Enam

7.2K 371 5
                                    

"Terus yang nyuci siapa?"tanya Leona.

"Bibi"jawab Leora polos.

"Lo pengen jadi dokter tapi pikiran lo dangkal banget!"

"Kenapa?"

"Nih anak kenapa lagi. Yaampun mama ngidam apa sih sampe lo gini?" Jeda "gini ya Leora my twin, adek nya abang gesrek. Ini tuh udah bau amis, mending amisnya cuma telor atau tepung. Lah ini campur air yang gak tau mereka dapet dari mana. Terus mau lo pake lagi buat selanjutya?"

Leora menggeleng.

"Yaudah, jadi mendingan seragam ini lo buang aja." Leona mengambil seragam yang dipegang Leora dan membuangnya ke dalam tempat sampah.

"Nah, sekarang mendingan kita ke kantin aja. Cus"lanjut Leona.

***

Saat Leora, Leona dan Rena sedang bercanda gurau menikmati jam istirahat, tiba - tiba Jarl datang ke arah mereka dengan wajah cemas.

"Ra?! Kamu gapapa?"cemas Jarl.

"Aku gapapa kok, cuma kena tepung sama telor aja tadi"dusta Leora walaupun tidak semuanya dusta.

"Lo mau bohong gak pinter." Jeda "dia juga disiram sama air kotor. Tau air apaan itu"

Leora menatap Leona dengan tatapan kenapa-dikasih-tau?!. Tetapi Leona hanya menanggapinya dengan wajah datar yang membuat Leora semakin kesal.

"Wah. Harus dikasih pelajaraan ini"sahut Mark.

"Gak usah, kita liat aja nanti apa rencana dia selanjutnya." Semua melihat ke arah Leona sedangkan pikiran Leona saat ini sedang berterbangan ke berbagai arah untuk mencari jebakan buat mereka. Dan tanpa Leona sadari, dia tersenyum sendiri memikirkan apa rencana yang akan dia lakukan.

"Leona? Lo sehat kan?"tanya Mark. Leon masih saja tersenyum sambil melihat ke arah Mark.

"Le? Gue jadi takut nih"seru Brian.

"Jangan bilang arwah anjing gila tetangga gue masuk ke tubuh lo terus jiwa lo yang waras dicabik - cabik habis itu di--"

Leona menyentil dahi Mark, "kalo ngomong disaring dulu maz"

"Eh? Leona udah sadar? Syukurlah." Mark hampir saja memeluk Leona kalau Brian tidak menghalanginya.

"Nyari kesempatan dalam kesempitan aja bosque"sindir Brian.

"Hehe." Jeda "kok lo yang ngalangin? Jangan bilang lo suka sama Leona ya?!"tebak Mark.

"Ck. Kalo punya mulut disaring dulu maz. Mata abang nye noh udah mau keluar." Brian menunjuk Jarl dengan dagunya. Dan benar saja, saat Mark menoleh dia dipelototi oleh Jarl.

Mark menggaruk kepala belakangnya, "e-eh? Ada abangnya ya. Gue kira abangnya lagi syuting gitu kan ya"

"Syuting mbah mu!"sahut Jarl.

"Eh mbah gue pernah syuting di Globe Channel loh." Mark menoleh ke arah Reena, "ya kan ya, Ree?"

Mark mengedipkan mata ke arahnya agar Reena mau bekerja sama. Tapi keberuntungan tidak berpihak padanya, Reena malah menggeleng.

If I Stay [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang