Yewon POV
Aku akui aku memang salah, dengan lancangnya aku mengganti semua surat yang dia tulis untuk Eunha eonni itu memang salah.
Namun aku sama sekali tak memiliki niat buruk karna aku sama sekali tak mengubah inti sari dari setiap surat, aku hanya mengubah bahasanya saja menjadi lebih romantis jika dibaca.
Meski begitu aku tetap salah, dan aku menerima semua amarahnya padaku.
Memang sakit.
Bahkan lututku yang berdarah menjadi tak terasa sakit karna tertutup oleh sakitnya mendengar semua ucapan dan sikapnya padaku.
Aku juga sama sekali tak marah melihatnya pergi meninggalkanku sendirian di tepi sungai han dengan kondisi lututku yang terluka dan baju tipisku yang tak bisa menghalangi dinginnya angin malam ini.
Tidak ada rasa kesal sedikitpun di hatiku untuknya, dan aku pun tak membecinya.
Karna bagiku cukup satu
Dia Bahagia
Cukup itu saja, maka aku pun akan merasa senang melihatnya.
Memang cinta ku buta, memang aku di bodohkan oleh cintanya, tapi karna cintanya aku belajar bagaimana cara menyingkirkan ke-egoisan, belajar mengakui keburukan dan kesalahan yang kuperbuat, belajar menjadi pribadi yang lebih baik.
Karna itu semua, aku sadar jika hatiku sepenuhnya dikendalikan olehnya, hingga aku rela menerima semua rasa sakit yang diberikannya.
Pada intinya, setelah semua hal yang dilakukannya padaku, sama sekali tak merubah rasa cintaku padanya.
Namun aku hanya lah seorang yeoja biasa yang bisa saja menangis kapan saja jika merasa sakit atau terluka.
Meski kini mataku bengkak dan sembab karna air mataku yang terus mengalir, tapi tetap saja rasa cintaku padanya tidak ada yang berkurang.
"Saranghe Yoongi oppa!!!"
Aku tahu teriakan kencang ku itu tak akan terdengar olehnya.
Bahkan air sungai han tetap begitu tenang menenuhi pemandangan mataku meski sudah setengah jam aku tak berhenti menangis.
Langit gelap, suasana sepi dan tenang, udara yang begitu dingin.
Itulah semua hadiah pemberian Tuhan padaku yang mungkin saat ini aku sudah memasuki usia 16 tahun.
Harapanku di usia ku tahun ini cukup 1 saja, yaitu aku mampu mengabulkan permintaannya dengan senyuman yang tetap hadir di wajahku, karna jujur saja sangat berat bagiku untuk tidak menemuinya.
Tapi aku tak boleh membuatnya kecewa ataupun sedih, jadi aku harus bisa melakukan permintaannya itu.
Tiba-tiba aku merasa lebih hangat, karna seseorang menutupi baju tipisku dengan mantel tebal miliknya.
Siapa lagi jika bukan Namjoon oppa.
"maafkan oppa tak bisa menjagamu dengan baik Yewon"
Aku berusaha tersenyum menatap matanya yang sendu dan penuh kekhawatiran.
"aku baik-baik saja oppa, aku sangat senang saat ini karna oppa adalah hadiah terbaik yang kumiliki"
Pelukannya begitu erat dan hangat.
"saengil chugha Yewon-ie, adikku tersayang, maafkan oppa karna di hari ulang tahunmu justru kamu harus mengalami kejadian buruk seperti saat ini"
"tidak oppa, kan aku sudah bilang, oppa itu hadiah terbaik yang kumiliki, aku berharap oppa selalu disampingku setiap pertambahan usiaku"
![](https://img.wattpad.com/cover/98449668-288-k402062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Expectation VS Reality ✔(BTS X GFRIEND)
FanfictionBerawal dari sebuah komplek perumahan mewah di daerah Gangnam, Seoul 'Kim's Regency'. Dari namanya saja sudah jelas bahwa pemiliknya adalah keluarga Kim. Tidak hanya bertetangga, sebuah persahabatan antara 7 laki-laki tercipta sejak mereka masih kec...