Chapter 33 Realise His Feeling

142 9 2
                                    


Sotaru memandang pemuda yang baring di sebelah tingkap dengan perasaan berdebar. 'Baru fikir dah muncul...'fikirnya. Sotaru memandang sekeliling dalam bas. Banyak kerusi kosong, hanya ada mereka yang berada di dalam bas.

Dia melabuhkan punggungnya duduk di sebelah kerusi Kaito dan memadang Kaito yang lena tidur tidak sedar dirinya berada di sebelahnya. Sotaru mencucuk-cucuk wajah Kaito namun pemuda itu tidak juga terjaga daripada tidurnya. Sotaru mengeluh perlahan. Dia meletak beg plastik di tangan kirinya di lantai kemudian kepalanya di sandarkan pada bahu Kaito. Sotaru mencabut mask di wajahnya dan di letakkan ke dalam poket seluarnya.

'Mereka bukannya ada dalam bas'

Sotaru menutup matanya dengan rapat membiarkan dirinya hanyut di bawa arus mimpi, namun wajah sosok pemuda di sebelahnya muncul di fikirannya telah menyebabkan Sotaru membuka matanya kembali. Tangannya memegang dadanya yang berdegup kencang.

'Aku sakit ke? Sebab panas ke?' Sotaru memandang ke arah Kaito yang masih lena tidur. Jantungnya kembali berdetak laju. 'Memang sah aku sakit' Sotaru membuat kesimpulannya sendiri. (For your information Sotaru tidak pernah merasai pengalaman jatuh cinta)

Gerakan kecil yang bergeseran dengan tangannya telah membuat Sotaru tersentak, dia menoleh kepalanya memandang Kaito yang tidur di sebelahnya. Kaito menggosok matanya yang berair. Sebelah matanya di buka dengan perlahan. Apabila sedar ada penumpang yang duduk di sebelahnya, Kaito memandang ke pemuda di sebelahnya. Matanya terus membulat.

"Sotaru...!"

Sotaru mengangguk kepalanya, senyuman iklas di berikan kepada pemuda di sebelahnya. "Kaito.." Katanya perlahan. Senyuman di wajah Kaito semakin melebar apabila sedar Sotaru yang duduk di kerusi penumpang di sebelahnya.

"Sotaru, kamu nak pergi mana naik bas ni?" Katanya. "Saya baru balik dari supermarket beli barang dapur" Kaito terdiam mendengar katanya.

"Sotaru.. Bukan ke kamu sepatutnya duduk di rumah, sembunyi daripada
mereka?"

"Dah sebulan berlalu sejak saya keluar dari hospital, saya pasti mereka ada benda penting yang mereka perlu lakukan daripada mencari saya" Balasnya. Kaito menggeleng kepalanya, pening dengan sikap Sotaru yang tidak pandai menjaga dirinya. Dia sepatutnya sedar yang dirinya di dalam bahaya. Kaito mengeluh perlahan. Kaito memegang pipi Sotaru dengan lembut.

"Please Sotaru, take care yourself. Jangan membahayakan diri kamu keluar daripada rumah. Kalau mereka nampak kamu nanti pasti mereka akan bunuh kamu nanti" Kata Kaito.

Sotaru memandang tepat mata Kaito. Mata warna biru keunguan milik Kaito memandang tepat ke arah mata hijau kebiruan milik Sotaru di sebelahnya.

Saat pandangan mereka saling berkunci. Degupan jantung mereka berdetak kuat sehingga jelas kedengaran di telinga Sotaru. Walaupun hanya
Sotaru yang dapat mendengarnya.Wajahnya terasa memanas, mukanya mulai memerah memandang Kaito yang duduk di sebelahnya.

"Sotaru..." Panggil Kaito perlahan. Termati lamunanya. Terkebil-kebil matanya memandang Kaito. Kaito tersengeh.

"Wajah kamu memerah, Sotaru" Usiknya. Bertambah merah wajah Sotaru mendengar usikan Kaito.

"Mana ada!" Marahnya.

Sotaru menekup kedua wajahnya, menghalang Kaito melihat wajahnya. Kaito tersenyum melihat telatah Sotaru.

'Cutenya~!' Jerit Kaito dalam hati.

Kaito memegang tangan kanan Sotaru yang menutup wajahnya dan menarik tangannya pada bibirnya. Kaito mengucup tapak tangan Sotaru dengan lembut. Sotaru memandang pemuda di sebelahnya dengan hatinya yang semakin berdebar.

Welcome to New World(Detective Conan)✔Where stories live. Discover now