Duapuluh tiga

4.1K 237 7
                                    

Leona berlari menuju brankar yang ditempati Mark dan memeluk Mark.

"I-i'm so sorry for made you worried about me. And--and.." Leona mengucapkan kalimat itu dengan susah payah sambil menahan tangisnya.

Mark meletakan jari telunjuknya dibibir Leona, "shh. Don't blame yourself, baby. Isn't your fault. But this is my fault. I didn't hear what Bella said. I just wanna search until I get you back. Please don't go without the reasons"

Leona menahan tangisannya agar tidak semakin menjadi - jadi, "i wont"

Mereka pun berpelukan. Leona masih sesunggukan akibat menangis. Mark bersyukur kepada Tuhan bahwa Leona selamat tanpa kekurangan suatu apapun. Saat Mark ingin melepas pelukan, Leona masih menahannya.

"Le, baju lo basah. Ganti dulu yuk?"ajak Bella. Leona menggeleng, "dari sini ke hotel jauh"

"Gue ada baju. Tapi kaos cowok"seru El.

"Yaudah gapapa sini"pinta Bella. El membuka tasnya dan memberikan kaos abu - abu polos miliknya lalu memberikannya lagi pada Leona.

"Ganti baju lo." Leona menerima kaosnya dan mengganti baju didalam kamar mandi. Leona keluar dari kamar mandi dengan memakai kaos milik El yang sedikit kebesaran dibadannya.

Andrew yang melihat Leona menggenakan kaos itu tersenyum sendu, apalagi wajah Leona saat ini habis menangis serta kelelahan. Dia seperti teringat saudarinya terpaut jauh beberapa tahun dibawah dia.

"Maaf? Anda siapa ya?"tanya El yang sepertinya baru mereka sadari akan kehadiran Andrew.

"Lo Andrew bukan? Lawan balapannya Rio?"tebak Mark.

Andrew mengangguk,"ya itu gue"

"Lo ngapain disini?"tanya Bella.

"Tadi gak sengaja gue ketemu sama Leona dicafè, dan karna kebetulan kita menginap dihotel yang sama. Fyi, gue kamar nomor 140. Kita bareng ke hotelnya, terus gue nungguin dia sampe masuk ke kamar. Tapi gak ada tanda - tanda kehidupan didalam kamar, dan yang waktu Leona telepon ke lo itu pake nomor gue. Dia tiba - tiba nangis terus minta anterin ke sini. Selesai"

"Anjir. Kayak nge-dongeng lo"sahut Mark. Andrew terkekeh kecil.

"Btw, lo liburan disini?"tanya Bella.

Andrew mengangguk, "yap"

"Sendiri?"tanya El.

Andrew mengangguk, "yap"

Mereka mengangguk tanda mengerti.

"Yaudah. Ini udah hampir jam setengah sembilan malam. Kalian sebaiknya balik aja ke hotel, besok jangan lupa bawain gue ganti baju, sepatu Nike gue yang satu lagi sama kaos kakinya ya"pinta Mark.

"Semuanya jadi Rp1Juta ya mas"sarkas Reena. Mereka semua tertawa mendengar sarkasan Reena, karna dia jarang sekali melakukan hal itu.

"Eh, tapi Leona udah tidur. Gimana?"tanya El.

Mark melirik Leona yang sudah tertidur lelap disebelahnya, "yaudah gapapa, bawain pakaian dia aja. Bella sama Reena pasti tau lah apa aja yang harus dibawa"

Bella dan Reena serentak mengangguk.

"Kita balik duluan. Jagain Leona! Awas aja sampe lecet!"ancam Bella.

"Siapa yang sakit, siapa yang dijagain"gumam Mark yang masih bisa didengar oleh mereka. Bella, Reena serta El sudah keluar dari kamar rawat Mark. Sedangkan Andrew belum.

"Ada yang mau lo sampein?"tanya Mark.

"Ijinin gue sebentar nge-lihat Leona dari dekat, boleh?"pinta Andrew.

If I Stay [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang