Empat puluh satu

4.4K 240 23
                                    

"Tes! Tes!" Leona sedang check sound pada mic nya.

"Selamat siang, semuanya! Mungkin kalian pikir, kenapa kami ada disini? Atau bahkan, kan belum waktunya saya tampil. Disini, saya dan Jarl diberi tanggung jawab untuk menggantikan Lana yang sedang mewakilkan sekolah kita lomba. Bukan hanya Lana saja, begitu juga untuk Roma, Aldo, Silvi, dan Gerlad. Semoga, teman-teman kita dapat membawa kabar baik untuk sekolah kita. Amin!"

Setelah pembukaan Leona yang lumayan panjang itu selesai, Jarl mulai memetikan senar gitarnya.

[Verse 1]
Kita remaja yang sedang dimabuk asmara
Mengikat janji bersama selamanya
Hati telah terikat, sepasang mata memikat
Melambungkan asmara
Yang selalu meminta
Mengulur senja menanti datang
Sang pemilik hati
Rela menanti sejak terbit mentari
Tak sadar 'tuk berbagi
Segala isi di hati
Jayakan sanubari dalam bercumbu di ujung hari

[Chorus]
Indahnya kisah-kasih kita di masa remaja
Di bawah rayu senja kita di madu bermanja
Tiada masa-masa yang lebih indah dari masa remaja
Seakan dunia, milik berdua

[Verse 2]
Hati terasa merindu tanpa rasa duka
Berkumandang madu senandung asmara
Kepada yang tercinta
Nada-nada tercipta
Genggam pesona jiwa
Kuserahkan dan kau terima
Kita dua insan
Yang sedang bermadu kasih
Tak peduli apa yang akan terjadi
Yang kuinginkan saat ini
Kau bersamaku disini

[Outro]
Indahnya kisah-kasih kita di masa remaja
Di bawah rayu senja kita di madu bermanja
Tiada masa-masa yang lebih indah dari masa remaja (dari masa remaja)
Seakan dunia
Seakan dunia
Seakan dunia, milik berdua
Masa remaja
Seakan dunia, milik berdua.

Dilirik terakhir Leona dan Jarl saling melempar pandangan. Leona dan Jarl saling melemparkan senyum manisnya. Tepuk tangan penonton membuat suasana semakin riuh. Banyak pujian yang mereka terima, namun ada saja kritikan serta komentar negatif dari penonton.

'Anjir! Ga salah kalo mereka duet!'
'Iya anjir! Bagus banget!'
'Halah. Palingan lipsync'
'Tau. Suara fals gitu! Apa bagusnya?!'
'Kalo iri diem aja!'
'Udah sama-sama cakep, suaranya bagus. Sayang mereka kakak-adek.'
'Heeh. Padahal gua ship mereka banget!'

Leona dan Jarl berpegangan tangan lalu membungkukkan badan mereka sebagai tanda 'terimakasih' karna sudah menonton pertunjukan mereka.

"Gila! Suara kalian bagus banget!"puji Mark dengan hebohnya.

Jarl menepuk pundak Mark, "thanks bro."

"Suara lo bagus, Le."puji Brian dengan senyumnya yang mengembang.

Andai senyum lo hanya buat gue doang, Bri. Tapi sayangnya senyum lo hanya untuk kembaran gue doang. Batin Leona.

"Thanks,"ucap Leona singkat lalu pergi meninggalkan mereka menuju tempatnya.

Saat dijalan, Leona bertemu dengan Reena dan Bella. Mereka pun ber-tosan ria.

"Mantep banget, ma bro!"seru Bella.

"Kamu keren banget tadi! Kenapa gak ikut audisi aja?"tanya Reena.

Leona terkekeh, "ya kali suara kayak gini ikut audisi. Udah didepak duluan kali sebelum nyanyi. Btw, thanks."

Perlahan pandangan Leona sedikit mengabur. Dia memegang kepalanya yang terasa pusing serta ...

"Le? Lo ... mimisan?"tanya Bella dengan raut wajah khawatir.

If I Stay [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang