60-Finally(Eunkook)

1K 91 0
                                    

Eunha POV

Derita anak tunggal.

Semuanya harus berlandaskan ijin orang tua, itu kewajiban mutlak para anak tunggal terlebih seorang putri sepertiku.

Merangkai setinggi apapun impian yang ingin ku kejar, namun jika ujungnya kedua orang tua tak mendukung maka sama saja sia-sia.

Meski awalnya aku juga tak begitu tertarik dengan dunia idol, namun setelah mengikuti perjalanan audisi yang melelahkan membuatku sadar jika banyak orang di luaran sana yang ingin menjadi artis terkenal.

Lolos audisi bahkan diberikan berbagai kemudahan karna jabatan tertinggi eomma dari sahabatku mempermudah jalanku menjadi calon idol dibandingkan ribuan orang yang masih bersusah payah di luar sana.

Bodoh jika aku membuang kesempatan langka ini.

Setidaknya aku mencoba dan tak membuat sahabatku yang memiliki harapan lebih besar menjadi kecewa karna pengunduran diriku.

Tapi kembali lagi pada kedua orang tua ku yang bersi kukuh dengan seribu alasan menentangku untuk mengambil jalan baru di kehidupanku.

Alasan karna amanat dari eomma sahabatku yang meninggal pun tak mempan.

Bahkan aku sampai harus mogok makan dan mengurung diri di dalam kamar.

Namun usahaku itu tak juga berhasil.

Kedua orang tua ku tetap tak mengijinkanku pergi besok meski aku telah menandatangi kontrak agensi NY untuk menjadi trainee.

Aku hampir frustasi karna seharusnya hari ini adalah hari terakhirku untuk mempersiapkan segala barang yang akan ku bawa pergi besok.

Cara apa lagi yang harus ku lakukan demi mencuri hati kedua orang tuaku untuk memberikan ku restu.

Bahkan sempat aku berpikir untuk mengancam dengan bunuh diri, tapi aku tak memiliki keberanian sampai melakukan hal mengerikan seperti itu.

Di sela keterputus asaan ku, seorang yang hampir sebulan ku hindari justru tiba-tiba saja datang ke rumahku membuat pendirian kedua orang tua ku runtuh, dan akhirnya aku di beri ijin untuk menjalani kehidupan baru yang ku mulai besok.

Aku heran, anak sendiri saja di tentang mati-matian, tapi justru anak orang lain lebih di percaya.

Aku sendiri juga tak tahu apa yang di tawaran namja itu pada kedua orang tua ku hingga aku di bebaskan meraih impianku.

"eomma sama appa pergi belanja kebutuhan bulanan sebentar, jungkook tolong jaga putri ahjuma ya"

Aku benar-benar heran dengan kedua orang tua ku bisa-bisanya meninggalkan putri tunggalnya bersama namja di kamar berdua saja sedangkan mereka pergi entah kemana.

Aku sendiri juga bingung melihat namja yang membantuku meluluhkan hati kedua orang tua ku kini tengah duduk di atas sofa yang ada di sudut kamarku dengan kepala tertunduk menyembunyikan wajah tampannya.

"mianhe"

Jika memang kata itu dia ucapkan untukku seharusnya dia berbicara dengan menatapku, namun dia masih saja menundukkan kepala seakan kata yang keluar dari mulutnya hanyalah sebuah gumaman yang tak perlu ku respon.

"aku tak akan mencoba menghindarimu selama ini jika tahu esok kamu akan pergi bersama adikku"

Meski dia masih enggan menatapku, namun dapat ku mengerti dengan jelas jika kalimat itu untuk diriku, karna memang kami hanya berdua saja.

Dia namja bertalenta yang tak mungkin berbicara sendiri bagai orang gila.

"jika pun aku tahu aku akan pergi besok, aku juga tak akan mengubah keputusanku tuk menghindarimu selama ini, menjaga jarak darimu, menjauhi mu, karna pada akhirnya memang aku akan pergi meninggalkan mu"

Expectation VS Reality ✔(BTS X GFRIEND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang