"Apa?"tanya Brian yang bingung dengan tatapan mereka semua.
"Lo..
"Udah..
"Pernah..
"Pake..
"Rok?!""Ya gak lah! Gila aja!"
"Terus.. lo tau darimana?"tanya Leona
"Ya gue punya sepupu yang tomboy nya minta ampun. Terus dia pernah bilang ke gue, kalo pake rok itu adem. Gue pernah disuruh coba, tapi gue tolak lah! Ya kali cowok normal kek gue pake rok. Apa kata Brianatic nanti?!"
"Eleh sok - sok an Brianatic. Fans lo ketemu gue juga jadi pindah ke Markiew"sombong Mark.
"Lah, dulu ya. Waktu kecil si Leona sekitar umur berapaan yak?"tanya Jarl pada Leona.
"Yang kapan?"
"Yang rambut lo kek cowok gitu"
"Bondol? Oh sekitar 7 tahun"
"Nah iya. Pas rambut Leona dibondol dan bertepatan hari itu ada acara dari kantor bokap kan. Nah itu dia suruh pake gaun atau rok malah nolak. Dia malah ngikutin gue pake celana sama kemeja yang cewek. Yaudah nyokap pasrah lah ya, orang dia nya keras kepala--"
"Anak nya siapa dulu dong? Mr. Salvadore." Leona menaruh jari telunjuk dan ibu jari dibawah dagu.
"Pas nyampe disana, banyak temennya bokap bilang gini "wah anak nya cantik dan ganteng ya", bokap sama nyokap mah senyam - senyum ae. Terus Eon sama Rara kan mau ngambil kue, terus gue jawab iya. Pas gue tunggu kok lama banget baliknya. Waktu gue samperin mereka ternyata ada anak cewek seumuran dia marah - marah ke arah Leora. Gue tengahin lah, pas gue tanya kenapa, katanya Rara udah ngerebut Eon dari dia. Padahal mah kita gak kenal sama tuh cewek. Dan kita pun pergi tinggalin tuh cewek"
"Anjay. Sampe sekarang dia belum tahu kalo Leona cewek?"tanya Mark yang sepertinya terbawa suasana.
"Belum. Tau kemana anaknya. Ngilang kali"
"Hus. Kalo ngomong yah suka bener"
"Btw, kita ngapain cerita di depan ruang ganti ya? Di ruang ganti putri pula"ucap Brian yang baru disadari oleh mereka semua.
"Oh iya!"
Keesokan harinya...
"Mah, Pah. Eon jalan duluan yaa"pamit Leona yang langsung mengambil helm hitam kesayangannya.
"Iya. Hati - hati." Selama 15 menit Leona menempuh perjalanan menuju sekolahnya akhirnya sampai. Dia melihat Reena yang sedang berjalan menelusuri koridor diikuti oleh Laura dkk dibelakang.
Mereka mau ngapain?
Leona menaruh helm nya diatas motor dan diam - diam mengikuti mereka.
Ada yang gak beres.
Benar saja. Laura dkk membawa sebuah ember yang isinya air kotor. Melihat kejadian itu Leona tidak diam, dia berlari lalu menendang ember yang dipegang oleh Laura yang mengakibatkan ember itu terlempar cukup jauh.
Huh. Untung belum kena Reena. Ah sepatu gue jadi kena kan.
"AAAA!!"teriak Laura dkk. Reena yang mendengat jeritan Laura dkk pun berbalik badan dan baru menyadari bahwa dirinya akan ditumpahkan dengan air kotor itu jika Leona tidak menolongnya.
"Eh. Ini masih pagi, kalo mau kerjain orang tuh entaran aja. Bersyukur dulu lo masih bisa ngirup udara." Wajah Laura sudah memerah akibat menahan emosi, dia pun menghentakan kakinya lalu pergi meninggalkan Leona dan Reena. Reena berterimakasih kembali karna Leona sudah menolong dirinya lagi.
"Btw, kamu bisa nendang kuat gitu gimana?"tanya Reena penasaran.
"Learning." Leona bersiul sembari memandang lurus ke depan. Sedangkan Reena berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Leona. Entah memang Leona nya yang kecepatan atau Reena nya yang lambat.
"I-iya aku tau. Tapi--maksutnya siapa gitu yang ngajarin?"
"Oh." Leona mengangguk - angguk, "Jarl and my grandpa"
"Kak Jarl bisa?"
Leona mengangguk.
"Ajarin aku dong." Tiba - tiba langkah Leona berhenti yang membuat Reena menabrak punggung Leona karna berhenti secara tiba - tiba.
"Lo serius?"tanya Leona. Reena mengangguk ragu - ragu.
"Ah, lo masih ragu." Dia melanjutkan langkahnya menuju kelas.
"E-nggak kok. Aku serius. Bener deh." Jari Reena membentuk huruf 'V'.
"Liat nanti aja." Mereka sudah sampai dikelas, Leona menaruh tasnya lalu memasang headset nya dan memutarkan lagu di Ipod dengan playlist 'Eon Fav💓'. Beberapa menit kemudian, bel istirahat berbunyi, Reena mengajak Leona ke kantin dan disetujui olehnya.
Ting!
Leona membuka ponselnya dan masuk satu notifikasi Line dari Jarl.
Line
Jarl dek?
Leona knp bang?
Jarl lo istirahat kg?
Leona yup, ngapa?
Jarl ajak Leora skalian tuh, gue lg g bisa nemenin dia soalnya.
Leona okei👌
Read"Ree, ke kelas 10 IPA 3 dulu ya"
"Okei." Mereka menelusuri koridor menuju kelas 10 IPA 3, tiba - tiba segerombolan murid berlari ke arah yang mereka tuju.
"Eh itu ada apa sih? Kok rame banget?"tanya Leona pada salah satu siswi yang mereka berhentikan.
"Itu si Laura and the Geng katanya lagi bully--Lho? Bukannya lo Leona? Te-terus yang--"
Firasat batin Leona sudah tidak enak, dia sudah tau siapa yang menjadi sasaran bully Laura saat ini. Dia berlari secepat mungkin dan membelah kerumunan sampai ke tengah. Dia melihat Leora yang sedang terduduk dilantai dan bajunya yang sudah berantakan serta bau amis dimana - mana. Leona sudah sangat kesal, dia pun menarik kerah baju Laura yang membuat Laura takut.
"Apa maksud lo hah?!"bentak Leona.
Mendengar Leona yang membentak ke arahnya, keringatnya langsung bercucuran dan dengan tergugup dia menjawab, "di-dia emang pantes digituin!"
"Asal lo tau! Yang lo incer itu bukan dia! Tapi gue!"
"Dia sama lo beda masalah. Dia udah numpahin minumannya ke gue!"
"Haha. Sayangnya gue gak peduli." Leona melepas tangannya dari kerah Laura dan mengelapnya ke baju seorang siswa, "gak sudi gue sentuh barang dia"
Reena yang baru sampai ditengah kerumunan segera membantu Leora yang masih terisak dilantai lalu membawanya ke ruang ganti putri dan ikuti oleh Leona.
"Gue ambil seragam dulu"ucap Leona sebelum Leora dan Reena masuk ke ruang ganti. Leona berlari menuju kelas Leora dan mengambil kunci lokernya lalu berlari ke loker milik Leora. Setelah seragam Leora sudah dia ambil, dia menyusul Reena ke ruang ganti.
"Ini seragamnya." Leona memberikan seragamnya kepada Leora.
"Oh ya, sori tadi gue main buka tas lo." Leora mengangguk lemah dan mulai mengganti baju ke dalam salah satu bilik.
"Itu kembaran kamu?"tanya Reena. Leona mengangguk.
"Kok dia bisa sampai dibully sama Laura?"
Leona mengidikan bahunya, "katanya sih, Rara numpahin minumnya ke Laura"
"Tapi itu pasti bukan disengaja"seru Reena.
"Yah, gue sih mikirnya gitu. Nanti aja lah kita tanya ke orangnya"
Setelah Leora berganti baju, Leona menyarankan agar Leora membuang seragamnya itu yang sudah terkena bau amis.
"Lo mau bawa tuh seragam sampe rumah?"
Leora mengangguk.
Tbc
Apa jawaban Leora ya kira - kira?
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Stay [Revisi]
Teen FictionHanya kisah seorang perempuan yang menutupi semua luka nya dengan senyuman yang dia tunjukan dan berusaha menahan semua derita nya.