part 3

19.6K 750 8
                                    

Ia tiba di rumah. Semua jadi lebih baik, gak masalah Ia tidak mengikuti kelas sampai akhir, Zalha akan minta ijin buat Fayola. Tubuhnya rasanya ingin remuk. Hatinya rasanya perih di permainkan.

Jika mengingat kejadian tadi Ia menggeram kesal, dan sesekali menyeka bibirnya, Ia tak mau ada bekas bibir cowok itu di bibirnya.

"Gue nggak mau di cium."ringisnya, Ia semakin kesal, "Arghh kenapa sih bisa terjadi,"

"Dasar Bad boy sialan!"gumamnya

Bad boy yang telah mencuri first kissnya, Walaupun ganteng, tetap aja dia brengsek, nggak punya hati, bahkan singa buas pun masih punya hati.

"Gue benci sama mereka, gue nggak mau urusan sama mereka lagi!"

Fayola menumbangkan dirinya di kasur empuk miliknya, tempat ternyaman di dunia ini. Ia menarik selimutnya dan melupakan semua kejadian hari ini. kejadian kelam yang harus di lenyapkan dari pikirannya.

Baru saja Ia ingin memenjamkan mata, Ia dikejutkan dengan bunyi handphone... Ada nama Darel di layar handphonenya.

Fayola : Hallo Rel.

Darel.   : Gimana keadaan kamu, 
                 Udah baikan?

Fayola  : Hah! Emang aku kenapa?

Darel    : Gue dengar dari Zalha.   
                 katanya lo sakit.

Fayola  : Oh iya lupa, aku udah 
                 baikan kok Rel.

Darel    : Beneran udah baikan? Kalo
                masih sakit aku ke rumah                          kamu sekarang.

Fayola :  Eh, beneran aku udah. 
                 baikan, udah minum obat                         tadi.

Darel    : Yaudah kalo gitu istirahat.                       Biar cepat sembuh,

Fayola : Iya-iya aku istirahat.

Nggak bisa di pungkiri, perasaannya jadi lebih baik, Ia sangat senang Darel memperhatikan dirinnya

Fayola pun langsung mengikuti kata-kata Darel untuk istirahat. Ia meletakan handponenya dan berusaha memenjamkan matanya. Namun, handpone kembali mengeluarkan suara, siapa lagi sih?  Tak ada nama. Ia mengernyitkan keningnya. angkat nggak yah pikirnya, tapi kalo nggak angkat, Ia malah nggak bisa tidur karna saking penasarannya. Dan Ia memutuskan untuk...

"Hallo siapa yah?"

Nggak ada balasan.

"Siapa sih gak jelas banget."

"Gue matiin yah,"

Fayola langsung menekan tombol merah, mengakhiri panggilan. Hal itu sangat mengganggu baginya.

Drtt. handpone berbunyi lagi. Namun, bukan panggilan masuk tapi, hanya sebuah pesan masuk.

ESTAFANI FAYOLA LO MAU LARI DARI HUKUMAN LO

Matanya terbelalak. Ia langsung bisa menebak itu dari siapa yap, dari Gavin ketos mesum itu, si brengsek yang mau berbuat jahat padanya.

"What! Ketos itu, dia kok tahu no gue sih, arghh kenapa sih sama hari ini. Cuman terlambat gue sampai gininya sih,"

"Oh please,  Gue nggak mau berurusan lagi sama mereka."

Masih syok dengan pesan itu sekarang apa lagi, pesan kedua masuk dengan nomor yang sama. Fayola lebih berhati-hati tangannya sedikit gemetar membukanya. Namun, Ia mengurungkan niatnya untuk membukannya, Ia mematikan handponenya, dan kembali tidur.

SENSE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang