Leona mengejar pemuda blasteran itu lalu menarik salah satu telinganya, "lo bisa gak sih gak usah kabur - kabur?! Kan nih sekolah luas! Kalo tiba - tiba ada berita 'Telah hilang seorang manca negara yang datang dengan seorang perempuan cantik bernama Leona' kan gue bisa jadi wanted. Mending The Most Wanted disekolah. Lah ini tertera lembaran poster dijalanan, jadi kayak pidana aja"cerocos Leona.
Seketika semua yang sedang berlatih menatap ke arah Leona. Begitu juga dengan coach Jem yang tepat berada disebelah kirinya. Sedangkan yang menjadi korban ocehan Leona hanya terkekeh pelan. Coach Jem berdeham yang membuat mereka melanjutkan pemanasan mereka lagi.
"Kamu habis dari mana?"tanya coach Jem dengan tegasnya.
"Sori coach. Saya habis anter Leora pulang dulu." Leona menunjuk Jarl yang sedang pemanasan dengan dagunya, "dia gak bisa nganter, katanya futsal padahal saya kan juga futsal. Mau tanding pula"
Coach Jem menghela napas, "yasudah kali ini kamu saya maafkan, tapi jangan diulangi! Mengerti?!"
"Mengerti, coach!"
"Good. Dan thanks juga udah temenin keponakan saya ke sini."
Ucapan coach Jem sukses membuat Leona membulatkan matanya. Tentu saja dia terkejut.
"Ke-keponakan?"tanya Leona terbata - bata.
Coach Jem mengangguk, "ya, keponakan"ulangnya.
"Kok keponakannya cakep, tapi coach enggak?"tanya Leona dengan polosnya.
"SEKARANG KAMU PEMANASAN! GABUNG DENGAN YANG LAIN!"
"E-eh? IYA COACH!"teriak Leona sambil berlari kecil menghampiri tim nya.
"Woi, habis dari mana lo?"tanya Bella. Walaupun namanya perempuan, tapi sifatnya gak. Dia tomboy gaes.z.
"Gue habis nganter Leora." Jawab Leona sambil memulai pemanasannya.
"Nganter kok lama banget?"tanya Santi.
"Gue mampir ke supermarket dulu, panas. Karna gue baik jadi sekalian gue beliin lo pada minum"
"Wuih! Tau aja nih kita lagi kepanasan"sahut Nurul. Leona tidak menanggapi pembicaraan temannya lagi, dia fokus untuk memulai pemasan agar tidak ada cedera.
"Ok! Kalian boleh istirahat. Coach kasih 10 menit"teriak Coach Jem. Seketika lapangan sepi. Ada yang sudah berlari ke kantin, ada yang ke kamar mandi, bahkan ada yang ke perpustakaan sekedar menghilangan rasa panas mereka.
Leona menyeka keringatnya dengan handuk kecil yang dia bawa. Tiba - tiba Jarl duduk disampingnya sambil mengibaskan tubuhnya dengan buku pelajaran yang ada didalam tasnya. Gerah.
"Gimana? Leora mau check up?"tanya Jarl.
"Mau. Tapi gue liat raut wajahnya melas gitu pas gue gak ikut"
Baru saja Jarl ingin menjawab, tiba - tiba ponsel Leona berdering.
All I ask
If this is my last night with you
Hold me like
I'm more than just a friend
Give me a memory
I can useTet!
Leona mengangkat telepon itu.
"Hallo, mah?"
"Sayang kamu dimana?"
"Disekolah. What happen' mom?"
"Rara gak mau check up. Katanya dia mau sama kamu"
"Ya-yah. Eon masih latihan. Soalnya tim aku mau tanding"
"Hallo, eon?"
Lah? Kok beda suara mom?
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Stay [Revisi]
Teen FictionHanya kisah seorang perempuan yang menutupi semua luka nya dengan senyuman yang dia tunjukan dan berusaha menahan semua derita nya.