Part 26

2.4K 93 1
                                    

Selama perjalanan Fayola hanya mengingat dirinya yang mau saja di bohongin sama Kaka brengsek itu, kenapa dia percaya, apa yang dikatakan Carlen. Dan akhirnya jadi sesakit ini.

Sambil memeluk Gavin di atas motor. Fayola berniat tidak akan percaya lagi dengan makhluk yang telah membuatnya seperti ini. Fayola akan berusaha melupakan dirinya.

"Makasih kak"ucap Fayola

"Gue pulang yah"

'Kak Gavin baik.'batin Fayola Sembari mengingat hal manis yang di lakukan buat Fayola hari ini. "Kenapa Fayola harus memikirkan kak Carlen yang jelas-jelas hanya cuman main-main sama Fayola

Drttt

Kaka Brengsek is calling. Terlihat di  layar ponsel Fayola. ia kaget kenapa kaka itu masih terus mengganggunya, Fayola pun  nggak akan mengangkatnya.

Dia meninggalkan handphonenya yang masih berdering di tempat tidurnya dan pergi mandi.

.....

"Fayola lama banget sih datangnya, gue kan nggak sabar denger ceritanya"ucap Atira

"Itu anaknya baru nongol, yang elu tunggu-tunggu"

Atira sangat antusias dengan kedtangan Fayola.

"Ada yang seneng nih,"ucap Atira

"Siapa yang seneng"ucap Fayola

"Dih pura-pura bodoh"ucap Atira lagi

"Kemarin di ajak kemana La, sama kak Gavin. Sampai di tungguin gitu"ucap Zalha

"Kafe"ucap Fayola dengan lemas

"Kok elu gitu sih jawabnya"ucap Zalha. "Kayak nggak senang gitu

"Iya nih, nggak asik ah"ucap atira dan langsung membalikan pandangannya merasa kecewa dengan Fayola. Pasalnya dia dan Zalha sangat menanti-nanti cerita yang di tunggu-tunggu mereka tapi responnya Fayola malah seperti itu.

"Loh Atira, elu marah"ucap Fayola

"Iya males gue"ucap Atira

"Jangan marah, oke gue cerita nih"

"Nah gitu dong"

"Gue kemarin diajak ke kafe, kafenya banyak banget anak dari sekolah ini yang nongkrong, terus gue lihat kak Carlen nyebelin banget"

"Hah, Kak Carlen?ngapain emang dia"ucap Atira

Fayola sadar kalo dia salah ngomong, kenapa dia bawa-bawa Carlen.

'Fayola tolol' batinnya

"Maksud gue, Kak Carlen sama kak naomi serasi banget,"ucap Fayola. "Udah ah males gue ngomongin kemarin"

.....

"Fay Gavin sama Carlen berantem di lapangan"ucap salah satu temannya

"Hah!"Fayola langsung kesana dan melihat apa yang terjadi

"Fayola.. "panggil  Zalha

Fayola tidak mempedulikannya Fayola tetap berlari.

Fayola memikirkan kenapa mereka brrantem apa gara-gara dia, tapi nggak mungkin

"Kenapa mereka berantem"batinnya

Sampainya di lapangan Fayola melihat Gavin dan Carlen sudah berdarah karna saling pukul, disana sudah ada Naomi yang melerai mereka. Apa yang terjadi ia benar-benar tidak tahu.

Tidak mempedulikan Naomi, mereka masih saja lontarkan pukulan ke masing-masing tubuh mereka. Carlen terlihat sangat marah, dengan pukulan Carlen dia kalahkan Gavin sampai Gavin tersungkur lemah.

"Kak Gavin"Teriak Fayola khawatir

Fayola berlari dan melihat keadaan Gavin, disana ternyata sudah ada  Naomi yang membantu kak Gavin. Naomi sangat terlihat khawatir.

Fayola yang melihat itu, dan rencana menolong Gavin nggak jadi, karna Naomi sudah menolongnya. Sedangkan Carlen pergi dengan kaki yang sedkit pincang. Fayola memperhatikan langkahnya. Dia nggak membohongi dirinya sendiri. Bahwa ia khawatir dengan Carlen.

"La, apa yang terjadi?"tanya Zalha

"Nggak tahu Zal"

"Gue kesana dulu yah"

"Zal elu lihat kan kejadian tadi"ucap Atira

"Iya gue lihat" ucap Zalha

"Kak Naomi terlihat khawatir banget sama kak Gavin"

"Dan Fayola hanya diam menatap mereka"ucap Atira "Gue kasian sama Fayola"

"Iya gue juga ngerasa gitu Ra,"ucap Zalha

Fayola masih mencari-cari dimana kak Carlen, sampai dia melihatnya di tempat dimana pertama kali dia di cium oleh Carlen, saat nyamperin Carlen ingatan-ingatan kembali flasback. Fayola tetap melangkah walaupun memori menyanyakitkan itu tetap berputar-putar di kepalanya.

"Kak, are you okey"ucap Fayola

Carlen menoleh untuk melihat siapa itu

"Elu,"Carlen nggak nyangka. "Ngapain disini"

"Kaka berdarah"ucap Fayola memegang wajahnya

"Ach, sakit tolol"ucap Carlen

"Ayo kak ke UKS, nanti luka kaka jadi infeksi"ucap Fayola

"Nggak mau gue. elu peduli sama gue"

"Kenapa elu nggak, khawatirin pacar elu yang lagi sekarat"

Fayola mencerna kalimat barusan, bener kata Carlen bahwa ia seharusnya nggak peduli dengan Carlen tapi sama Gavin, Fayola mengingat kalo Gavin sudah di tolong sama Naomi tadi.

Fayola pun berlari, meninggalkan Carlen.

Carlen menghela nafas melihat Fayola yang lari.

"Dasar bocah labil banget"ucap Carlen

Dia tersenyum, melihat kepedihan hidupnya nggak akan yang peduli sama dirinya.

"Pacar gue sendiri aja nggak peduli sama gue"ucap Carlen


SENSE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang