Gue sama anak-anak akhirnya balik ke Indonesia. Karena disana juga udah ga ada yg diurus kan, ijazah juga langsung ada pas wisuda.
Sebelumnya gue udah bilang sama orang rumah dan mereka bilang mau jemput pake 6 mobil. Jadi satu-satu gitu. Pas gue nanya ke mereka merekanya gamau, katanya gabiasa naik mobil sendirian :(
Jadinya cuma 2 mobil, gue ber 4 sama anak cewe. Yuta Hansol misah.
Sampe dirumah gue seperti biasa rumah gue sepi...
"Ini rumah apa gedong istana ya." Hansol matanya ngelilingin rumah gue.
"Ini nyapuinnya berapa lama..." Kata Yuta.
Jiwa pembantu dasar.
"Ini beneran rumah lo Ra?" Tanya Iim.
"Bukan rumah gue sih, warisan gue bukan rumah yg ini. Ini rumah mamih papih gue." Jawab gue.
"Kok cuma 2 tingkat Ra?" Tanya Joana.
"Rumah gue ga tingkat ke atas, tapi kebawah. Dibawah banyak ruangan tersembunyi buat nyimpen emas yg numpuk."
"Udah elah cepetan masuk."
Gue jalan terus berhenti lagi.
"Jangan lupa buka sepatu." Ledek gue.
Dan mereka beneran buka sepatu dong?????
"TUHANKU NGAPAIN BUKA SEPATU BENERAN SIH?"
"RUMAH GUE GA ADA BATAS SUCINYA KALI."
💰💰
Gue merebahkan badan gue di sofa.
"Udah duduk anggep aja rumah sendiri." Kata gue.
"Gila ini rumah bisa buat gue ajak keluarga 3 turunan kali ya." Kata Yuta.
Sesuka lau Yut.
"Babyyyyy."
"Om sorry im late." Mamih gue meluk gue.
"I miss you." Kata gue meluk balik.
"Wah kalian butuh duit berapa?" Tanya papih gue langsung ke temen-temen gue.
"100 juta om buat modal nikah dikampung." Jawab Hansol.
"Ga sopan!" Cubit Inggit
"Mih, Pih, mereka tinggal sini boleh? Mereka kan lulusan yg sama sama aku, rekrut aja mereka jadi pegawai papih, mereka semua magister loh." Kata gue.
"Yaaampunnnn boleh banget sayang. Masih ada 50 kamar kosong kok, kalo kalian bosen pindah-pindah kamar juga gapapa." Jawab mamih gue.
"Boleh kok, boleh banget. Soal kerjaan gampang. Ada lowongan buat temen-temennya Rara." Jawab papih gue.
"Makasih om tante..." Kata Inggit.
"Jangan panggil om tante, panggil mamih papih aja." Kata papih gue.
"Duh om lidah saya makan tempe tahu ga bisa manggil begituan manggil ortu saya aja enyak babe." Jawab Yuta.
"Hahaha yaudah terserah kalian, kita seneng Rara ada yg nemenin. Kami sibuk urus kerjaannya, abangnya juga. Jadi Zahra disini sama pembantu. Kami malah terimakasih kalian udah mau tinggal disini." Kata mamih gue.
"Pokoknya kalian pilih sendiri kamarnya mau dimana, dibawah juga ada. Anggep aja rumah kalian. Kalo butuh apa-apa kasihtau aja. Kalo butuh duit bilang aja nanti kita transfer." Sahut Papih gue.
"YAALLAH OM ANGKAT AKU JADI ANAK OM!!"
💰💰
Inggit, Iim, Joana ke kamar mereka masing-masing. Mereka sendiri-sendiri kamarnya. Yuta sama Hansol berdua.
"Lo yakin berdua? Kamar yg lain masih banyak yg kosong." Kata gue didepan pintu mereka.
"Ga enak ah sendirian, terus biar bisa ada yg dipeluk." Jawab Yuta selengean ngebuat Hansol jijik.
"Terserah deh gue mau keluar dulu." Kata gue ke mereka.
"Loh baru pulang masa mau pergi lagi? Mau nyamper bang Suho?" Tanya Hansol.
"Mau ke mall aja, penat gue."
"Lah bukannya itu tambah capek????" Tanya Yuta.
"Lo percaya ga, gue sakit cacar pas dibawa ke mall cacarnya masuk lagi kedalem. Mall adalah penyembuh asal kalian tau." Jawab gue antusias.
Mereka berdua ngehela nafas...
"Yaudah silahkan pergi non."
Ngebuat gue ketawa dan gue turun ke bawah.
"Loh kamu mau kemana???" Tanya Mamih gue.
"Gue kira udah balik lagi kekantor." Batin gue.
"Ngemall aja, kangen mall Jkt." Jawab gue.
"Aku bawa mobil ya?" Tanya gue.
"No. Papih gamau. Papih gamau kamu kenapa-napa. Ada sopir kenapa harus nyetir." Papih gue mulai ketularan bang Suho.
"Yaudah Zahra pergi." Gue melangkahkan kaki gue.
"Dek tunggu!"
"Pulangnya jangan malem-malem. Kita ada acaran." Terang Mamih gue.
Gue ngangguk-ngangguk aja. Karena pasti itu acara mereka doang sama rekan kerjanya.
💰💰
Sampai di mall gue juga cuma muterin mall, makan, emang cuma pengen main aja. Gue pun pulang karena mood gue sudah balik 10% karena mall.
Gue memasang headset dengan suara full, gue ngeliat garasi mobil gue bertambah ngebuat gue mikir mobil siapa tapi fikiran lain gue bilang "Paling bang Suho beli mobil lagi."
Gue jalan bodo amat sambil nunduk dan mainin hp tanpa liat kanan kiri.
Sampai akhirnya tangan gue ada yg narik...
Ternyata mamih gue.
Ngebuat gue ngebuka headset gue.
"Ada apa mih?" Tanya gue.
"Makan dulu ayo,"
"Ah aku udah makan di mall. Kenyang." Jawab gue.
"Ga enak itu ada keluarga Chanyeol dateng masa kamu ga makan?"
"Chanyeol?????"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Suho: EXO✔
Fanfiction[ENDING & BONCHAPT PRIVATE] Abang gue kaya, sombong, banyak gaya, posesif, tukang buang-buang duit tapi Rara sayang. #114 in Fanfiction 23.02.2017 #100 in Fanfiction 24.02.2017 #45 in Fanfiction 02.03.2017 #31 in Fanfiction 03.03.2017 #27 in Fanfict...