39-like the beginning

1.1K 125 16
                                    

~makasih buat yang masih setia mengapresiasi karya ku ini 😊apalagi yang ngasih semangat buat author 😘
~

Seokjin POV

Aku yakin permasalahan itu bisa kita berdua atasi nantinya, yang terpenting saat ini adalah aku dan dirinya harus jalan bersama dan saling menguatkan karna ledakan utama dari permasalahan itu akan terjadi suatu saat nanti, jadi kita berdua harus mulai mempersiapkannya dari sekarang.

Benar, aku tak boleh berjauhan dengannya, dan mulai hari ini kita berdua harus kembali bersama seperti dulu.

Memang beberapa hari aku terus dibebani oleh permasalahanku dengan Sowon yang aku sendiri tak mengetahuinya, hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk mencari tahu lewat eomma ku serta memperjelas lewat abeojiku.

Aku sempat berdebat panjang dengan abeoji namun pada akhirnya abeojiku menyerah dengan kegigihanku, dan mengijinkanku untuk menjalin hubungan dengan Sowon tapi abeoji selalu menekankan jika konsekuensi apapun yang terjadi harus aku terima.

Ya memang benar saja kini permasalahan itu memang tidak bisa dianggap ringan, tapi aku juga tidak boleh diam saja setelah mengetahuinya.

Meski akar permasalahan itu sudah kuketahui, justru hal itu membuatku berpikir dua kali lebih keras, bahkan aku jadi lebih sering melamun padahal jelas-jelas sedang di rumah sakit untuk bekerja. Rasanya aku ingin segera menemuimu Sowon, aku ingin kita bicara menyelesaikannya bersama.

Panjang umur, yeoja yang selalu memenuhi ruangan otakku, ya benar Sowon, tanpa basa-basi lagi aku menghampirinya yang sedang duduk di salah satu meja makan di cafe rumah sakit.

Dia terkejut saat aku menampakkan diri dihadapannya, dan ekspresinya itu sangat imut menurutku.

Melihat hanya ada segelas jus apel yang ada di meja, aku segera memesan makanan.

Kalguksu dan frappuccino tak lupa aku memesannya karna itu kesukaan Sowon.

Aku tertawa kecil melihat tingkahnya yang masih belum berani bersuara bahkan dia menundukkan kepala menyembunyikan wajahnya dariku.

Ya aku paham, kejadian beberapa hari yang lalu saat bertemu dengannya dirumah sakit memang sikapku terbilang sangat kasar jadi aku yakin dia takut untuk memulai pembicaraan.

"bagaimana ujianmu?" tanyaku basa-basi untuk mencairkan suasana terlebih dahulu.

"aku mengerjakannya sebisaku"
dia menjawabnya dengan suara pelan, itu sama sekali bukan style nya, sepertinya dia memang takut.

Tidak ada pembicaraan lagi setelah itu, karna aku sendiri juga bingung harus berbicara atau berbuat apa, karna selama ini dia tak pernah bersikap seperti sekarang, sepertinya aku sangat menyakitinya selama ini, aku jadi sangat merasa bersalah sekarang.

"makanlah itu, aku tahu itu makanan dan minuman kesukaanmu"ucapku setelah seorang pelayan mengantarkan pesanan ke meja kami.

Semoga setelah makan, suasananya tidak secanggung ini.

Aku sudah memulai menyantap makanan pesananku tapi tidak dengan dia yang masih diposisi sama.

Aku menghela napas panjang dan memutuskan menjeda aktivitas makanku.

"sowon"

Panggilku dengan lembut sama sekali tak membuatnya merubah posisinya ataupun memandangku.

"baiklah, aku tahu aku memang keterlaluan saat itu, ah bukan saat itu saja tapi selama ini aku memang selalu menyusahkanmu, dan aku juga tahu traktiran makan ini tidak bisa dijadikan permintaan maaf atas semua rasa sakitmu, sebenarnya hari ini aku berniat untuk memulainya dari awal lagi, tapi setelah tahu kamu begini ya aku bisa apa"

Expectation VS Reality ✔(BTS X GFRIEND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang