Hari ini gue menunggu temen temen gue siap buat pada kerja, gue doang yg belom kerja.
"Kok lo ga kerja?" Tanya Iim.
"Iim..... Gwa yg punya kantor hello masa iya gue ikutan kerja? Hahaha." Kata gue ngakak.
"Oh iya..." Jawab Iim polos.
"Haha engga kerja kok, tapi ga sekarang, gue disuruh jagain emas seruangan dibawah." Kata gue.
"Duh pusing gue ngebahas emas." Kata Joana.
"Duh gue ganteng ga?" Tanya Hansol ngerapihin kerahnya.
"Tetep mirip Yuta." Sahut Joana.
"Ga mirip gue ya, dia manggil bonyoknya enyak babe, gue ambu abah." Jawab Hansol.
Gue cuma ketawa aja liat kelakuan tuh laki, coba ada Kris makin rame.
"Gih sana, berangkat. Jangan nilep duit perusahaan keluarga gue ya!"
"Enggak Ra gabakal." Jawab Inggit.
"Duh Ra, ga mungkin kita jahat. Udah dikasih tumpangan masa iya mau nilep." Sahut Hansol.
"Kata siapa gue kasih gratis???" Kata gue.
"Loh?" Sahut Iim.
"Lah kok bayar sih??? Wah Ra ga temen kita." Sahut Yuta.
"Bayar berapa sih Ra emang gua bayar sini." Sahut Hansol songong gitu.
"10 juta sehari."
"MUTILASI GUE AJA RA SEKARANG!!!"
💰💰
Gue lagi leyeh-leyeh dikamar,
Incomming Call From My Brother❤
"Adek kamu dirumah kan?"
"Hmm iya kenapa bang?"
"Sini kekantor abang, dibanding gabut."
"Magerrrrrrrr."
"Black Card berkurang 5 ya mau?"
"IYA OTW PAIJO!"
Call Ended..
"Gatau lagi leyeh-leyeh apa." Gerutu gue.
Gue siap-siap dan berangkat sama sopir gue buat ke kantor abang gue, ga perlu waktu lama karena ini udah siang jadi ga macet.
Ceklek
"Abang~" Gue manggil abang gue manja.
"Eh dateng juga, siniiii." Bang Suho melebarkan kedua tangannya.
"Abang, bisa gasih batalin pernikahannya? Adek sakit banget ini perasaannya." Batin gue.
"Abang......"
"Iya abang tau abang kaya."
"Ish!"
"Hehehe sini duduk." Bang Suho narik gue ke sofa.
"Kenapa? Kamu mau apa? Mini Cooper?"
"Engga, abang beneran mau nikah?" Tanya gue polos.
"Yaiyalah dek, yakali abang gamau nikah."
"Persiapannya udah 60% loh. Masa mau batal?"
"Baju udah, undangan udah dicetak, baju panitia udah, gedung udah, katering lagi diurus." Kata abang gue.
Gue mau ngomong ganti pasangan aja kek bang. Tapi mulut gue serasa ketahan.
Gue meluk abang gue lagi....
"Rara sayang abang.."
"Abang juga, kamu kan adek yg bisa nyambi jadi pacar." Jawab abang gue.
"Dasar jomblo!" Ledek gue.
"Eh abang mau nikah loh ya, kamu tuh yg jomblo." Ledek bang Suho balik.
"Adek ga bakal jomblo kalo ga abang yg buat..." Batin gue
"Oh iya bantuin abang ya? Mau ga?" Tanya abang gue.
"Ya maulah yakali aku gamau." Jawab gue.
"Kamu ketempat catering ya, ini menunya udah abang list."
"Abang gabisa kesana, abang ada meeting."
"Jadi nanti kamu pilih, nah minggu depan sample kateringnya dateng kerumah pas acara makan malam keluarga kita kedua kalinya sama keluarga Chanyeol."
"Ya sekalian kamu icip-icip juga disana, pilih minumannya bebas deh. Abang tau selera kamu gamungkin bikin malu abang."
"Sekalian deh dek, baju pengantinnya kamu tanyain udah jadi apa belom, nanti bajunya Yoora kamu cobain aja, body kalian kan sama."
"Seserahan udah?" Tanya gue.
"Allahuakbar lupa, terserah deh kamu yg milih. Kalo bisa yg berguna aja, apakek kamu kan cewe."
"Duitnya nanti abang transfer, makasih ya adek abang tersayang. Mwaaaaah." Bang Suho ngecup dahi gue.
"Yaudah aku jalan deh ya bang." Gue bangkit dari sofa.
"Ntar duluuu." Tahan abang gue.
"Apalagi bang??" Tanya gue.
"Kamu kesananya sama Chanyeol."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Suho: EXO✔
Fanfictie[ENDING & BONCHAPT PRIVATE] Abang gue kaya, sombong, banyak gaya, posesif, tukang buang-buang duit tapi Rara sayang. #114 in Fanfiction 23.02.2017 #100 in Fanfiction 24.02.2017 #45 in Fanfiction 02.03.2017 #31 in Fanfiction 03.03.2017 #27 in Fanfict...