di tangannya, maklum saja dia sedang bergelut di dapur tadinya.

"Ini kak aldi resek , dia bilang udah jam 7, lihat masih gelap juga hiks" aku mulai menangis.

Kak aldi merengkuh tubuhku dalam pelukannya "kak aldi pengen adek kakak nggak tidur saat suara adzan berkumandang menyuruh kita untuk segera melaksanakan sholat" jelas kak aldi membuat aku tenang dan sadar apa yang dilakukan kak aldi ada benarnya.

"Kalian ini bikin kakak jantungan, udah ah kakak mau lanjut masak" rewel kak mega" ohh ya in jangan lupa cabe"katanya sebelum benar-benar pergi meninggalkan kami.

Kami tertawa kecil "kak inaya sayang kakak, makasih ya kak"

"Iya, udah sana ! ntar kita makan apa? Kalau kamu nggak beli cabe?" kak aldi kembali menjadi kakak yang resek untukku, namun sekarang ini hanya ku balas dengan senyum.

"Assalamu'alaikum kak"ucapku

"Wa'alaikumussalam in"kak aldi masuk kedalam dengan merapikan sarungnya yang mulai berantakan.

*

Hari minggu yang cerah ini membuat bahagia di hati, untuk sesaat aku tidak memikirkan Naufal, berulang kali aku melupakan dia dan dengan mudah pula aku mengingatnya kembali, kini aku menikmati kartun yang ku sukai.

Tok....

Tok....

Tok....

"Suara ketukan pintu?"aku bangkit untuk melihat siapa yang datang.

Krekk

Aku melihat ke sisi kanan dan kiri tak ada orang, ku tutup kembali pintu itu, tapi ketika aku berbalik.

Tok....

Tok....

" hiss siapa sih iseng banget"aku mengintip dari celah lubang.

"Oh mereka" kataku kemudian membuka pintu.

Krekk.

"Udah deh frida, tasya , rania nggak usah ngumpet" kataku santai dengan tangan sigap di dada.

Mereka keluar dari persembunyian mereka.

"Inaya hehe" mereka datang menghampiriku dan memelukku.

"Cengar cengir hikss kalian" kataku yang hampir menangis karena mereka memelukku erat dan semakin erat.

"Miss you in" bergantian mereka mengatakannya padaku "miss you too" kataku.

Mereka melepaskan pelukannya.

"Eh malah nangis" rania mengusap air mataku, aku hanya tersenyum.

"Eh anak SMK mau nyulik inaya nih" kata frida.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang