Delapan

5.8K 355 7
                                    

"Aduh? Siapa ya? Ckck. Kasihan banget nasib nya." Leona berpura - pura menengok ke kiri dan ke kanan.

"Iya. Udah disindir masih aja berlagak gak tau. Ckck"sambung Jarl.

"Siapa sih? Kok gue penasaran ya?"tanya Leona.

"Tau. Kayaknya harus langsung papa praktekin deh"seru Jarl.

"Baiklah. Besok yang--"

"AH JANGAN!" Jeda "papa kan baik, jahat, manis, cantik, ganteng, jelek, sixpack, eightpack, twelvepack, onepack and all pack for you. Jangan ya"pinta Leona.

"Itu kamu ikhlas gak sih sebenernya puji papa?"tanya Johnny.

Leona menggeleng polos.

"Oh ya--"

"Eh enggak! Beneran lah! Ah papski mah ngambekan. Unchh, lucu deh"goda Leona.

"Dasar. Like mother like daughter"gumam Johnny.

"Apa bawa - bawa mama?!"tanya Clarise galak.

"E-eh enggak mah"alibi Johnny. Leona dan Jarl berbarengan menyenggol lengan Johnny, "papa sih bangunin singa betina yang lagi tidur"bisiknya.

"Iya nih aduh. Ada penawarnya gak ya?"balas Johnny bisik - bisik.

"Apa bisik - bisik?!" Clarise berkacak pinggang ke arah mereka.

"Katanya papa ada gak penawar buat singa betina yang lagi marah?"ucap Jarl sok polos.

"Eh? Ko papa sih, kan--"

"Iya mah. Kata papa ada gak penawar buat singa betina yang lagi marah?"ulang Leona.

Clarise tersenyum ke arah Johnny, "Oh. Ada kok." Dia mengangkat kepalan tangannya, "nih penawarnya"

"Haha. Cabut!!"teriak Leona yang langsung berlari ke kamar diikuti oleh Leora serta Jarl.

9.15p.m

Sudah saatnya bagi anak - anak seumuran Leona untuk tidur, tetapi saat ini Leona masih belum tidur, dia masih menikmati angin malam dibalkon kamarnya. Tiba - tiba pintunya terketuk.

Tok tok.

"Masuk"seru Leona. Pintu pun terbuka dan menampilkan sosok yang sangat berarti untuk dirinya.

"Abang?"tanya Leona. Orang itu duduk disamping Leona, "kok kamu belum tidur?"

Leona menggeleng, "belum ngantuk"

"Eum Eon"

"Ya?"

"Kamu mau kan Leora sembuh?"tanya Jarl. Mendengar hal itu tentu saja membuat Leona syok, bagaimana tidak? Tentu saja dia ingin kembarannya, separuh jiwanya untuk cepat sembuh dari penyakit yang sekarang dia derita.

"Pertanyaan yang bodoh, bang! Ya gue mau lah dia cepet sembuh!"

Jarl mengangguk, "gue ada permintaan buat lo"

"Apa?"

"Gue kan udah kelas 12, kelas dimana sibuk - sibuknya untuk US, UN, USBK dan sebagainya. Gue minta tolong banget sama lo untuk gantiin posisi gue sementara gue lagi ujian"

"Maksut?"tanya Leona yang tidak mengerti dengan percakapan Jarl.

"Maksut gue, lo bantu gue buat jaga Leora gitu"

"Jadi maksut lo selama ini gue gak jagain dia gitu? Ish. Jahat banget"ucap Leona dramatis.

"Ya bukan gitu. Tapi--"

"Haha. Iye elah. Gue bakal jaga dia dengan segenap nyawa gue. Tuh udah kan."

Jarl bangkit dari duduknya dan menepuk pundak Leona. "Thanks. Tolong jangan buat gue kecewa"

If I Stay [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang