part 6

13.8K 570 5
                                    

mungkin bukan hari ini tapi esok,

Senyuman manis sang bulan menyapanya, lebih manis lagi tepatnya pada hari ini jika sang Darel menembaknya dan menjadikan Fayola kekasih  Darel.

Pengharapan Fayola yang berlebihan  sampai Fayola tidak sadar akan siapa yang datang di rumahnya, yang  berada di depan pintu kamar Fayola, merekalah Atira dan Zalha dengan tas mereka masing masing yang berisi  perlengkapan sekolah untuk besok. malam ini mereka bukannya mau berkemah atau kabur dari rumah.

Tapi, khusus malam ini mereka akan menginap di rumah Fayola. sahabat yang siap sedia jika di butuhkan itulah Atira dan Zalha. Merekalah yang  selalu nemani Fayola, jika Ia bermasalah atau ada masalah seperti Hari ini Fayola meminta mereka datang ke rumahnya.

"Kirain lo berdua gak  datang,"
Ucap Fayola

"Gimana sih lo, kitakan selalu ada buat lo,"ucap atira

"Iya La, gimana sih kita kan masih sahabat lo," sambung Zalha

"Lo kenapa lagi sih La." Menatap Fayola yang sedang duduk di bangku belajar

"Sebenarnya"_Fayola yang sambil peluk boneka kesayangannya_"tadi darel ingin nembak gue tapi gak jadi."

Masalah Fayola yang sekarang bukan masalah yang serius bagi sahabatnya,  Fayolalah yang berlebihan sampai suruh teman-temannya datang ke sini. Tapi, sahabatlah yang selalu di butuhkan Fayola di saat dia sedih, galau, bahagia dll. karna dia tau orang tua dari Fayola  gak selalu ada buat dia.

"Emangnya lo tau,Darel akan nembak lo?"ucap Zalha "Sampai buat lo baper La."

Fayola benar benar  yakin akan peristiwa yang di kafe tadi.

"Iya gue yakin banget, tadi dia itu udah bilang perasaannuya ama gue tapi cuman belum nyatakan cinta aja,"ucap Fayola

Atira yang peduli banget sama Fayola, sampai dia gak mau sahabatnya ini sedih.

"Wow, La itu berarti peluang lo jadian sama Darel tinggal 1% kalo gitu," Atira dengan sok taunya

"Jadi, lo jangan khwatir yaa"

Di saat gini emang Atiralah yang selalu buat suasana jadi lebih santai, dengan cadaan atau kata dukungan dari Atira Fayola sangat beruntung miliki teman seasyik Atira.

Mereka gak galauan lagi sekarang sudah bersenang- senang dan lakuin apa aja yang mereka mau dari karokean bersama sampai nonton drama korea favorit,di rumah mewah milik Fayola  yang hanya tinggal 2 makhluk hidup, yaitu Fayola dan pembantunya, karna orang tua Fayola yang sangat- sangat sibuknya kerja.

  ****

Tersenyum pertanda bahagia.
Hari ini Fayola lebih bahagia karna kedua sahabatnya,dengan senyum yang terpampang di wajah naturalnya membuat senyum itu terlihat sangat manis. semua orang yang berada di sekolah,kali ini disapanya dengan tersenyum.

Sampai mukanya kembali datar karna perjalanan yang panjang menuju perpustakaan. Di sekolah perpustakaannya memang  tersendiri dari ruangan belajar siswa dan membuat Fayola seperti berjalan di terowongan tak berpenghuni.

Tiba-tiba Fayola melihat sesuatu di sana tepatnya di bawah tangga membuatnya sangat terkejut,mungkin dia tidak pernah lihat ini sebelumnya, bukan hantu atau semacam makhluk halus yang ia lihat, tapi sosok 2 makhluk  yang sedang berciuman dengan hotnya.

Fayola menghela nafas "mereka ciuman,"

Fayola secara refleks, tidak sadar kalo dia tidak terkejut akan kedua makhluk itu yang sedang ciuman,padahal dari dulu dia sangat sensitif dengan adegan ciuman. tapi sekarang dia tidak lagi sensitif akan ciuman,mungkin ini karena Fayola yang sudah melakukannya dua kali dengan cowok yang gak di kenalnya itu walaupun tepatnya hanya di cium bukan ciuman.

Fayola pun berjalan dengan seenaknya melewati mereka, tapi ketika fayola berjalan, dengan sergapnya seorang laki-laki memeluk Fayola dengan eratnya, seketika Fayola tidak bisa berkata apa-apa hanya terdiam dan mengikuti        laki-laki yang masih memeluknya itu.

Yap lelaki yang memeluk Fayola saat ini adalah laki-laki yang membuat Fayola ingin gila saat pertama kali masuk Sekolah Menengah Atas ini,dialah Gavin sang ketua osis.

"Lepasin gue!"ucap Fayola dengan merontak.

Fayola di tarik ke tempat kedua orang tadi ciuman.
"kak lepasin gue,kaka mau apa lagi sih,"ucap Fayola dengan mengecilkan suaranya

"Lo diam atau..."ucap Gavin
Fayolapun seketika terdiam,dan mengikuti perintah Gavin. karna dia gak mau kejadian itu terulang kedua kalinya.

"Beby, ada yang lagi bermesraan juga ternyata,"ucap Gavin sambil memeluk
Fayola.

Seketika Carlen langsung menghentikan  ciumannya9

"kaka!"ucap Fayola dengan terkejut
seseorang yang di panggil Fayola itu adalah Carlen yang telah merebut first kissnya. Raut  wajah Fayolapun berubah sedikit kecewa.

Ekspresi Carlenpun berubah sambil mengangkat alisnya.

"Oh... jadi lo sekarang mau nunjukin ke gue kalo lo juga bisa"Ucap Carlen kepada Fayola.

Carlen mengucapkan kata itu, yang bermaksud untuk Fayola. Carlen  mengingat kata yang di ucapkannya saat Carlen mencium Fayola 'gue lakukan ini bukan buat lo aja tapi buat cewek lainnya juga,'

Carlen berfikir kalo Fayola ingin membalas dendam kepadanya dengan membawa pasangan di hadapannya saat ini. dan pasangan itu adalah musuh bebuyutannya Carlen.

Fayola sangat kesal dengan apa yang Carlen ucapkan kepadanya, detik ini saat ini pun Fayola makin benci Carlen. Menurut Fayola Carlen adalah orang yang paling egois yang pernah dia kenal saat ini dan paling jahat. Yang membuat hati Fayola saat ini terasa sangat sakit.

"kaka itu orang yang paling egois yang pernah saya kenal"ucap Fayola dengan mata yang berkaca-kaca

Dia pun melepaskan tangan Gavin yang sedang memeluknya, dan berlari menuju perpustakaan yang sudah dekat itu.

Kenapa aku harus ketemu mereka lagi sih, batin Fayola

Saat ini Fayola sudah berada di perpustakaan,dan meneteskan air matanya lagi,tapi kali ini dia harus menangis sendiri tanpa sahabatnya. perasaan Fayola benar benar sakit  akan  kejadian yang barusan bagi Fayola.

Sedangkan Carlen dan Gavin, hanya terdiam dengan perlakuan Fayola barusan, mereka memang sudah terbiasa mainin cewek,tapi kali ini cewek yang mereka mainin bukan cewek biasa tapi cewek yang berperasaan, yang membuat mereka saat ini hanya terdiam. Karna mereka belum pernah ketemu cewek seperti Fayola sebelumnya.

"Jadi cewek itu, sekarang yang akan jadi mainan kita berdua"ucap Carlen dengan ragu sambil menaikan alis sebelah saja.

Gavin masih terdiam atas perlakuan, Fayola dan Carlen saat ini, dia tidak merencanakan ini semua, ini terjadi begitu saja dan tidak di
sangka- sangka.

Gavin pun merasa sangat bersalah dengan Fayola saat ini karna ini semua karna dia, Fayola jadi masuk  di lingkaran permainan Gavin dan Carlen. Tapi, Karna tidak ada kata menyerah di kamus lelaki itu jadi dia mau tidak mau harus menyutujuinya.
🔚

Readers, yang setia tolong hargailah hasil kerja seorang pemula ini.
Mohon vote and comennya😂😁😃

🔜








SENSE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang