part 33

2.1K 96 14
                                    

Please, di koreksi yah kesalaahannmya. Lagi proses belajar untuk nulis yang bener nih.

Fayola berjalan menjauhi kedua sahabatnya, sahabat yang tidak mengerti perasaannya saat ini.

Dirinya mendengus kesal, dia terus berjalan tanpa arah dengan suasana hati yang tampak kacau, pandangannya lurus tanpa menpedulikan beberapa cowok yang menggodannya.

Tiba-tiba matanya terbelalak, tak percaya apa yang dia lihat tampak seorang laki-laki dari belakang sosok yang dia rindukan selama ini, wajahnya hanya menengok sekilas tanpa melihat pada dirinya, hatinya seperti tersayat saat Carlen bersama gadis lain bergandengan.

Air matanya jatuh, menatap mereka berdua yang berjalan menjauhinya, entah dia tidak bisa menahan tangisnya saat melihat sosok Carlen bersama gadis lain, perasaan rindu itu kini telah berubah menjadi rapuh, dirinya rapuh tak berdaya.

Sangat menyakitkan. Kenapa Cowok itu lakukan hal ini padanya, air matanya terus mengalir tanpa henti, dirinya yang terjongkok dan menangis tersedu-sedu.

"Fay!"Darel menatap Fayola yang menangis di bawah,

Darel menatap peduli, "Kenapa?"

Fayola masih menangis, dirinya sangat malu di lihat oleh Darel, tapi dirinya tidak bisa berhenti menangis ini terlalu sakit.

"Rel!"seru Fayola, menatap Darel

"La, ayo berdiri jangan nangis disini,"ucap Darel, membantunya berdiri

Dirinya tak berdaya, matanya masih memerah habis menangis. Menatap Darel yang kini bersamanya tanpa satu kata yang terlintas di dirinya.

"Aku kabarin Zalha yah,"ucap Darel

"Eh jangan Rel, jangan kasih tahu mereka,"ucap Fayola, "Aku nggak mau mereka khawatir,"

"Yaudah,"

Fayola tidak tahu alasan apa yang ingin dia katakan, dirinya tidak bisa jujur pada Darel sama keadaannya.

"Elu kenapa cerita sama gue,"ucap Darel, terdengar lembut dia tidak ingin gadis ini menangis,

"Aku nggak apa-apa."ucap Fayola, hening mengiringi dirinya

"Fay, cerita sama gue. Gue akan jadi pendengar yang baik,"memegang tangan Fayola untuk menyakinkan dirinya.

"Tapi, Rel!"menatap pada Darel

Darel tersenyum, "its okey, elu nggak mau cerita juga nggak apa-apa,"

"Tapi, elu jangan nangis lagi yah, "menatap Fayola, ada harap di sana untuk mantannya itu bisa bahagia.

"Iya janji,"mengankat tangannya menandakan dia setuju dan tersenyum manis pada Darel.

"Senyum elu kok masih sama sih,-"

Fayola mengerutkan dahinya, memincingkan matanya apa yang di maksudkan Darel senyumnya masih sama,

"Iya sama, senyum yang pernah mengalihkan dunia ku."

"Apaan sih Rel,"Fayola terkekeh kecil mendengar gombalan receh dari Darel.

"Sejak kapan elu pintar ngegombal,"tanya Fayola,

Darel berfikir sejenak, "Emang elu nggak tahu yah, gue itu raja gombal di sekolah ini,"

Fayola tertawa lantang, pernyataan Darel tidak sesuai dengan Darel yang dia kenal sosok yang sangat kaku.

"Hmm,"

"Kok ketawa sih, nggak percaya?"

"Iya,"ucapnya tegas sambil menyondongkan badannya tampak meremehkan.

Darel menghela nafas,"Mau gue buktiin,"

"Coba buktiin,"ucapnya nada yang meremehkan Darel

Darel akan membuktikan bahwa dirinya jago ngegombal, kepada cewek yang akan melewati tempat mereka duduk,

"Itu Rel ada cewek,"Fayola mendorong Darel mendekati cewek itu

Gadis yang terlihat seram, dan besar yang itu membuat Darel kaget, dan ketakutan pada gadis di hadapannya,

"Minggir gue mau lewat,"Teriak gadis itu

Darel semakin ketakutan, tapi dia harus membuktikan pada Fayola, kalo dia emang bisa ngengombal. Sementara Fayola tidak bisa menahan tawanya, melihat kebodohan Darel.

"Oke-oke bentar doang,"ucap Darel memohon

Darel mulai melakukan aksinya, dengan terbata-bata dia mengucap kalimat nggombalnya,

"Ba-pak kamu punya bengkel yah?"

"Nggak punya. Emang napa?"ucap gadis itu tegas dan melotot pada Darel

"Oh, nggak punya yah, yaudah deh aku kirain punya,"ada nada takut sangat mengucapkannya

Gadis itu menyenggol Darel, "Apaan sih elu, nggak jelas banget"ucap gadis itu kesal, dan berlalu pergi.

Fayola terbahak-bahak melihat Darel, dia tidak nyangka bisa seperti itu tololnya,

"Haha, gue percaya sekarang,"ucap Fayola

"Elu ngeledek gue yah"

Darel yang malu di depan Fayola yang gagal membuktikan bahwa dirinya bisa ngenggombal, walaupun dia lakukan itu untuk menghibur Fayola dan dia berhasil tangis di wajah Fayola kini berubah nenjadi tawa, meski dia harus berkorban.

Gue senang lihat elu ketawa kayak gini, batinnya

"Percaya kalo elu nggak bisa ngeggombal,"ledek Fayola

"Sialan elu,"

Mereka tertawa bersama, bagaimana momen haru yang berubah menjadi tawa, Fayola menatap Darel dan mengingat kembali memori dirinya saat bersama dengan Darel, seseorang yang dulu pernah dia suka saat smp, sosok cowok baik hati yang selalu perhatian padanya.

Tapi, hal itu hanya kenangan yang nggak mungkin terulang, kini tidak ada tempat untuk Darel di hatinya.
Fayola hanya gadis bodoh yang mengharapkan laki-laki brengsek, yang tidak mempedulikan dirinya sama sekali.

"Thanks ya,"Fayola tersenyum pada Darel

"Gue senang, lihat elu tertawa,"ucapnya lirih

Next part🔜



Fayola tersakiti mulu nih,

Akankah Fayola balikan sama Darel?

Jangan lupa yah follow akun ini, vote dan comment biar makin semangat updatenya🐸




SENSE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang