"Lo udah ngerusak kepercayaan gue sama lo!"ketus Jarl.
"What the hell?! Itu hanya masalah sepele dan lo marah sama gue sampe segitunya?!"tanya Leona dengan nada direndahkan sedikit.
"Bagi gue itu bukan masalah sepele. Dan mulai hari ini mungkin lo bisa jaga diri lo sendiri. Gue mau fokus jaga Leora!" Setelah mengucapkan kalimat itu, Jarl meninggalkan Leona dengan tatapan kosongnya.
"BILANG AJA KALO LO UDAH GAK SAYANG GUE BANG! GAK USAH PAKE EMBEL-EMBEL LEORA!"kekesalan Leona memuncak dan menghentikan langkah Jarl.
Leona menyeka air matanya, "Kalo itu mau lo gue turutin bang. Asalkan lo bahagia aja gue seneng. Terimakasih atas 15 tahunnya udah selalu disamping gue dan menjadikan lo sebagai malaikat gue karna gimana pun kondisi gue lo selalu ada samping gue. Sekarang? Haha. Malaikat itu udah terbang jauh menghampiri gadis kecil lain. Yang sebelumnya? Ditinggalkan. Tapi tenang aja, gue akan berusaha jaga diri gue sendiri. Sekali lagi terimakasih." Leona berlari menuju kamarnya dan membanting pintu kamarnya.
Didalam kamar Leona hanya bisa menangis dan menutupi dirinya dengan selimut. Dia tidak peduli akan besok hari saat matanya sembab akibat menangis seharian.
Ting.
Leona membuka pesan itu.
From: Unknow number
Udah tidur?
-Andrew
Leona me-rename nama Andrew dan membalas pesannya.
To: Underwear
blm, oya bsk blh ketemuan?
Tentu aja bisa. Kapan? Pulsek?
Iya. Jam 3 gue tunggu di kafetaria dkt sekolah gue.
Siyap incess.
Yaudah, incess mau tdr. Gnite👙
Gnite. Btw itu emot bikini(?)
Iya. Buat lo. HAHA.
Gila.
Leona tertawa membaca pesan terakhir itu. Setidaknya Andrew bisa membuatnya sedikit lega walaupun dia tidak mengetahui jika dirinya sedang menangis tadi.
06.00a.m
Leona sudah siap dengan hari barunya. Yah walaupun matanya masih sembab. Dia pun turun kebawah sambil mengenakan jaket bomber maroon nya.
"Sayang, kemarin kamu kemana aja sih? Mama sampe khawatir cariin kamu"ucap Clarise.
"Sori mah, Eon habis dari rumah temen semalem"
"Oh yaudah. Sini makan dulu"
"Eon makan disekolah aja, mah"ucapnya sambil mencari kunci motor ninjanya didalam laci.
"Loh kenapa? Mama bawain bekal ya?"pinta Clarise.
Leona menghembuskan napasnya lalu mengangguk lemah. Clarise mulai menyiapkan bekal untuk Leona.
"Ra? Lo gak check up lagi?"tanya Leona pada Leora yang baru ingin melahap sarapannya.
Uhuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Stay [Revisi]
Teen FictionHanya kisah seorang perempuan yang menutupi semua luka nya dengan senyuman yang dia tunjukan dan berusaha menahan semua derita nya.