Dua belas

5.2K 294 3
                                    

Hening.

"Kok hamilin sih?"tanya Bella yang bingung.

"Tau. Lo ngaco banget"sahut Jarl.

"Tadi lo mau muntah gitu kan?"tanya Mark dengan polosnya.

"Bad boy kok otaknya lelet amat sih"ledek Bella. Tiba - tiba tim futsal perempuan datang menghampiri mereka.

"Weh. Mana minumannya?"tanya Santi.

"Itu." Bella menunjuk dengan dagunya. Mereka pun mengambil minumnya satu persatu.

"Leona mana bang?"tanya Maria pada Jarl.

"Leona lagi temenin Leora"

"Kemana?"tanya Vio yang selalu kepo akan sebuah hal.

"Ke.. penasaran ya?" Mereka mengangguk, "Ke...Kepo banget deh"

"Yah elah! Udah ditungguin juga"kesal Vio.

***

"Saudari Leora Poni Salvadore?"ucap seorang perawat yang keluar dari ruangan dokter. Leora hanya menatap suster itu dengan gugup, Leona menyadarkannya.

"Ayo. Lo udah dipanggil." Kok gue ambigu sendiri sih dari kata 'dipanggil' ? Ah jangan sampe lah!

"Ta-tapi aku takut"ucap Leora terbata - bata.

"Hey! Calm dude, kan kita cuma check up. Take a breath." Leora mengikuti instruksi Leona.

"Nah gitu. Udah mendingan?" Leora mengangguk.

"Yuk." Mereka masuk ke dalam ruangan itu. Tetapi setelah itu Leona keluar, karna selain pasien tidak ada yang diperbolehkan masuk. Leona sedari tadi mondar - mandir cemas menunggu Leora diluar ruangan. Padahal hanya check up kan?! Saking cemasnya, dia sampai tidak melihat ada seseorang yang berjalan berlawan arah dengan dirinya.

Bruk.

Yah hasilnya Leona yang jatuh. Karna tidak sigap.

"E-eh? Sori!" Orang itu membantu Leona berdiri. Leona membersihkan celananya yang sedikit kotor akibat terjatuh dilantai.

"E-eh gap--ELO?!"teriak Leona sambil menunjuk pemuda itu.

Pemuda itu menatap Leona dengan wajah terkejutnya juga, "eh anda lagi"

Leona memutarkan bola matanya, "stop saying with formal language. Gue risih"

"O-kay?" Jeda "tadi kamu kenapa kayak gitu?"

"Apanya yang kayak gitu?"tanya Leona bingung.

"Bolak - balik kayak setrikaan"

"Oh--YA SUKA - SUKA GUE LAH!"gas Leona.

"Whoa! Easy girl. Btw lo disini tunggu siapa?"

Baru saja Leona ingin menjawab, ruangan tempat Leora check up pun terbuka. Keluar seorang pria yang mengenakan jas berwarna putih. Ya pria itu dokter yang menangani Leora.

"Pasien sudah sedikit membaik. Hanya saja dia harus lebih sering meminum obatnya lagi." Leona mengangguk menanggapi dokter itu.

"Boleh saya masuk dok?"pinta Leona.

"Tentu saja boleh. Kalau begitu saya permisi."

If I Stay [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang