Tujuh

710 117 43
                                    

Biasanya, setiap malam minggu, Alya akan berdiam diri di rumah, nonton drama korea sambil berdoa agar hujan di luar sana, atau kalau Louis sedang berbaik hati, dia akan mengajak Alya jalan-jalan.

Tapi malam minggu kali ini agak sedikit berbeda. Kemarin, saat di sekolah, tiba-tiba Dirga bertanya jadwal Alya hari Sabtu ini. Kemudian ketika ia tahu kalau Alya tidak sibuk, ia langsung mengajak Alya untuk pergi jalan-jalan. Dan ekspektasi Alya, ini adalah sebuah kencan.

Tentu saja Alya meng-iyakan ajakan dari Dirga. Karena tak dapat dipungkiri lagi, gadis itu telah menyukai Dirga lebih dari teman.

Alya merasa mungkin kutukannya hanya sampai 48 kali dan Rian adalah yang terakhir. Jadi, kali ini Alya benar-benar berharap kalau Dirga juga mempunyai perasaan yang sama terhadapnya.

Selesai mandi, Alya langsung membuka lemarinya untuk memilih baju yang tepat. Setidaknya ia harus tampil sedikit cantik malam ini. Dan pilihannya jatuh kepada baju kaos polos berwarna putih dan juga celana jeans favoritnya. Ia tak pernah mempunyai alat make up apapun. Jadi, ia tidak akan memakai satupun dari benda-benda itu. Setelah memakai sepatu converse hitamnya, ia pun siap.

Tiba-tiba ia mendengar ponselnya berdering. Ia segera mengambilnya di atas nakas. Setelah memastikan kalau yang menelponnya itu adalah Dirga, ia pun menjawab panggilan itu.

"Halo?"

"Gue udah di depan nih ."

"Oh gitu. Oke. Lo gak mampir dulu?"

"Nggak usah. Lo pamitan gih sama kakak lo."

"Gaada orang di rumah."

"Ooo gitu. Yaudah cepetan."

Setelah mengunci semua pintu dan jendela, Alya pun pergi menghampiri Dirga yang sudah menunggu di dalam mobilnya.

...

Rupanya Dirga mengajaknya ke mall, lebih tepatnya ke bioskop. Akhirnya, impian Alya untuk nonton bareng doi selama ini pun terwujud.

"Gue traktir tiketnya, lo traktir makanannya," ucap Dirga.

"Emangnya kita mau nonton apa?"

"Rings, tau kan?" mata Alya terbelalak.

"Film horror?" tanya Alya. Dirga menganggukkan kepalanya sebagai tanda jawaban iya. Raut wajah Alya berubah panik. "Nonton yang lain aja yuk... plisss..."

"Napa? Lo takut?"

"IYALAH BEGO!"

"Gausah takut. Kan ada gue," celetuk Dirga. Membuat Alya terdiam sesaat untuk memproses apa yang dikatakan Dirga barusan.

"Sok-sokan lo! Awas aja ya kalo lo yang ketakutan ntar!"

"Gak bakal kok. Santai aja. Kalo lo takut, tinggal peluk gue. Gampang kan?" ucap Dirga lalu menaik turunkan alisnya. Membuat Alya hampir meleleh karenanya.

"Apasih lo!" seru Alya sambil mendorong wajah Dirga.

...

Setelah beberapa hari nge-stalk, akhirnya Lio tahu bahwa Sabrina, target selanjutnya, telah mengalami sakit hati kemarin. Sehingga ia memutuskan untuk mengikutinya kali ini. Sabrina telah berencana untuk pergi ke bioskop bersama dengan pelampiasannya.

Dengan pakaian lengkap ala-ala malaikat cinta, Lio telah menduduki sebuah tempat kosong di studio yang dipilih Sabrina dan juga pelampiasannya. Wajar saja ada tempat kosong, karena mungkin orang-orang akan mengajak teman atau pacar atau gebetannya untuk menonton film ini, alias tidak berani sendiri, karena ini adalah film horror.

Kutukan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang