Perasaanmu masih sulit ku artikan. Seolah tak menginginkanku pergi, namun perlakuanmu jelas sangat menyakiti hatiku.
___
"loh, Lo Di...Diandra?"
"Gak usah kaget gitu Avril, boleh Gue duduk ?" Tanya Diandra.
Avril menatap bangku dihadapannya, kemudian kembali menatap lawan bicaranya dengan tatapan tak suka.
"Mending Lo cari tempat duduk lain deh, yang kosong juga masih banyak!" Balas Avril dengan penuh emosi di hatinya.
"Ya Ampun Avril, Gue kan temen Lo, Gue yang pesan meja disini atas nama Lo, kok tega banget sih mau usir Gue" Ucap Diandra dengan tatapan sedih.
"Jadi, orang yang sibuk gangguin Gue itu Lo? " Tanya Avril dengan menunjukkan WA di ponselnya ke depan wajah Diandra.
"Merasa terganggu ya Vril?"
"Duduk Lo, apa maksudnya ini semua?" Jawab Avril dengan sedikit sisa kesabarannya.
Diandra menjelaskan maksud dari semua itu bahwa Dirinya hanya ingin berdamai dengan Avril, Dia bisa menjadi teman yang baik untuk Avril. Diandra membicarakan semua kejahatan yang pernah Ia lakukan kepada Avril yang Ia sesali sekarang ini.
"Pokoknya Gue udah menyesal Avril, Gue minta maaf yang sebesar-besarnya, Avril mau maafin Gue kan? Gue tau Gue terlalu jahat ke Lo, Gue gangguin Lo terus di sekolah intinya emang Gue bukan orang baik tapi berusaha untuk itu."
"Gue maafin" Balas Avril singkat.
"Makasih banget ya, saat temen-temen Gue yang lain ngejauhin Gue karna muak dengan Gue yang mau berubah jadi baik, Lo ada buat jadi temen Gue dan mau bimbing Gue, iya kan Vril?"
"Temen?" Tanya Avril.
"Iya, Lo mau kan jadi temen Gue?"
"Hmm" Avril sudah jengah dengan orang di hadapannya, namun kelihatan dari raut wajah Diandra bahwa gadis ini bersungguh-sungguh dalam meminta maaf, mungkin Ia sudah mendapat hidayah.
Pikiran itu membuat Avril beranggapan bahwa Diandra bisa menjadi teman baiknya juga. Avril terlalu mudah diluluhkan. Terlalu polos. Avril mulai tersenyum kepada Diandra.
"Makasih Avril, makasih" Ucap Diandra bahagia.
"Yaudah, ayo pesan makan Gue traktir" Semudah itu, Avril menawarkan kepada Diandra.
---
Dua insan didalam mobil 1 jam yang lalu telah mendarat di International Soekarno-Hatta Airport. Kini Mereka akan menuju kediaman Laki-laki. Perjalanan yang memakan waktu hampir satu hari penuh itu sungguh melelahkan, hingga membuat Mereka ingin sampai rumah dengan cepat.
"BM.." Panggil gadis itu manja.
"Iya?"
"Makan yah" Pintanya.
"Iya Kita makan"
Mereka mulai mengganti arah ke café terdekat dari lokasi itu berada.
Mendung di langit pertiwi begitu hitam pekat, sesekali petir mulai bergemuruh dan kilat nampak berani mengeluarkan sinarnya. Meskipun baru siang menjelang sore namun keadaan disekitar sudah seperti sore yang akan menjelang malam.
Mobil hitam itu telah tiba di pelataran café, Gadis itu membangunkan Brian yang mulai tertidur di bangku sampingnya karena kelelahan.
"Brian..hei..bangun Kita sudah sampai"
"..."
"Mr. Acquillero please wake up.." Ucap Gadis itu pelan.
"mmm.. Duluan aja nanti Gue susul Fa" Jawab Brian yang dibalas gelengan kepala pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ur Ma First Love
Humor[Part 29 dan seterusnya di private acak silakan follow terlebih dahulu] Diceritakan seorang insan, Avril LeeQueeNha Hanrietta nama panjang bak kereta. Dia yang periang, supel, dan baik hatinya . Avril terjebak cinta gagal move on dengan seorang la...