Udara di pagi hari memang sangat menyegarkan. Alya yang sedang libur sekolah karena hari ini hari Minggu, dengan senang hati meluangkan waktu tidurnya demi bangun pagi dan jogging di taman kota. Selain membuat badan sehat, bisa juga berguna untuk melupakan hasil pembacaan tarotnya beberapa hari yang lalu. Meski sudah diberi banyak solusi oleh Kak Caca, tetap saja itu semua mengganggu pikirannya.
---
Kak Caca menata tiga kartu yang telah Alya tunjuk tadi. Ia tampak terkejut dengan hasil pilihan Alya. Dan ia juga tampak ragu untuk memberi tahu Alya tentang hasilnya itu.
"Jadi... gimana kak?" tanya Alya ketika melihat raut wajah Kak Caca yang terlihat khawatir, membuatnya berpikir yang aneh-aneh.
"Oke. Jadi sekarang kakak jelaskan. Kartu yang paling kiri ini, menunjukkan kehidupanmu di kehidupan yang sebelumnya. Kemudian kartu yang di tengah menunjukkan kehidupanmu yang sekarang. Dan yang paling kanan, menunjukkan apa yang akan terjadi beberapa waktu setelah hari ini," jelas Kak Caca. Alya tetap bergeming untuk menunggu perkataan Kak Caca selanjutnya.
Kak Caca tampak menelan ludahnya. "Disini dikatakan, dulu, kamu itu seorang anak bangsawan yang berparas sangat cantik sehingga mampu memikat para kaum adam. Sayangnya kamu memanfaatkannya dengan buruk. Kamu seringkali berkencan dengan pria-pria itu namun pada akhirnya kamu campakkan mereka semua. Kemudian kamu jatuh cinta dengan pengeran mahkota, begitu juga dengan pangeran mahkota tersebut. Tapi ketika kamu mengatakan kamu jatuh cinta padanya, ia mengajukan satu syarat agar kamu bisa menjalin hubungan dengan dia."
"Apa syaratnya?"
"Nggak tau, disini nggak dijelasin."
"Oke, terus gimana kak?"
"Nah, kartu yang ditengah ini menceritakan karma yang kamu terima dari kehidupanmu yang dulu. Kamu masih tetap cantik, tapi karena ketutupan sebuah aura, nggak ada yang mau sama kamu. Semua orang yang kamu sukai, pada akhirnya nggak suka sama kamu. Ini terjadi berulang-ulang sampai beberapa kali. Karena di mata semua orang, kamu itu gak secantik kenyataannya. Hingga akhirnya, di kartu yang terakhir ini dijelaskan, masa hukumanmu selesai. Aura cantik kamu mulai terpancar. Tapi ini hukuman yang paling berat. Yaitu, kamu nggak bisa bersatu dengan jodoh kamu. Begitu," Kak Caca lalu mengembalikan ketiga kartu tersebut ke tumpukan kartu lainnya. Alya hanya bisa melongo setelah mendengar penjelasan Kak Caca. Tersirat kekhawatiran di matanya.
"Trus, aku mesti gimana dong Kak?"
"Belum pernah aku menemukan kasus yang seperti ini sebelumnya. Tapi saran kakak, kalau kamu jatuh cinta, jangan dilawan ya. Ada batas jumlahnya kamu cinta bertepuk sebelah tangan. Mungkin 49 kali?"
"Jadi... begitu kak?"
"Iya. Trus soal jodohnya itu, kita cuma bisa berdoa. Dan berharap takdir berbaik hati sama kamu."
"Jadi sedih deh aku kak."
"Eh, jangan sedih dong. Dilihat dari bentuk wajah kamu, nanti kamu orangnya sukses, loh. Sekarang kita bahas karirmu yak. Pilih 5 kartu lagi".
---
"Aku tau Kak Caca mengalihkan pembicaraan waktu itu," batin Alya. Kemudian ia berusaha menepis perkataan Kak Caca yang terus terngiang di telinganya. Tampaknya ia menyesal telah datang ke tempat itu.
Musik yang mengalun lewat earphone nya, membuatnya tidak terlalu mendengar suara-suara yang ada di sekitarnya, termasuk seseorang yang berusaha mengejar sambil memanggil-manggil namanya. Hingga seseorang itu berhasil menyusul dan menepuk pundaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta
Romance[COMPLETED] ~Fantasy-romance~ Menurut mitos Jepang, setiap orang terhubung dengan jodoh mereka masing-masing dengan sehelai benang merah yang tak kasat mata. Alya, seorang gadis normal berusia 16 tahun, curiga ia tidak memiliki benang merah tersebu...