Tigapuluh satu

4.2K 252 16
                                    

11.30p.m

Setibanya mereka sampai dibalapan milik Mark, mereka mengunjungi ruangan pribadi milik Mark.

"Ha--"

Bella terdiam kaku menatap ruangan Mark. Sementara Leona dan Andrew dibuat penasaran akan apa yang membuat Bella tiba-tiba diam dan ...

Menangis?

"Bel? Lo kenapa?"tanya Leona. Tetapi Bella enggan menjawabnya dan terus melihat ruangan Mark, Leona mengikuti arah pandangnya dan dia berusaha menahan emosi untuk tidak memukul wajah Mark saat ini.

"G--gue ... gak kuat." Bella berlari meninggalkan mereka sambil menahan tangisannya.

Leona memukul pintu ruangan Mark yang membuat dua orang yang sedang berciuman mesra menjadi menatap ke arah pintu. Dengan amarah yang terpendam, Leona berjalan menghampiri mereka dengan diikuti Andrew yang berusaha menahan emosi Leona.

"Maksut lo apa-apaan, hah?!"bentak Leona.

"I-ini gak seperti yang lo liat!"

"Apa yang gak seperti gue liat, jerk?!" Jika Leona sudah mengeluarkan kata-kata kotor berbahasa Inggris bertanda amarahnya sudah dipuncak.

"Itu cuma salah paham!"

Plak.

Leona menampar perempuan yang tadi berciuman dengan Mark, "jalang gini nih! Kurang belaian!"

Perempuan yang ditampar Leona hanya bisa menunduk dan menangis terisak pelan.

"Gak usah nangis, you slut! Gak punya harga diri banget sih lo! Lo cewek, wake up!"teriak Leona.

Leona menatap wajah perempuan itu dengan tajam lalu tertawa pelan sambil melipat tangannya didepan dada.

"Oh. Mantan. Haha, pantes" jeda "kenapa?lo mau minta balikan sama Mark? Terus Mark tolak lo makanya lo mau jadi jal--"

Plak.

Leona memegang pipinya yang ditampar oleh Mark. Dia mengepalkan tangannya untuk menahan emosinya.

"Diem! Ini bukan urusan lo! Gak usah sok ikut campur! Lagian Bella bukan siapa-siapa gue!" Jeda "lagian waktu itu lo minta gue untuk gak ngurusin lo lagi kan? Jadi ya ... kita impas"lanjut Mark sambil dia menarik perempuan yang diyakini Leona itu adalah mantan pertamanya.

Andrew menarik kerah Mark, "lo nampar cewek? Gak gentle lo!"

Bugh.

Satu tinju di layangkan ke wajah Mark. "Ini untuk Bella"

Bugh.
Bugh.

"Ini untuk Leona. Lo inget kan janji gue sewaktu kita di Bandung?! Sekarang lo yang pertama kali dapet hadiah dari gue. Sampe lo berani lagi nyakitin Leona! Adek lo kena!"

Andrew menarik lengan Leona keluar dari ruangan Mark. Sesampainya diparkiran mobil, Leona masih terisak mendengar ucapan tajam Mark yang masih terngiang diotaknya.

Andrew mengelus pundak Leona berusaha untuk meredakan isakkannya, "shh ... udah dong jangan nangis lagi"

"Ta-tapi ... Argh! Ucapannya masih terngiang diotak gue, drew! Terus apa gunanya selama ini dia jagain gue, jadiin dia tameng gue, bela gue kalo ujung-ujungnya dia nyakitin gue juga?!"

Andrew menarik tubuh Leona ke dalam dekapannya, "iya gue tau, mending lo gak usah tangisin dia lagi. Sekarang kita cari Bella dimana"

"Ah ya, Bella!" Leona mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor Bella.

Tut

"Bel--"

Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Silahkan tinggalkan pesan.

If I Stay [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang