Duapuluh enam

4.2K 244 5
                                    

Jika boleh tidak masuk dia tidak akan masuk hari ini, mengingat bagaimana hebat pertengkaran semalam dan melihat Brian yang memeluk Leora didekapannya. Dia hanya bisa berandai berada diposisi Leora kala itu. Beruntungnya tidak ada yang memberitahukan hal ini pada kedua orangtuanya.

"Sayang, ayo sarapan dulu"ajak Clarise. Leona menurut dan memakan sarapannya berhadapan dengan Jarl yang menatapnya dengan tajam.

"Oh ya! Bawa oleh-oleh gak?"seru Leora yang mampu menghilangkan ketegangan disitu. Walau hanya sementara.

"A-ada. Nanti gue kasih ke lo!"

"Great!" Leora menusukan garpunya pada pancake yang telah diiris menjadi kecil - kecil.

Leona mendorong kursi yang dia duduki, "mom dad, Eon mau jalan dulu"

"Loh sayang? Ini masih belum habis lo"ucap Johnny.

"Eon--"

"Dia piket hari ini. Harus dateng pagi"seru Jarl dingin. Leona menatapnya miris.

Segitu marahnya kah lo sama gue? Padahal itu hal sepele bang. Batin Leona

"I-iya"cicit Leona.

"Yasudah kalau gitu. Hati - hati dijalan." Setelah berpamitan dengan orangtuanya, Leona keluar rumah. Dia baru ingat bahwa motornya masih berada dirumah Mark.

Leona melirik ke arah jam ponselnya, masih sempat untuk menaiki bus umum batinnya. Dia pun berlari menuju halte dan menunggu bus yang akan mengantarkan dia sampai sekolah.

Tin. Tin.

Sebuah mobil ferrari berhenti didepan dia. Orang itu menurunkan kaca penumpang.

"Ayo!" Leona melihat siapa orang itu lalu masuk ke dalam mobil ferrari itu.

"Kok lo bisa disini, drew?" Ya pemilik mobil ferrari itu adalah Andrew.

"Ya kebetulan aja lewat." Jeda "motor lo mana?"

"Ada dirumah Mark. Nanti dibawa sama Bella"

Andrew kembali me-fokuskan penglihatanya melihat jalan didepan. Tak terasa, mobil yang membawa Leona menuju sekolahnya kini sudah sampai.

"Belajar yang bener. Jangan pacaran mulu." Andrew mengacak rambut Leona.

"Siap bos!" Leona hormat pada Andrew.

"Gue jalan dulu." Andrew melajukan mobilnya menuju tujuannya.

"Hati-hati"teriak Leona sambil melambai ke arah mobil Andrew yang sudah jauh.

***

"Le? Kantin gak?"ajak Bella yangmelihat Leona seperti unmood.

Leona menggeleng, "gak kalian aja"

"Bener?"tanya Bella. Leona mengangguk mantap, "ada yang mau gue bawaiin gak?"tawar Bella.

Leona menggeleng, lagi. Bella tahu bahwa kondisi Leona sedang tidak baik karna masalah semalam, dia pun tidak banyak mengajak Leona berbicara lalu pergi bersama yang lainnya menuju kantin. Setelah Bella berlalu, dia bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan menuju taman belakang sekolahnya.

Bisa dibilang, sekolah mereka itu menarik. Jika dilihag dari depan memang seperti sekolah pada umumnya, tetapi jika kalian berjalan menelusuri setiap sudut bagunannya dan halamannya terdapat keindahan disetiap sudut. Contohnya seperti rumah pohon dibelakang sekolah, jarang ada yang kesini. Konon katanya dulu rumah pohon itu tempat bunuh diri seorang gadis karna depresi dan semacamnya. Tetapi Leona tidak mempermasalahkan hal itu, dia sudah terlalu kagum dengan keindahan dihalaman belakang sekolahnya ini.

If I Stay [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang