Duapuluh tujuh

4.2K 267 15
                                    

Sebenarnya Leona sedikit takut kalau Andrew akan menolak permintaannya, tetapi Tuhan begitu baik, Andrew malah senang dengan ajakan Leona.

"Dirumah lo ada siapa aja bang? Gue takut ada bokap nyokap lu, nanti jadi berisik"ucap Leona.

"Gak ada siapa-siapa. Bokap nyokap lagi tugas ke Singapura, jadi ya gue sendiri"

"Udah jones, kesepian pula"gumam Leona.

"Hm? Lo bilang apaan?"tanya Andrew yang mendengar gumaman Leona tiba-tiba.

"G--gak, gue bilang masih lama?"alibi Leona.

"Enggak. Nih bentar lagi nyampe, belok di perempatan udah nyampe rumah gue yang paling besar"ucap Andrew sambil terkekeh diakhir kalimatnya.

"Gak boleh sombong, mas. Astaga,"ucap Leona dramatis sambil menepuk-nepuk pundak Andrew.

"Sampe," mobil Andrew berhenti tepat di depan rumah yang berwarna putih dengan pagar berwarna hitam.

Leona menggendong Max dan mengikuti Andrew turun dari mobil lalu memasuki rumah Andrew.

"Welcome"ucap Andrew.

Leona mengedarkan pandangannya melihat sekelilingnya. Ada sebuah bingkai besar yang terdapat foto sepasang suami-istri dengan kedua anaknya yang diyakini oleh Leona kalau salah satunya adalah Andrew. Karna anak yang ada didalam foto itu seorang anak perempuan dan anak laki-laki.

"Ini ... adek lo bang?"tanya Leona hati-hati.

"Ya,"ucap Andrew sambil menyalakan lampu belakang rumahnya. Leona hanya mengangguk-angguk sambil melihat bingkai-bingkai kecil lainnya yang berada di meja yang di letakkan tepat dibawah bingkai besar itu.

"Oh ya Le, gue gak ada shampoo sama sabun untuk hewan. Gimana?"tanya Andrew.

"Gue ada. Tadi gue sekalian beli"

"Great. Mana?"pinta Andrew. Leona menunjuk kantong berwarna putih itu, "disitu"

Andrew mengambilnya lalu berjalan menuju kamar mandi,
"bawa Max aja kesini"seru Andrew dari dalam kamar mandi.

Leona membawa Max kekamar mandi dan meletakannya dilantai, "gue belum pernah mandiin hewan, lo ngerti gak?"

"Ngerti sih sedikit. Adek gue dulu sempet punya anjing juga"

"Sempet?"ulang Leona.

Andrew mengangguk sambil menyirami bulu Max, "beberapa hari setelah dia mandiin Klay, Klay ketabrak sama mobil yang mengendarai diatas rata-rata"

"Sad to heard about that. Btw, ketabrak dimana?"tanya Leona penasaran.

"Disini. Dikomplek ini, gila kan"

"Bukan gila lagi! Kalo anak-anak yang kena gimana?!"kesal Leona sambil menuangkan shampoo ke tubuh Max.

"Makanya--oh ya, tunggu sebentar," Andrew mencuci tangannya lalu berlari keluar kamar mandi.

Leona menggidikan bahu dan melanjutkan aktivitasnya membersihkan Max.

"Aduh. Max diem dong, jangan kabur-kabur"kesal Leona pada Max yang sedang berputar-putar dikamar mandi melihat gelembung akibat shampoo.

"Max kenapa Le?"tanya Andrew yang tanpa Leona sadari dirinya sedang direkam oleh Andrew.

"Gak bisa diem nih bang. Padahal tadi bisa"ucap Leona tanpa menoleh ke arah Andrew.

"Leona, coba lihat ke sini deh." Leona menurut apa yang diucapkan Andrew, "lo ngapain?"tanya Leona sambil menatap Andrew kebingungan.

"Rekam"
"Oh..--Eh?! Lo ngerekam?!" Leona menatap Andrew garang lalu memercikan air sedikit kearah Andrew.

If I Stay [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang