2-the sense of family

5.2K 446 0
                                    

Happy reading😄

Sama seperti keluarga Jin dan keluarga Namjoon, keluarga Ho Seok juga melakukan sarapan besama untuk mengawali hari pertama berutinitas setelah lama libur.

Hoseok yang datang terakhir di meja makan "eomma appa membelikan bocah ini sepatu baru ya?"

Ibu Hoseok yang mendengar perkataan anaknya itu spontan memukul kepala Hoseok dengan sendok yang dipegangnya "Bukannya memberi salam kepada eomma appa, aish..."

《Flashback》

Kemarin malam, bukan tepatnya pukul 01.30 dini hari kejadian itu tejadi. Pada saat itu tentunya ayah dan ibu Hoseok sudah tidur, Hoseok sendiri sedang asyik melihat televisi dan sembari memainkan gitarnya di ruang keluarga.

Hoseok mendengar samar-samar suara tangisan yang membuatnya berhenti memainkan gitarnya dan mengecilkan volume tv, dan suara tangisan itu semakin terdengar ditelinganya, hingga bulu kuduknya pun merinding.

Pada dasarnya Hoseok memang sangat penakut, dengan ketinggian pun ia takut apalagi yang berkaitan dengan horor. Namun rasa penasarannya juga tak mau kalah, hingga ia mulai memutuskan mendekat ke arah sumber suara tangisan yaitu di pintu depan rumah.

Suara tangisan itu semakin jelas, tapi justru Hoseok tidak takut lagi karena ia merasa kenal dengan suara itu, maka ia langsung membuka pintu rumahnya.

"hikhiks hobie oppa, hishikshiks..." benar dugaan Hoseok bahwa itu tangisan adik sepupunya(Yerin), ia sedikit kaget melihat Yerin hanya mengenakan satu sandal dan kakinya yang tak memakai alas itu terdapat darah akibat luka.

Walaupun Hoseok sangat suka bercanda tapi ia juga memiliki hati yang hangat, ia segera memeluk Yerin dan menepuk-nepuk bahunya, tapi justru Yerin semakin menjadi-jadi tangisannya

"Huahuaaa...aku ingin mati saja, eomoni dan abeoji benar-benar melupakanku, padahal aku juga anak kandung mereka, tapi kenapa Jinyoung oppa dan Chae Yeon saja yang diperhatikan".

Tangisan Yerin membuat ayah dan ibu Hoseok terbangun "Yerin kenapa kamu menangis seperti ini sayang" ibu Hoseok langsung memegang tangan Yerin yang tadinya melingkar dipinggang Hoseok.

"Ini sudah larut malam, eomoni dan abeoji mu pasti sekarang sedang khawatir"

Bukannya Yerin menjawab pertanyaan kedua orang tua Hoseok atau mereda tangisannya, justru ia memperkeras tangisannya.

Hoseok pun memberi kode orang tuanya untuk tidak bertanya dulu kepada yerin, dan Hoseok memperat pelukannya serta mengusap lembut rambut panjang Yerin

"gwaenchana, Hobie oppa disini, eomma appa juga ada, kami menyayangi mu, jadi jangan berkata seperti itu lagi."

Perlahan tangisan Yerin mereda, Hoseok pun mulai melepas pelukannya dan segera menuntun Yerin untuk masuk ke dalam rumah karena cuaca di luar sangat dingin.

Setelah keadaan Yerin membaik dan berhenti menangis, ibu Hoseok pun bertanya

"Yerin kamu tidak kenapa-napa sayang? Siapa yang membuatmu seperti ini?"

Yerin tak menjawab, ia hanya kembali menundukkan kepalanya.

"eomma appa mungkin Yerin memang belum mau cerita, biarkan ia istirahat dulu, aku akan mengantarkannya ke kamarnya, eomma dan appa silahkan kembali tidur karena besok sudah harus masuk kerja kembali."

Hoseok seakan mengodekan ke orang tuanya bahwa ia akan mengurusnya dan menceritakan nanti.

"baiklah, Yerin tidurlah, supaya kamu bisa mengistirahatkan pikiran mu sejenak" Ayah hoseok yang mulai beranjak kembali menuju kamarnya yang kemudian di ikuti istrinya, "semoga tidurmu nyenyak yerin sayang"

Expectation VS Reality ✔(BTS X GFRIEND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang