*Kongpob

7K 464 7
                                    

Kongpob sebenarnya ingin mengenal lebih jauh pria itu, tapi dia tak bisa melakukannya karena dia sudah berjanji. Merasa lelah, dia pun membaringkan badannya di kasur dan mulai mengenang awal mula perkenalan mereka.

flashback

Aku tatap satu-persatu teman-temanku dengan pandangan tajam, tapi tak ada satupun dari mereka yang peduli.

"Candaan kalian tuh ga lucu, emang ga da tantangan lain apa?" ucapku dengan ketus.

"Kata siapa kita becanda? Lagian pa lo lupa kalo udah jadi tradisi kita kalo da yang ultah harus mau nerima tantangan apapun dari yang lainnya?"  jawab Ohm.

" Lagian kita kan ga nantang lo yang aneh-aneh" Pick menimpali.

"Ga aneh apaan? Masa gue harus ngedate ma cowo sih?" ujarku meradang.

"Cukup ngajak makan ma nonton doang, ga usah lebih dari itu"  Ohm kembali bersuara.

"Belum tentu juga laki-laki yang lo ajak ngedate mau nerima ajakan lo kan?" kali ini Em yang berbicara.

Ucapan Em seakan menyadarkanku kalau kata-katanya ada benarnya juga, karena kalau laki-laki itu bukan gay, maka kemungkinan besar dia pasti menolak kan?!

"OK, gue terima tantangan kalian. Lalu siapa yang harus gue ajak ngedate?"  ucapku menyerah.

"Hal itu bahasnya nanti aja, sekarang gimana kalo kita makan dulu, perut gue udah kerocongan nih" ucap Ohm sambil menepuk-nepuk perutnya.

"Tempat biasa?" tanyaku.

Tanpa menunggu jawaban mereka akupun mulai melangkahkan kaki menuju ke mobil, pinjaman dari orangtuaku. Setelah semuanya masuk, akupun mulai menjalankan mobil ke salah satu cafe tempat biasa kami berempat berkumpul.

Em, Pick dan Ohm adalah sahabatku sejak kecil. Jarak rumah kami yang berdekatan dan bersekolah di sekolah dasar yang sama, membuat kami cepat akrab satu dengan yang lainnya. Apalagi kami punya hobby yang sama, yaitu olahraga.

Tanpa terasa kami sudah sampai ditujuan. Tempat ini menjadi favorite kami karena selain tempatnya yang nyaman, makanan dan minuman disini pun enak dan harganya  terjangkau anak SMA seperti kami.

 Tempat ini menjadi favorite kami karena selain tempatnya yang nyaman, makanan dan minuman disini pun enak dan harganya  terjangkau anak SMA seperti kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami pun segera masuk dan memilih tempat duduk yang berada dipojokan. Tak berapa lama seorang pelayan menghampiri sambil membawa daftar menu. Setelah melihat-lihat sebentar, kami pun mengucapkan pesanan kami masing-masing. 

Biasanya kami cuma memesan makanan ringan ditemani coffee ataupun soft drink. Tapi malam ini berbeda, kami bisa makan dan minum sepuas kami. Ayahku tadi meminjamkan credit card nya sebagai ganti hadiah ulang tahunku yang ke 16.  

Selesai mencatat, pelayan itu kemudian mengulangi daftar pesanan kami. Setelah yakin tidak ada yang kurang ataupun ada yang ingin ditambah lagi, pelayan itu pun pergi. Sambil menunggu pesanan datang,  kami pun mengobrol kesana kemari , mulai dari pertandingan olahraga sampai games keluaran terbaru.

Pesanan kami pun akhirnya datang, dan tanpa menunggu lama-lama kami segera melahap makanan yang ada di depan kami. Setelah semuanya habis, kami memutuskan untuk nongkrong disana sambil menikmati minuman yang kami pesan.

"Eh Kong, gimana kalo cowo itu aja buat temen ngedate lo?" tanya Ohm sambil matanya menatap laki-laki yang duduk sendirian di meja seberang.

"Gila lo yah! Kenal aja kaga, masa langsung ngajak ngedate sih?"  ucapku pelan.

"Kenalan ja dulu lah, susah amat sih?" sahut Pick.

Setelah sempat gamang, akhirnya aku pun memberanikan diri untuk menghampiri laki-laki itu.

"Hai, boleh duduk disini?" sapaku berbasa-basi.


Apaan Sih?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang