[BOOK#2] [THE SEQUEL] King of My Heart

[REVISED] 10 - #Civil War?

[THE SEQUEL] King of My Heart
[REVISED] 10 - #Civil War?

• • •

Tiffany kembali memperhatikan pesan singkat yang dikirim Taeyong beberapa menit yang lalu.

"Jadi, kau sengaja menggunakan private number? Agar aku tak bisa meneleponmu dan menolak ajakanmu? Dan apa ini? Kau menyebut dirimu sebagai KEKASIH GELAPKU? Aku akan membuatmu menyesal, telah berkata seperti itu!" Batin Tiffany penuh amarah.

Tak ada jalan lain, selain pergi ke tempat yang dijanjikan oleh Taeyong. Tapi itu membuat Tiffany kembali berpikir.

"Kenapa harus? Kenapa aku harus mempedulikannya? Ia menungguku atau tidak, bukan urusanku, bukan?" Batin Tiffany.~

• • •

Cittt...

Suara decitan mobil terdengar berhenti di depan pintu gerbang masuk Seonyudo Park.

"Aku hanya sebentar di sini, jadi jangan kemana-mana!" Ujar Tiffany pada Joo Hyun yang duduk di sebelahnya.

Tok... tok... tok...

Tiba-tiba, seseorang dari luar sudah mengetuk jendela kaca mobil, di mana Tiffany ada di dalamnya. Membuat Tiffany langsung menoleh dan memperhatikan orang yang mengetuk kaca jendela mobilnya barusan. Taeyong. Pria dengan kaca mata hitamnya, berdiri sambil membungkuk untuk melihat ke dalam mobil. Tiffany langsung membuka kaca jendela di sisi tempat ia duduk.

"Sudah melihatku, 'kan? Kalau begitu, aku pulang!" Sahut Tiffany, kemudian ia beralih menutup kaca jendela mobil.

Namun, dengan cepat, Taeyong menahannya. Hingga akhirnya, membuat tangannya terjepit ketika kaca jendela mulai menutup. "Ah! Ah! Sakit!!!" Pekik Taeyong.

"Kau gila, yah?" Protes Tiffany, yang sudah membuka kaca jendelanya kembali.

Wajah Taeyong berubah kesal. "Turunlah!" Sahut pria itu masih memegangi sebelah tangannya yang masih terasa sakit. Joo Hyun di sebelahnya dengan cepat memberi tanda agar Tiffany segera turun dari mobil, menemui Taeyong.

"Eonni... ingatlah! Ini semua karenamu!" Gerutu Tiffany.

Joo Hyun mulai menunjukkan wajah penyesalannya, saat Tiffany sudah turun dari mobil. Tiffany, wanita itu, kini tengah bersandar pada mobilnya, sembari memperhatikan Taeyong.

"Kau harus bertanggung jawab!" Tuntut Taeyong.

Tiffany membulatkan kedua matanya seketika. "Apanya?" Tanya Tiffany.

"Tanganku terluka karena dirimu! Sekarang kau harus mengobati tanganku!" Ujar Taeyong.

Tiffany nampak tak ingin mempedulikan ucapan pria itu. Tiffany buru-buru membalik badannya dan sudah bersiap-siap untuk menarik knop pintu mobil. Namun, dengan langkah yang sama cepat pula, Taeyong meraih tangan Tiffany yang selembut sutra itu.