Pagi ini Avril sudah bersiap dengan mengenakan setelan inner dan celana off white dibalut outer abu-abu yang menjangkau hingga bagian lututnya. Seperti biasanya Avril tidak suka berdandan, Ia hanya mengenakan cream wajah, bedak bayi padat dan juga lip-balm. Rambutnya dibiarkan terurai dengan poni yang selalu dikuncirkan di samping atas kepalanya. Ia mengganti sendal kamar berbentuk tsum-tsum marrienya dengan sneakers putih. Tidak lupa membawa tas selempang putih.
Setelah selesai Avril keluar dari kamar dan mulai menuruni beberapa anak tangga.
Avril menemukan keluarganya tengah asyik beraktivitas di halaman depan rumahnya.
Tillania sedang menyapu taman, Julian memotongi rumput dan Dewi memberi makan ikan. Bukan karena tidak memiliki pembantu ataupun tukang kebun, tapi keluarga itu memang senang menghabiskan weekend pagi dengan melakukan berbagai pekerjaan sekalian olah raga pikir Julian."Mau kemana Nak?" Tanya Tillania pada Avril.
"Mau ke rumah sakit Mah" Jawab Avril jujur.
"Kok nggak ada bawa apa-apa ditangan?" Julian ikut bertanya yang tau puterinya akan pergi menemui siapa.
"Nanti beli sekalian jalan Pah"
"Jangan Nak, ambil aja di kulkas ada brownies almond buatan Mama tanya sama Bibi di dapur" Larang Tillania yang mengerti anaknya tidak begitu tau buah tangan apa yang pantas dibawa ke rumah sakit.
Avril langsung berlari kecil masuk ke dalam rumah untuk menemui pembantunya itu dan minta tolong di ambilkan brownies buatan Mamanya.
"Mamah buat kue?" Tanya Dewi.
"Iya tadi sih iseng, tapi nanti Mamah buat lagi untuk Kita kebetulan tadi subuh baru sempat buat satu aja" Terangnya.
"Ini yah kan Mah?" Tanya Avril.
"Iya nak betul bingits" Jawab Tillania.
"Hahah nggak pantes tau! Inget umur Mah" Goda Julian yang langsung dibalas bibir manyun Tilla.
Dewi dan Avril pun tertawa melihat tingkah kedua orang tuanya.
"Lee mau jengukin Dima ya?" Tanya Dewi kemudian.
"Iya, Kakak mau ikut?"
Dewi terdiam sebentar memikirkan sesuatu.
"Kak! Kok malah diem?" Tanya Avril segera ingin pergi.
"Ahh enggak."
"Mau ikut nggak?"
"Nggak ada"
"Ih nggak jelas! Udah ah mau berangkat" Jawab Avril sambil pamit pada orangtuanya lalu Kakaknya yang masih melamun.
"Tenang dong! Kan Alee cuma sahabat Dima aja, jangan cemburu gitu.." Goda Avril.
"Ihh Alee! Kata siapa yang cemburu.." Jawab Dewi setengah berteriak karna adiknya telah berlari masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan supirnya.
Namun tak dapat disangka wajah Dewi merah merona karna sang Adik berhasil menggodanya. Hingga Julian dan Tillania pun tergerak untuk bertanya dan menggodanya juga.
"Kamu suka sama Dima Dew??" Tanya Julian.
"Apa sih Papah gak usah ikut-ikutan" Jawab Dewi sedikit sewot akan pertanyaan Papahnya itu.
"Ciee, akhirnya puterinya Mama Tilla jatuh cinta juga.." Goda Tilla.
"Gitu dong say! Jangan mau kalah sama Adiknya huh dasar cupu tuh Kamu tuh" Imbuhnya sambil menyenggol bahu Anaknya.
"Makanya jadi cewek tuh yaa jangan cuek bebek amatlah neng" Ujar Julian sambil mencolek dagu Dewi.
"Papah..Mamah.. ngeselin Dewi aja bisanya, bodo ahh Dewi malu" Balas Dewi dengan memegangi kedua pipinya yang mulai berwarna peach. Ia berlalu masuk ke dalam rumah lalu kamarnya dan membanting badannya di atas kasur yang dibalut bed-cover biru muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ur Ma First Love
Humor[Part 29 dan seterusnya di private acak silakan follow terlebih dahulu] Diceritakan seorang insan, Avril LeeQueeNha Hanrietta nama panjang bak kereta. Dia yang periang, supel, dan baik hatinya . Avril terjebak cinta gagal move on dengan seorang la...