*Kongpob

3.2K 349 32
                                    

Semua mata memandang P'Arthit dengan tatapan tak percaya, dan dari sudut mataku ku lihat P'Arthit menundukkan kepalanya. Ku tautkan jari-jariku dengannya, berharap memberi sedikit kekuatan padanya.

"Anak kandung?"

"Lo ma Kongpob?"

"Gimana ceritanya?"

P'Bright, P'Toota dan P'Prem bersahut-sahutan memberi pertanyaan setelah cukup lama terdiam.

"Apa kamu mau aku yang cerita P'?" tanyaku sambil menatap P'Arthit.

"Gak usah Kong, biar aku aja" jawab P'Arthit sambil tersenyum.

P'Arthit menghela napasnya dahulu, barulah dia bercerita tentang 'keistimewaannya'. Ku lihat wajah P'Arthit memerah saat bercerita bahwa kami pernah one night stand, sehingga akhirnya hadirlah Arun di kehidupannya.

"Kita gak akan ngejauhin lo hanya karna lo bisa hamil, Ai'Arthit" ucap P'Knot saat P'Arthit selesai bercerita.

"Ya kan guys?" tambah P'Knot sambil menatap teman-temannya.

"Bener banget!" jawab mereka kompak.

"Kayanya kita harus merayakannya nih!" ujar P'Bright.

"Untuk Arun" ucap P'Dear sambil mengangkat gelas, yang langsung di ikuti oleh kami semua.

"P'Arthit, boleh aku tahu nomor handphone mu?" tanyaku sambil berbisik, saat yang lain sedang sibuk minum-minum.

"Tentu" jawab P'Arthit.

Aku segera mengeluarkan handphone ku dan memberikannya pada P'Arthit, dan P'Arthit pun mengetikkan nomornya disana. Akulangsung menghubungi nomornya begitu dia menyerahkan handphone ku kembali.

"Tolong simpan nomorku dengan baik" bisikku di telinganya, yang membuat pipinya kembali memerah.

Aku tak tahu berapa lama kami minum, yang jelas teman-temanku sudah terlelap semua saat aku kembali ke kamar. Setelah mandi dan memakai baju tidur, aku pun merebahkan tubuhku di kasur, dan langsung tertidur.

**

Aku bangun pagi seperti biasa, dan setelah mandi dan ganti baju, aku pun mulai membereskan barang-barangku. Hari ini kami akan kembali ke Bangkok, jadi aku harus memastikan tidak ada barangku yang tertinggal.

"Kemana aja lo semalem?" tanya Em.

Aku mendongakkan kepalaku, dan kulihat Em, Oak dan Tew sedang menatapku penuh tanya. Aku terlalu sibuk membereskan dan mengecek barang-barangku, sampai aku tak menyadari kalau mereka semua sudah terbangun, dan malah sudah rapi.

"Minum-minum ma senior" jawabku.

"Siapa?" tanya Tew.

"P'Dear, P'Arthit, P'Knot, P'Prem, P'Bright dan P'Toota" jawabku.

"Lo ga takut ma mereka?" tanya Oak.

"Ya nggak lah, mereka semua baek kok!" ucapku.

"Tetep aja mereka semua nyeremin, terutama P'Arthit" ujar Em, yang membuatku langsung tertawa, karena menurutku wajah P'Arthit malah terlihat cute kalau sedang marah.

Obrolan kami terhenti karena ada senior yang datang ke kamar kami dan memberitahu bahwa bus sebentar lagi akan berangkat. Kami pun keluar kamar, lalu satu persatu naik ke bus yang ditunjuk. Aku yang terakhir masuk melihat ada P'Arthit di dalam bus, dan kursi di sampingnya kosong, sehingga aku pun langsung menghampirinya.

"Boleh aku duduk disini P'?" tanyaku sambil tersenyum, lalu aku pun duduk saat ku lihat P'Arthit menganggukan kepalanya.

P'Arthit sepertinya kelelahan karena dia langsung tertidur begitu bisnya jalan. 

"P'Arthit, bangun" ucapku saat bis berhenti di rest area.

"P'Arthit, bangun" ucapku saat bis berhenti di rest area

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ada apa?"
tanyanya masih setengah mengantuk.  

"Aku mau turun sebentar, P' mau ikut?" tanyaku.

"Nggak ah, aku disini aja" kata P'Arthit.

"Kalau begitu aku turun dulu" kataku dan P'Arthit hanya menganggukkan kepalanya saja.

Setelah dari kamar kecil, aku pun membeli oleh-oleh untuk keponakanku dan snack untuk dimakan di bis nanti, tak lupa aku pun membeli beberapa botol pink milk untuk P'Arthit.

Saat kembali ke bis, ku lihat P'Arthit sedang memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang dari jendela. Aku pun duduk kembali di sebelahnya.

"P'Arthit, aku membeli pink milk dan snack buat P'Arthit" ucapku sambil menyerahkan kantong berisi pink milk dan snack pada P'Arthit.

"Makasih" ucap P'Arthit setelah menerima kantong dariku.

"Erm... Kong, apa kamu ada acara hari sabtu nanti?" tanya P'Arthit setelah meminum satu botol pink milk nya.

"Tidak ada P'. Memangnya kenapa?" tanyaku balik.

"Aku akan pulang untuk menemui Arun, kamu mau ikut?" tanya P'Arthit sambil menatapku penuh harap.

"Tentu saja" jawabku sambil tersenyum senang.

Aku ingin hari sabtu cepat tiba, sehingga aku bisa cepat bertemu dengan anakku. Aku bingung harus membeli apa untuk Arun dan orangtua P'Arthit dan ingin bertanya kepadanya, tapi aku malah sibuk memandanginya. Saat ini P'Arhit terlihat menggemaskan, karena pipinya semakin menggembung saat makan snack pembelianku.


Note:

Kemarin lupa belom ngucapin makasih buat yang udah follow, maaf kalo tidak semua di follow balik.

Jangan lupa mampir di Seven Days yang akan aku update juga.

Apaan Sih?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang