part 12

7.7K 227 5
                                    

Apa di mata lo gue ini hanya cowok brengksek, yang gak punya hati .

Fayola sangat kesal. Ia sangat ingin memukul Gavin yang ada di depannya saat itu. Ia lelah harus berurusan dengan Carlen cowok gila dinggapnya.

“Kenapa lama banget sih,”ucap Gavin

“Dasar cowok gak berperasaan"gumamnya pelan

Emang dunia ini miliknya apa? Jadi apa yang dia mau harus ada sekarang juga,

“Mau apa lagi sih kak, gak puas yah udah buat hidup aku menderita ”tanya Fayola

“Menurut lo?”ucap Gavin

“Memang yah, kaka itu gak punya perasaan, seharusnya aku tau  kaka panggil aku di depan teman-teman  aku itu, karena kaka ingin mereka tau kan, dan buat hidup aku hancur,”ujar Fayola

“Jadi lo baru sadar yah, padahal kalo lo gak datang lebih cepat lagi, mungkin gue akan cium lo di depan teman-teman lo,”ujar Gavin membuat Fayola keringat dingin, dia berfikir jika itu terjadi, apa respone sahabatnya kepadanya, dia benar-benaar ingin mati saja jika itu terjadi apalagi dia sekarang sudah pacaran sama Darel.

“Kenapa kaka begitu sama aku, apa kaka gak tau bagaimana perasaanku waktu kaka cium aku, mungkin bagi kaka itu hanya biasa, tapi kaka gak tau saat kaka cium aku, serasa aku hidup aku gak bisa bebas, apalagi kayak tadi kaka panggil aku di depan sahabatku itu buat aku merasa gila dan asal kaka tau aku itu sekarang sudah punya pacar jadi aku mohon sama kaka jangan ganggu aku lagi,”terang Fayola memohon

Gavin tercengang. Perkataan Fayola yang mampu masuk dalam lubuk hatinya, nggak nyangka gadis seimut dia dan sepolos dia, bisa bilang dirinya nggak punya hati. Yah walaupun itu bener sih. Tapi Ia lakuin ini bukan tanpa sebab, alasannya adalah Carlen, rivalnya. Dia sudah janji untuk membuat Fayola jadi pacarnya, dengan kata lain mereka taruhan.

Ia tak mau kalah dari Carlen.

“Menurut lo gue peduli?"Ia mengangkat alisnya,
Mendengar ucapan  Gavin dia ingin sekali menampar cowok itu tapi dia gak bisa karena dia terlalu pendek

Namun, sia-sia saja jika dia ingin menampar seorang cowok brengsek kayak Gavin ini, Fayola berusaha untuk menahan emosinya, cukup diam dan menghindar untuk berhadapan dengan orang seperti Gavin, yang super ngeselin.

Fayola hanya mengupat dalam hati.

“Oh yah, lo bilang tadi lo sudah punya cowok, jadi lo ingin selingkuh dari gue?"

“Udah berapa lama lo?”tanya Gavin

“Nggak penting, untuk kaka tau,” sahut Fayola singkat

“Oh jadi gak penting yah, gimana kalo gue buat hubungan lo berakhir?”Gavin menyeringai

Gak tahan lagi sama Gavin. Fayola kabur dari Hadapan Gavin, dengan berlari secepat mungkin, dan menghilang dari hadapan Gavin

Ia nggak mau masalah makin rumit, ribet, dan Ia nggak mau hubungannya dengan Darel berantakan hanya gara-gara dua cowok bad boy yang selalu mengganggu hidupnya.

Meskipun Ia tak akan sepenuhnya lupa tentang bibirnya yang tak perawan, tentang dua cowok yang sudah berebut sebagian kebahagiaannya. Sudahlah tak usah di ingat-ingat lagi bikin kepala ingin meledak.

*****

Gavin menyandarkan tubuhnya di kursi yang ada di ruangan osis. Ia Memikirkan kejadian barusan. Kadang memang Ia sangat merasa bersalah, karna melakukan seorang gadis seperti Fayola, gadis yang di buatnya meneteskan air mata.

Apa memang benar dia nggak punya hati? Memang sangat jarang Ia mendapati seorang cewek menangis di hadapannya, atau emang Fayola yang cengeng aja, atau hanya mencari perhatian sama dirinya.

SENSE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang