"Kakak!"
"Kaaak"
"Kak dipanggil Mama tuh"
"Kak?"
"Iya Gue denger, minggir sana! Jangan berani-berani masuk kamar Gue!"
"Ih emang kenapa sih repot amat Lo"
Rici merasa aneh melihat kakaknya mengenakan celana pendek putih yang bermotif merah bagian bawahnya,
"Tunggu-tunggu, kayaknya dia kan gak punya celana itu, dia kan suka celana yang gak bermotif nanti gendutnya bisa makin keliatan lagi kalo pake celana motifan"
"Lah, kakinya juga ada cipratan darah, jadi ternyata itu.."
___
"Alee!" Kejut dima.
"Lah ni bocil kaga denger?"
"Lee! Hallo?"
"Lu kok ngelamun mulu sih?"
"Apa dim" Jawab avril malas.
"Lah? Lemes banget lu le.."
"Dim please, lagi nggak mau bercanda"
"Teror itu,"
"Stop bahas hal yang paling gue gak suka dima!"
"Maaf.."
'tingtung.. tingtung..'
Avril langsung bergegas keluar membuka pintu, bukan bersemangat ingin melihat siapa yang bertamu, tapi lebih ingin pergi dari gangguan dima.
Namun ternyata tillania sudah lebih dulu berada di luar dan menerima tamu yang ternyata kurir antar barang.
"Alee sayang! Tolong masukkan paketnya, mamah mau ke dapur dulu! Air panasnya udah gosoooong!!!" Teriak tilla yang sudah berlari menuju dapur.
"Ih kebiasaan" desis avril.
Setibanya avril di meja depan rumah ia membelalakkan matanya lebar-lebar, dan berteriak..
"Aaaaaaakkkkk" tangan avril terangkat menutupi kedua daun telinganya sambil mengacak rambut frustasi, tubuhnya pun bergetar.
Tanpa ragu avril membuang paket tersebut ke tempat sampah di luar rumah, ia sangat takut jika saja paket itu merupakan paket sama dengan paket semalam yang merupakan teror hingga membuatnya sebegitu kacau hingga siang ini.
Dengan penuh emosi di pikiran dan hatinya ia beranjak masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintu kamar.
"Buset dah tuh anak! Kenapa lagi sih? Heran si ganteng ini" Ucap dima pada dirinya sendiri.
"Hallo dim, maaf yah lama nunggunya" ucap dewi yang baru tiba di ruang tamu.
"Ngapain aja sih? Tidur di kamar mandi?"
"Iya tidur" Balas Dewi malas.
"Eh iya, hari ini jadwal pengiriman barang dari Amerika datang" Tambahnya lagi.
"Siapa yang ngirim? Pacar?"
"Hish apaan sih! Orang teman"
"Oh, ngirim apaan emang?"
"Jam tangan"
"Oh"
"Ih ngeselin banget sih!"
Dewi pergi meninggalkan dima yang nampak begitu menyebalkan hari ini, bisa-bisa isi kepalanya pecah jika terus meladeninya.
"Mah, tadi ada yang nganter paket belum ya?" Tanya dewi pada tillania kemudian.
"Ada, udah di antar baru aja nyampe, coba tanya sama adik kamu tadi dia yang mamah pasrahin".
KAMU SEDANG MEMBACA
Ur Ma First Love
Humor[Part 29 dan seterusnya di private acak silakan follow terlebih dahulu] Diceritakan seorang insan, Avril LeeQueeNha Hanrietta nama panjang bak kereta. Dia yang periang, supel, dan baik hatinya . Avril terjebak cinta gagal move on dengan seorang la...