part 23

2.4K 92 1
                                    

Seminggu berlalu, keadaan yang  sudah lama tidak terkendali kini, mulai berjalan seperti biasa.

Situasi sekolah yang masih panas-panasnya dengan hubungan Carlen dan Naomi mulai mereda, tapi hubungan mereka masih bertahan sampai sekarang dan masih terlihat baik.

Bagaimana dengan Fayola. Dia baik secara fisik tapi hatinya masih saja terngganggu dengan hubungan mereka, perasaan yang sampai sekarang saja Fayola tidak tau kenapa dia selalu terusik dengan hubungan yang jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan dia. Dirinya bukan siapa-siapanya Carlen kenapa dia harus terngganggu.

"Fay,..."panggil Darel

"Iya Rel"jawab Fayola bangun dari lamunannya

"Fay kamu kenapa sih?"ucap Darel

"Aku nggak apa-apa Rel"

"Nih bukunya disini sudah ada latihan soal materi yang di kasih Ibu Ratih"Ucap Darel

"Oh iya Rel makasih yah,"

"Iya"Ucap Darel sambil tersenyum

Fayola minta bantuan sama Darel untuk menemukan buku kimia yang akan Fayola gunakan untuk belajar materi karna sudah dekat waktu ujian akhir.

Hubungan Fayola dan Darel masih sangat baik, begitupun dengan Darel super baik yang masih terus disisi Fayola, tak jarang dia selalu membatu mantanya itu.

Darel sosok yang sangat dewasa dia tidak oernah membenci orang yang sudah mecampakan dia, sampai saat ini dia tidak tahu apa alasan Fayola minta putus waktu itu, yang serasa waktu berhenti seketika.

Waktu berlalu, saat dirinya bersama gadis yang dia cintai dia mulai sadar mengapa gadis itu melakukan hal itu padanya karna Fayola tidak mencintainya. Yap, asumsi yanh di buatnya itu sudah di terimannya dan mulai belajat untuk melupakan cinta pertamanya itu.

.....

"Kak Gavin, ngapain disini"

"Yah mau ketemu sama elu lah"

"Dari mana kaka tahu aku di perpus?"

"Mulai sekarang gue harus tahu elu lagi lagi dimana, ngapain aja, sama siapa."Ucap Gavin

"Apaan sih kak, tiba-tiba ngomongnya aneh gitu"

"Fayola dengerin, gue serius ngomong itu gue ingin tahu semua tentang elu"Ucap Gavin lagi sambil memajukan wajahnya didekat wajah Fayola

Seketika Fayola kaget kenapa Gavin mulai bertingkah aneh lagi kepadanya apa yang akan dia rencanakan lagi.

Tidak ada yang melihat mereka saat itu perpustakaan sangat sepi dan hampir tidak ada orang, dia teriakpun tidak akan ada yang mau mendengarnya. 

"Kak, please jangan kayak gini"Ucap Fayola ketakutan

"Elu mau kan jadi pacar gue"Ucap Gavin

"Hah, jadi pacar kaka?"Ucap Fayola kaget

"Gimana kamu mau kan, kalo nggak mau sih gak masalah, Gue bisa aja nyebarin ke anak-anak kalo kita pernah ciuman"

Fayola tidak suka dengan perlakuan Gavin yang seperti ini, dia seenaknya di tambah Fayola tidak ada perasaan dengan Gavin, Fayola tidak mau jadi pacarnya tapi dia juga nggak mau semua orang tau kalo dirinya pernah dicium dengan Gavin.

"Iya aku mau, tapi kaka ingat kaka nggak boleh sebarin itu kepada orang"ucap Fayola yang tidak senang dengan situasi ini

"Iya tenang aja"

Gavin pun keluar setelah Meminta Fayola jadi pacarnya.

Fayola masih nggak percaya apa yang terjadi dia menjadi oacar seorang yang famoes di sekolahnya.

*****

"Fay elu kenapa lagi sih,"

Fayola menarik nafas panjang

"Gue pacaran sama kak Gavin"

"Apa La, gue nggak salah denger"tanya Atira

"Iya beneran"

"Serius, wah selamat ya La"ucap Zalha langsung memeluk Fayola

"Kalian senang?"tanya Fayola

"Iya dong. Seneng banget, gue nggak bayangin setelah ini kita jadi populer terutama elu La,"Ucap Atira

"La, itu kak Gavin dia kesini"

"Mana-mana?"Fayola yang salah tingkah langsung sembunyi di bawah meja makan kantin.

"Hey, ngapain sih kamu?"ucap Gavin

"Ciee kamu"Ucap atira dan Zalha

"Nggak, nggak apa-apa kok kak"ucap Fayola dengan terbata-bata

"Gue boleh pinjam Fayola?"Ucap Gavin

"Silahkan kak, dibawa pulang juga boleh"ucap Atira becanda

"Serius boleh nih"

"Apaan sih Ra, "

"Becanda La, serius amat sih Lu"

Gavin menarik tangan Fayola, di depan semua orang yang ada di kantin, membuat mereka menjadi pusat perhatian banyak cewek-cewek yang kaget dan histeris.

"Kaka sengaja yah, seperti tadi di depan semua orang"

"Emang salah kan kamu pacar aku sekarang"

Fayola tidak bisa menjawabnya,  dia hanya diam dan mengikuti saja apa yang akan Gavin lakukan terhadapnya, Dia adalah pacar Gavin hal yang seperti tadi memang sangat wajar di lakukan oleh sepasang kekasih.

Gavin membawanya di ruang osis, tempat itu tampak tak ada orang hanya Fayola dan Gavin saja didalamnya,  Fayola masih nggak tahu kenapa Gavin mengajaknya ke ruang osis itu, Fayola sedikit takut. Tapi dia nggak mau kejadian yang sama terulang lagi.

Gavin mulai mendakati Fayola, terlihat dirinya ketakutan dan terus mundur dan sampai mentok di dinding dia tidak bisa kemana-mana lagi.

"Kaka nggak boleh seenaknya gini, Fayola memang pacar kaka tapi Fayola nggak suka diperlakukan gini, kaka ngapain-ngapain Fayola seumur hidup Fayola nggak akan maafin kaka. "Ucap Fayola dengan menutup mata karena ketakutan

"Fayola sayang, gue nggak akan ngapai-ngapain kamu. Gue hanya ingin ngajak elu makan sama gue disini"

"Fayola mau kan elu makan sama gue"

Fayola kaget dengan seseorang yang mengantarkan makanan ke ruangan itu. Dia bingung apa maksud semua ini. Kalo hanya ngajak makan kenapa harus ke ruangan sepi yang nggak ada orang.

"Ayo makan, takut ada racunnya"

"Iya aku makan, kaka bawel deh"

"Nah gitu dong pinter"Sambil usap kepala Fayola.

SENSE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang