Empat Belas

510 68 30
                                    

PART KHUSUS DIRGA

Dirga Michael. Seorang pemuda berumur 16 tahun. Anak pertama dari pasangan suami-istri Dirgantara Putra dan Devina Marchella. Sayang sekali rumah tangga mereka tak berjalan dengan baik. Karena pernikahan ayah dan ibu Dirga merupakan hasil dari perjodohan. Baik Putra maupun Devina tak menerima perjodohan mereka.

Jika di buku-buku fiksi romantis yang sering kita baca, orang yang menikah karena perjodohan, awalnya mereka memang akan menolak perjodohan tersebut, lalu seiring berjalannya waktu, mereka akan saling jatuh cinta dengan sendirinya.

Tapi hal ini tampaknya tak berlaku untuk Putra dan Devina. Mereka tetap menjalani perjodohan itu. Tapi mereka sepakat untuk cerai ketika anak-anak mereka telah melebihi umur sepuluh tahun. Karena mereka benar-benar tidak tahan untuk tetap menjalani rumah tangga mereka. Bagaimanapun, Putra dan Devina tidak pernah akur. Setiap hari, ada saja pertengkaran bahkan karena masalah sepele sekalipun.

Dirga punya seorang adik perempuan. Umur Dirga dan adiknya terpaut setahun. Namanya Amanda Desyana. Dia gadis yang cantik. Tapi sayangnya ia harus mengalami gangguan mental akibat ia pernah hampir terbunuh ketika orangtuanya sedang bertengkar.

Ia selalu takut ketika seseorang berteriak kepadanya, badannya langsung gemetaran. Ia takut melihat orang lain. Bahkan ia takut melihat wajah kedua orangtuanya. Ia juga takut jika harus berada di keramaian dan tempat yang luas. Jadi, mau tidak mau Desya harus menjalani terapi mental dan tinggal di paviliun di salah satu rumah sakit jiwa terbesar di kotanya.

Seperti kesepakatan Putra dan Devina, mereka bercerai dan menikah lagi ketika Dirga berumur 12 tahun, sedangkan Desya berumur 11 tahun. Dirga sempat diberikan pilihan oleh orangtuanya. Mau memilih ikut ayahnya atau ibunya. Tapi Dirga tidak memilih keduanya. Ia memilih untuk tinggal sendiri dan merawat Desya sendiri. Toh, orangtua mereka tak menganggap Desya anak mereka lagi karena memiliki gangguan jiwa. Padahal itu salah mereka sendiri.

Untuk menghargai keputusan Dirga, ayah maupun ibunya tetap mengirimi Dirga biaya hidup, juga membantu membiayai paviliun Desya dan pelayanannya.

Dirga pun mulai tinggal sendiri di rumahnya yang lama sejak ia berumur 12 tahun. Ia mengurus keperluan dirinya sendiri sejak saat itu. Karena ayah dan ibunya telah menikah lagi dan tinggal di rumah mereka masing-masing. Sedangkan Desya trauma dengan rumah mereka dan memilih untuk tinggal di paviliun.

Dirga benar-benar menyayangi adiknya. Ia rutin menjenguk adiknya di paviliun. Tapi kadang malah adiknya takut dengan dirinya. Karena Dirga benar-benar mirip dengan ayahnya. Hal itu membuat Dirga tertekan. Ia memiliki keluarga lengkap, tapi terpisah-pisah.

Ia sudah merasa hidupnya hancur. Harapan masa depannya hancur. Ia kehilangan kasih sayang. Uang yang orangtuanya kirim memang berlimpah dan lebih dari cukup untuk membiayai hidupnya sendiri. Tapi ia lebih memerlukan kasih sayang keluarganya daripada uang.

Hingga ia bertemu dengan seorang gadis cantik berambut coklat dan juga iris mata yang selalu menyiratkan kebahagiaan. Dia Angelina Lalisa. Atau akrab dipanggil Lisa. Seorang gadis periang dan punya banyak teman. Sangat bertolak belakang dengan Dirga saat itu. Saat itu Dirga adalah seorang anak laki-laki yang pendiam, cuek dengan sekitar.

Lisa berusaha mendekati Dirga. Karena sebenarnya ia telah menyukai Dirga sejak pertama kali mereka bertemu, di taman. Saat itu Dirga tengah menyendiri untuk menenangkan pikirannya.

Ternyata mereka mendapat sekolah yang sama. Dan entah itu kebetulan atau takdir, mereka mendapat kelas yang sama. Lisa dan Dirga pun semakin dekat. Berkat Lisa, Dirga sedikit demi sedikit berubah. Ia tidak lagi pendiam dan pemurung. Ia menjadi lebih ceria dan semangat menjalani hidup suramnya.

Kutukan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang