Lima Belas

409 45 2
                                    

Kami berlatih berbulan-bulan, akhirnya tiba juga dimana kami akan menampilkan tarian tersebut.

Kami berlenggak lenggok sesuai dengan lagu yang di putar, kami membuat pola dan terus menari, setelah selesai kami mendapat tepuk tangan yang meriah dari teman satu kelasku.

Prokk
Prokk
Prokk

Rasanya cukup lega, kami mendapat cukup apresiasi dari bu maya, ya walaupun sebenarnya penampilan kami kacau, namun kami sudah berusaha maksimal untuk menampilkan yang terbaik.

Tibalah kelompok lain yang maju dan menampilkan tarian mereka.

*

Aku sudah lama mendapatkan pin bbm Naufal, namun sampai sekarang aku belum berani menginvite ya.

Aku selalu mengetik setiap huruf dari pin dia, namun selalu ku urungkan niatku untuk menginvitednya, sebenarnya aku belum siap namun hati kecilku mengatakan ingin mengetahui kabarnya tanpa harus bertanya kepada orang lain.

Malam ini ketika aku sedang tiduran di atas kasur, aku mulai memberanikan diri menginvite pin dia, selang beberapa waktu dia mengaCC, aku cukup senang dan puas.

(Bbm)

Naufal : Assalamu'alaikum

Sontak aku kaget setengah mati, bahkan berulang-ulang aku membacanya, menepuk pipiku kan nggak lucu kalau ini semua cuman mimpi. 'ya Allah swt dia bm aku duh senengnya'batinku

Inaya : wa'alaikumussalam

Dengan penuh keyakinan aku membalasnya, berharap hal yang mungkin gila, aku berharap dia sedang mulai pendekatan padaku, setiap memikirkannya, aku malah seperti orang gila, yang loncat kegirangan, hanya karena sebuah chat yang banyak menimbulkan kemungkinan itu.

Aku menunggu balasannya, namun tak kunjung ada, aku mengotak atik handponeku, melihatnya terus tanpa henti namun masih sama.

Ketika aku sudah lelah menunggu balasan darinya.

Ping!!!

Dia membalasnya, ku baca pesannya sambil memejamkan mata, mengambil nafas dalam, ya aku tau aku alay, tapi ini kenyataannya.

Naufal : in tolong promotin pin ku dong, ntar aku gantian promotin kamu.

Namun semua sirna, aku selalu aja berharap yang tidak ada kemungkinan hal itu terjadi, yang tadinya aku bersemangat menjadi murung dan malas untuk membalasnya.

Inaya : iya

Naufal : makasih in

Read.

Memang cukup mengecewakan, hal ini membuatku uring-uringan dan malas melakukan apapun, sampai akhirnya aku tidur pulas.

*

Ketika aku berjalan menuju kelas, aku melihat faiz di depanku.

"Pagi is"sapaku kepada faiz.

"Oh inaya, pagi juga"jawabnya sembari tersenyum.

Kami masuk kedalam kelas.

"Is ntar pulang naik apa?" kataku saat menuju bangku.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang