"Dirga! Lio!" sapa Alya ketika hampir mendekati mereka. Tak diduga, tiba-tiba Dirga langsung tergerak untuk memeluk Alya.
"Lisa..." sapanya lirih sambil tetap memeluk Alya.
"Dirga?" Alya langsung memasang wajah bingungnya. Ia memandang Lio dengan tatapan penuh tanya. "Lisa? Siapa?"
"Parah kamu Dir," batin Lio.
"WOY LO!" teriak seseorang dari ujung koridor. Seseorang itu langsung berlari menghampiri Dirga dan Alya. Dengan Dirga yang masih dalam posisi memeluk Alya dengan mata terpejam.
Orang itu berhasil sampai di tempat Alya dan Dirga. Dengan Lio yang hanya dapat berdiri mematung tak jauh dari mereka berdua. Orang itu langsung mengambil tindakan dengan memisahkan antara Dirga dan juga Alya. Ketika pelukan mereka telah lepas, dengan cepat orang itu menampar pipi Dirga.
PLAK!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Dirga yang putih mulus. Seseorang itu, Naura, menatap Dirga dengan berapi-api, sedangkan Dirga menatap Naura dengan tatapan kosong. Bahkan ia tak meringis kesakitan karena baru saja ditampar Naura.
"Lo! Gue kan udah bilang sama lo! Lo mending jauh-jauh deh dari Alya! Lo kira pelukan di koridor kayak gini bakalan romantis?! Hah?! Yang ada bakalan difoto sama paparazi ga diundang, masuk mading, trus lo sama Alya digosipin, trus Alya dibully sama tuh fans-fans lo yang cabe! Enek gue liat muka lo! Mending lo jauh-jauh dari hidup Alya!" ucap Naura panjang lebar lalu tanpa aba-aba ia langsung menarik tangan Alya yang masih tampak memproses sesuatu yang baru saja terjadi.
"Dir... aku udah bilang. Kamu gak seharusnya kayak gini," ucap Lio kemudian menyusul Alya dan Naura.
Dirga masih tampak berdiri mematung di sana. Ia juga baru sadar apa yang telah ia lakukan.
...
Naura masih setia menarik pergelangan tangan Alya menuju kelas. Ia memang biasa datang pagi jam segini, dia suka baca buku menyendiri di dalam kelas. Tanpa bisa ia duga, ternyata pagi-pagi begini ia sudah melihat pemandangan yang bikin darah naik ke ubun-ubun. Bukan cemburu atau apalah itu. Ia hanya ingin melindungi temannya, ah bukan teman, mungkin sekarang terhitung sahabat.
Karena apa? Karena Dirga itu anak baru yang punya banyak fans. Tentu saja fansnya itu sudah membuat perkumpulan fans Dirga bernama "Dirga Lovers". Kok Naura bisa tahu? Yah... Naura suka baca buku, pintar, berprestasi, bukan berarti dia kurang update dong. Tidak seperti Alya, dia cenderung lebih tahu apa yang sedang hangat dibicarakan di sekolah mereka.
Belakangan ini, ia sering mendengar para fans Dirga tersebut seperti menggosipkan Alya dengan Dirga. Mereka menyebut Alya tidak pantas untuk Dirga dengan alasan wajah Alya itu muka standar.
Melihat penampilan Alya yang sekarang, seharusnya Naura tak perlu khawatir lagi Alya dibilang muka standar. Tapi kalau mereka ngotot membenci Alya, bisa saja Alya dibilang operasi plastik, pakai susuk, atau yang lainnya.
"Ra... lo ngapain sih?" tanya Alya ketika mereka sudah sampai di kelas. Dilihatnya kelas masih sepi. Hanya ada mereka berdua. Naura melepas genggamannya dari pergelangan tangan Alya kemudian membalik badannya menghadap Alya.
"Gue kasih tau lo, Al. Jangan lo deket-deket dia lagi. Dia bahaya buat lo," ucap Naura dengan wajah serius.
"Tapi apa salahnya sih gue deket sama dia? Bahaya? Nggak kok, Ra. Gue bisa jaga diri gue sendiri. Bahkan mungkin lebih bahaya kalo gue deket sama Lio," balas Alya.
"Kok jadi aku?" tanya Lio ketika ia baru saja sampai di kelas. Alya sempat terkejut lalu menoleh ke arah Lio. Alya hanya nyengir kuda.
"Habisnya sih. Fans nya Lio tuh lebih banyak dari Dirga. Lihat aja di hari pertamanya dia sekolah. Udah famous banget," ucap Alya. Naura menghela nafasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta
Romance[COMPLETED] ~Fantasy-romance~ Menurut mitos Jepang, setiap orang terhubung dengan jodoh mereka masing-masing dengan sehelai benang merah yang tak kasat mata. Alya, seorang gadis normal berusia 16 tahun, curiga ia tidak memiliki benang merah tersebu...