[BOOK#2] [THE SEQUEL] King of My Heart

[REVISED] 26 - #MY VOICE?

[THE SEQUEL] King of My Heart
[REVISED] 26 - #MY VOICE?

• • •

Sehun berjalan ke arah dapur, menemui Tiffany yang sibuk menyalakan api. Sambil membawa kantung berisi ramyeon instant, laki-laki itu berjalan dengan gontai. Melihat itu, Tiffany jadi bingung dengan perubahan sikap pria itu.

"Wae?" Tanya Tiffany, ketika Sehun sudah meletakkan kantung berisi ramyeon instant di atas meja dapur.

Sadar ketika mendengar suara Tiffany sedang mengajaknya bicara, Sehun langsung menganga. "Eo?"

Dalam pikiran laki-laki itu kini dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan itu terasa berputar di kepalanya sendiri.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Tiffany, lebih detail.

Sehun menggeleng begitu saja. "A... ani. Nan gwaenchana!" Balas Sehun.

Mungkin, tak membiarkan Tiffany mengetahui yang ada di dalam pikiran Sehun akan lebih baik. Mendengar jawaban Sehun barusan, Tiffany tersenyum. Berpikir semua pasti baik-baik saja. Lantas, wanita itu kembali ke aktivitasnya.

"Mandilah, selagi aku memasak ini untukmu." Ujar Tiffany sambil mengayunkan dua bungkus ramyeon instant di tangannya.

Sehun hanya tersenyum. Namun, hatinya tak bisa berhenti memikirkan sesuatu yang sedari tadi membuat ia penasaran dan mengganggu hatinya. Laki-laki itu kemudiam memutar badannya. Mengikuti perintah Tiffany untuk segera mandi selagi menunggu ramyeon instant itu siap dihidangkan.

Seusai menyegarkan diri, kaki-kakinya melangkah kembali ke arah dapur. Matanya sudah bisa menangkap sosok Tiffany yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Ta-da!" Seru Tiffany dari tempatnya.

Wanita itu dengan bangga memperlihatkan dua mangkuk ramyeon special di meja makan. Satu hal yang Tiffany sadari dari mimik wajah Sehun. Wajah Sehun berubah. Ia tidak terlihat semangat, seperti sebelum keduanya sampai di villa ini.

"Se... Sehun-ah? Kau sakit?" Tanya Tiffany mulai khawatir.

"Hah?" Dan lagi-lagi, Sehun kembali menganga di hadapan Tiffany. "A... aku baik-baik saja. Kenapa?" Kata Sehun, malah balik bertanya.

"Katakan padaku jika kau butuh sesuatu, ng?" Ujar Tiffany. Hanya itu yang keluar dari mulut Tiffany.

Entahlah. Tapi setelah melihat Sehun yang sedari tadi tak terlihat antusias, membuat Tiffany jadi ikut memikirkan hal yang aneh-aneh.

"K... kau tak makan?" Tanya Sehun.

"Nanti saja. Aku ingin menyegarkan diriku dulu." Balas Tiffany.

"Tapi, akan dingin jika kau tak memakannya dengan segera."

"Gwaenchana! Jangan pikirkan aku. Makanlah dulu. Aku akan memberikanmu waktu untuk sendiri." Ujar Tiffany, lalu melangkah menjauh dari pria itu.

Kepala Sehun tertunduk, sambil terduduk di kursinya sendiri. Berpikir, pasti Tiffany sedang kesal dengan dirinya yang sedari tadi mengabaikan wanita itu. "Sadarlah! Yang perlu kau lakukan adalah meminta penjelasan dari Il Woo hyeong. Jangan kacaukan liburanmu dengannya." Batin Sehun, berbicara pada dirinya yang lain.

Laki-laki itu dengan cepat menyambar ponsel dari saku celananya. Kakinya kemudian melangkah keluar villa sambil memegang ponselnya yang sudah ia dekatkan ke telinga.

"Hyeong!" Seru Sehun ketika nada sambung terhenti.

"Eo, Sehun-ah! Wae? Kenapa menelepon? Bisakah kau menelepon lain waktu? Kakak sedang di tengah meeting dengan para klien penting." Ujar Il Woo.