Setelah Chanyeol wisuda guepun juga wisuda. Kali ini kita wisuda bareng-bareng. Iim, Joana, Yuta, Hansol yg sudah mendapatkan gelar masternya, dan Inggit yg sudah kelar koasnya.
Bang Suho dateng buat mewakilin mamih papih gue, iya udah biasa. Gak lengkap udah biasa.
Bang Suho juga dateng abis itu pulang lagi katanya ada urusan yg bener-bener gabisa ditinggal.
"Yakin pulang?" Tanya gue ke bang Suho.
"Iya, buat urusan nikah gabisa ditinggal."
"Abang pamit yaaaaa!"
Chup!
Bang Suho ngecup dahi gue.
"Urusan nikah ya? Udah 6 bulan padahal." Batin gue.
Gue kembali lagi kekantin buat ngumpul sama anak-anak.
"Abang lo beneran balik?" Tanya Inggit.
"Iya ngurusin urusan nikah katanya." Jawab gue.
"Sabar ya." Sahut Yuta.
Dibilang move on ya belom, cuma lagi berusaha tapi gabisa bisa.
"Kalian abis ini kerja kan?" Tanya gue.
"Iyalah masa kawin? Anak orang mau gue kasih makan aking?" Sahut Hansol.
"Kalian tinggal dirumah gue mau gak?" Tanya gue.
"Rumah??? Lo sedia kos-kosan?" Tanya Iim.
"Aduh Iim yakali, bukan."
"Rumah gue banyak yg kosong, ga ada yg isi. Sepi."
"Kita ga enak Ra sama mamih papih lo." Jawab Joana.
"Tumben???" Gue ngeledek.
"Sumpah rumah gue tuh gede banget, yg ngisi cuma gue, bang Suho, Jae, mamih papih. Dan mereka semua jarang dirumah. Yg dirumah ya gue sama pembantu." Kata gue sambil nyemilin kentang.
"Gue kira jadi orang kaya ga bakal kesepian..." Sahut Yuta polos yg ngebuat gue senyum miris.
"Daripada kalian susah susah cari kerja ya, kerja dikantor papih gue aja. Pasti mereka seneng apalagi kalian lulusan magister dari kampus gue. Gausah mikir apa-apa udah, yg penting lo kerja pada yg bener, jangan nilep duit perusahaan papih gue."
"BENERAN???" Kata mereka kompakan.
"Iya, masa gue boong."
"Hidup lo lancar banget kayanya ya Ra." Sahut Hansol.
"Ya bersyukurlah."
"Inget izin dulu sama ortu lo, sama oh iya Git. Mas Lay lo bawa aja ke Indo." Kata gue.
"Jadi gue boleh ajak mas Lay nih?" Tanya Inggit.
"Ajak aja, tapi ga tinggal berdua sama lo ya." Gue ngeledek.
"Ya enggalah biar aja dia ngekoss."
Seketika hening.. Hanya ada suara angin yg berhembus..
"Chanyeol ga dateng Ra?" Tanya Iim tiba-tiba.
Ngebuat gue menaikkan alis gue.
"Mana gue tau." Jawab gue.
Gue udah lost contact sama Chanyeol, udah hampir 6 bulanan.
"Chanyeol gabisa dateng Ra, dia tadi titip salam."
"Dia balik ke Indonesia btw, kerja disana ga disini lagi." Sahut Yuta.
"Kangen..." Batin gue.
"Ini berarti udah saling melupakan namanya." Batin gue lagi.
"Jadi nanti ya, kamar gue beneran banyak yg kosong gue lupa berapa jumlahnya. Inggit, Iim, Jojo lo sendiri-sendiri aja. Kalo Yuta sama Hansol mau tidur berdua apa gimana?" Tanya gue mengalihkan.
"Gue sih mau tidur sama Iim." Jawab Yuta.
PLAK
Mereka dapet keplakan dari Joana.
"Yg bener aja lo udah numpang mau mesum?!"
"Gue terserah yg punya rumah aja." Jawab Hansol.
"Yaudah dirumah gue tersedia perpustakaan, abang gue suka baca btw jadi lo ber 2 si kodok buku bebas dah mau diperpus sesuka lo." Kata gue.
"Kutu buku Ra!" Sahut Iim kesel.
"Terus kapan kita balik ke Indo?" Tanya Inggit.
"Besok aja, kalian siap-siap. Ayok balik ke dorm." Ajak gue.
Gue sama Inggit, Iim, Joana jalan pelan-pelan ke dorm. Iyalah kita pake high heels.
"Gue pengen ngutuk orang yg nyiptain high heels bikin gue tersiksa, pengen gue buang." Jojo marah-marah.
"LO BUANG GUE CEKEK YA. GA INGET ITU DARI SIAPA????" Bentak gue.
"Eh iya, hehehe maaaf." Jojo cengengesan.
"Wah ada bunga tuh Jo!" Iim nunjuk-nunjuk.
Jojo nyamperin bunganya yg ada didepan dorm kita.
"Gila siapa sih yg ngasih bunga segini banyaknya? Dikata kita Suketi makan bunga kali ya." Sahut Jojo.
"Itu ada namanya buka buat siapa." Sahut Inggit.
"Salah kirim palingan." Sahut gue sambil membuka pintu dorm.
"WOY BUAT LO NIH!" Teriak mereka ber 3.
"Buat gue? Gue udah dapet dari bang Suho." Gue memamerkan bunga dari bang Suho.
"Liat dulu ini!" Kata Inggit.
"Coba buka apa tulisannya?" Tanya Iim.
Gue pun ngebuka amplop kecil yg ada diselipan bunga tersebut.
To: Zahra Kim
Happy Graduation Day My Heartbreaker😊
Gue menutup kembali kertas itu dan memasukannya lagi ke amplop kecil itu.
"Ga ada namanya."
"Buang aja sana." Suruh gue ke mereka ber 3.
"Lo gila apa bunga sebagus ini lo suruh buang? Ini pasti harganya sama kaya biaya gue makan 2 bulan!!" Joana marah.
"Simpen aja kali aja dari Chanyeol." Sahut Inggit.
"Chanyeol?" Gue berfikir sejenak. Terus bunganya buru-buru gue ambil dan gue dekep dan gue bawa masuk ke dorm.
"DASAR GABISA MOVE ONNNN!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Suho: EXO✔
Fanfiction[ENDING & BONCHAPT PRIVATE] Abang gue kaya, sombong, banyak gaya, posesif, tukang buang-buang duit tapi Rara sayang. #114 in Fanfiction 23.02.2017 #100 in Fanfiction 24.02.2017 #45 in Fanfiction 02.03.2017 #31 in Fanfiction 03.03.2017 #27 in Fanfict...