[14]Surprissed

1.9K 81 6
                                    

"Meski ada begitu banyak kemungkinan yang lebih baik dari Aku, terimakasih karna tetap bersedia memilih Aku"

---

Mereka Dyah, Cindy, Kelvin dan Yoza tengah sibuk membereskan sesuatu yang sudah mereka rencanakan sejak mereka tiba di Kota Pendidikan itu.

Sementara Brian dan Avril tengah didandani oleh Dega dan Defi yang tentunya di kamar yang berbeda.

Waktu mulai menunjukkan pukul 17.30 berarti ada waktu sekitar 15 menit lagi untuk mereka menyiapkan semuanya.

Di bibir pantai sibuk meributkan hal-hal sepele untuk mendekorasi tempat agar terlihat nampak seromantis mungkin.
Pencapaian mereka untuk mendekorasi tempat itu pun tidak sia-sia karna hasil kerja mereka memang bisa dibilang 'wow' .

Dan didalam kedua kamar, mereka, Brian dan Avril masih bingung mengapa dirinya didandani seperti itu karna yang mereka rasakan hanyalah lelah dan lapar jadi tidak perlu berpakaian rapi dan penuh wewangian begini di sore hari pikir mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan didalam kedua kamar, mereka, Brian dan Avril masih bingung mengapa dirinya didandani seperti itu karna yang mereka rasakan hanyalah lelah dan lapar jadi tidak perlu berpakaian rapi dan penuh wewangian begini di sore hari pikir mereka.

Brian keluar dari kamar laki-laki, hasil dandanan Dega memang sepadan dengannya. Pasalnya, diantara mereka berempat hanya Dega-lah yang cool-nya menyerupai Brian.

Penampilan Brian malam ini sangat keren dengan kaos putih yang menampilkan bentuk tubuhnya dan dibalut dengan jaket warna army dengan paduan jeans navy, rambutnya sudah diberi pomade oleh Dega dan parfume yang melekat ditubuhnya kini sangat tercium maskulin dihidung temannya.

"Perfecto!" Kata Dega.

Sedang dikamar perempuan, Avril diberi mini dress berwarna putih berpadu dengan warna pink kesukaannya oleh Defi. Rambutnya diberi tatanan kepang buaya yang sangat mendukung dress mungilnya, tak lupa Defi memberikan high heels berwarna pink muda dikaki Avril juga parfume yang sangat sweet and fresh.

"Perfectly!".

***

Tak perlu menunggu lama Avril pun keluar dari kamar bersama Defi menuju tempat yang sedari tadi dirahasiakan untuknya.

Avril melangkah anggun dan santai sedang tangannya digandeng oleh sahabatnya. Mereka mulai mendekat hingga kurang dari 25 meter Defi hanya dapat mengantarkan sampai pada jarak itu karna tak ingin mengganggu momen romantis mereka.

Avril melihat seseorang tengah terduduk disana sambil membawa sebuket bunga berwarna putih.
Semakin mendekat jaraknya kini dengan laki-laki itu..

"Siapa sih Dia kok Gue jadi penasaran, tapi kayaknya pernah tau deh" Batin Avril.

Semakin dekat..

"Hai.." sapa laki-laki itu, manis, hangat dan lembut.

Avril kaget karna ternyata laki-laki itu adalah seseorang yang terlalu memenuhi ruang dihatinya.

Ur Ma First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang