Part 24

2.3K 76 0
                                    

"Rel kamu udah denger kabar, kalo Fayola sekarang pacaran dengan kak Gavin"Ucap Zalha

"Ketua osis?"Tanya Darel

"Iya, semua tadi heboh di kantin saat mereka bergandengan tangan"

Sektika Darel teringat tadi saat keluar dari perpus dia berpapasan dengan Gavin. Dia tidak menyangka dirinya kesana untuk menemui Fayola.

Lagi-lagi Darel berasumsi kalo Fayola menyukai Gavin cowok tampan yang lebih dari pada Dia jika, di bandingkan dengan dirinya Darel merasa dia tidak ada apa-apanya.

"Rel,..kamu masih belum move on dari Fayola"

"Enggak kok Zal, aku udah lupain Fayola, jika dia bahagia dengan orang yang di suka.

"Rel, kenapa kamu nggak lihat aku, aku menyukai mu lebih dulu dari kita kecil. Jadi kamu nggak perlu merasakan sakit Rel."Batin Zalha

.....

Fayola makin tidak nyaman dengan situasinya saat ini dia tidak mau pacaran sama orang yang tidak dia suka. Fakta bahwa Fayola sama sekali tidak menyukai Gavin. Hatinya seperti sudah ada pemiliknya.

Fayola makin nggak nyaman, dia harus memberi tahu teman-temannya apa yang sebenarnya terjadi kepada dirinya itu.

"zal, Ra gue mau ngomong nih"Ucap Fayola dengan banyak pikiran di kepalanya

"Ngomong apa La, lu kayaknya serius banget"Ucap Zalha

"Jadi sebernarnya,..

"Gue nggak suka sama"

"Hai Morning, Rajin banget kalian pagi gini udah nongkrong di kantin"Ucap Gavin potong pembicaraan Fayola

"Kak kenapa kesini"Ucap Fayola

"La, elu mau bilang apa lanjut dong elu nggak suka apa"Ucap Atira kepo

"Gak suka jengkol, iya kan beb"jawab Gavin

"Yaampun La, aku gak tahu kalo kamu nggak suka jengkol. Padahal jengkol enak loh"Ucap Atira dengan ekpresi ngeledek

"Tahu ah"Gumam Fayola kesal langsung berdiri meninggalkan mereka

"kak anak orang ngambek tuh"ucap Zalha

"Yaudah gue pergi dulu, bujuk teman kalian"ucap Gavin sambil makan snack yang di ambil dari meja makan mereka

"Gue iri deh sama mereka mesra banget"Ucap Atira

"Gue bahagia liat Fayola sama kak Gavin"Ucap Zalha

"Hey, kok ngambek sih"Ucap Gavin sambil megang tangan Fayola

Semua orang kembali menatap kedua pasangan itu, di saat bersamaan pun Carlen dan Naomi sedang berjalan. Carlen dan Naomi melihat mereka yang tampak serasi, hati Naomi yang melihat seketika ingin terbelah, dia tidak tahan melihatnya Naomi pun berjalan lebih cepat dan meninggalkan Carlen. Yang masih menatap mereka berdua dengan tatapan dingin kepada Gavin dan Fayola.

Sementara Gavin tidak mempedulikan keberadaan mereka Gavin tetap membujuk Fayola agar tidak ngambek lagi kepadanya.

"Beb kok bengong sih"Panggil Gavin

"Apaan, jangan disini kak aku malu"Ucap Fayola langsung menarik Gavin ke tempat yang lebih sepi

"Aku nggak suka sama kaka, aku mau bilang semuanya ke teman aku. Aku sudah mikirin semuanya silahkan aja kaka beri tau ke semua orang, tentang ciuman aku nggak peduli"

"Beb itu mau kamu, aku akan lakuin aku malah senang semua orang tahu kalo kita pernah ciuman."

"Kaka kok nyebelin sih"

Gavin tidak mempedulikan Fayola dengan tingkahnya dia tidak peduli apa yang akan Fayola lakukan, yang pasti gadis mungil itu sekarang jadi miliknya.

"Yaudah gih, kasih tahu semua orang kalo kita pernah ciuman, mungkin kamu juga yang malu"

"Atau kamu aku cium lagi"Ucap Gavin sambil menyodorkan bibirnya ke wajah Fayola.

Fayola mendorong Gavin, dia nggak mau di cium lagi sama si brengsek.

"Fayola pergi kak"ucapnya langsung pergi

.......

Mengingat kejadian saat Carlen yang menatapnya dengan Gavin dengan dingin, sampai sekarang Fayola tidak bisa berhenti dengan tatapan Carlen, seseorang yang pernah menciumnya.

"Fay elu kenapa sih, mikirin si brengsek itu lagi"Ucap Fayola kesal

"Non makan dulu"Panggil bi inam Fayola pun bergegas ke ruang makan

"Bi bunda sama Ayah kapan baliknya"

"Bi nggak tahu Non"

Mendengarnya Fayola kembali tidak nafsu makan, sejak drinya SMA dia tidak pernah merasakan kasih sayang orang tuanya.

Sejak memasuki sekolah menengah atas Fayola memang jarang sekali bertemu dengan orang tuanya. Berbeda saat Fayola kecil dulu dia sering mengikuti orang tuanya sampai sekolahnya pun di sesuaikan dengan dimana orangtuanya berkerja. Dia selalu pindah sekolah sampai lulus sd. Dan saat masuk Sma Fayola tidak ingin pindah-pindah lagi. Dia ingin nyaman bersekolah dan mempunyai teman dan sahabat. Walauoun yang harus korbankan adalah kualititime dengan orang tuanya.

Fayola sangat males jika sudah membicarakan tentang keluarganya.
Dia kangen sama Ayah bundanya tapi boleh buat orangtuanya tidak pernah khawatirkan dirinya.

Jangan lupa follow akun ini. Guys supaya semangat dan lebih sering upload!!!

SENSE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang