[36] Boom Heart 2!

1.2K 43 1
                                    

Brian.

Kenapa Tuhan menakdirkan Mereka untuk bertemu lagi dan lagi? Sebegitu kejam jalan yang harus Avril lalui kini?

"Di biar Gue aja, Gue bisa kok ayo buruan dihabisin tiba-tiba badan Gue ngerasa gak enak banget" Ucap Avril dengan suara serak.

"yahh, Lo nggak apa-apa kan Lee?" Tanya Diandra dibalas gelengan kepala Avril.

Avril mengabiskan makannya dengan begitu cepat dan ingin segera beranjak dari sana.

"Di, Gue udah selesai, yuk pulang.."

"Ya ampun muka Lo pucet parah Lee, yaudah deh yuk, bentar Gue minta bill"

Avril beranjak dari duduknya hendak berjalan keluar ingin segera pergi dari restoran itu tanpa harus melabrak kekasihnya. Dan, Ia merasa badannya deman tiba-tiba.

"Alee.." Sadar Brian.

"Bee tolong potongin daging Gue yah susah deh ulet gitu"

"hhuh, iya.."

Setelah memotongkan daging untuk perempuan dihadapannya, Brian hendak menyusul kekasihnya yang telah pergi dari restoran itu. Tapi nampaknya Avril berjalan terlalu cepat di tengah kondisi mall yang sangat ramai membuat Brian kesulitan menemukannya.

"Brian kok langsung cabut aja sih?" Tanya perempuan yang datang bersama Brian.

"sorry.. sorry ayo masuk lagi"

"nggak ah udah nggak selera, yuk pulang aja udah Gue bayar kok"

"Maaf yah"

"Iya..iya.. kayak sama siapa aja deh"

___

"Yah, Lee maaf yah Gue gak bisa main dulu gak bisa nenangin Lo, Gue udah di message Mama buat cepet sampai rumahn karna suruh nganterin ke butik" Sesal Diandra.

"Ok nggak apa-apa, Gue juga baik-baik aja kok"

"Semangat yah, cowok nggak Cuma Dia doang, jangan sakit karna banyak kepikiran cowok gak jelas itu, yah?"

"Iya Di, makasih"

Avril memasuki rumahnya dengan wajah tertunduk.

"Loh Nak, Kamu dari mana aja?" Tanya Tilla.

"Mall Mah"

"Sama siapa? Kok gak bilang Mamah?"

"Diandra, tadi gak ada orang"

"oh iya, tadi Mamah senam, Papah Kamu bantu warga gotong royong, Kakak minggu pagian sama Dima" Jelas Tilla.

"hm.."

"tadi ada.."

"Alee naik Mah.."

"loh..loh.. tuh anak kenapa lagi?"

"Capek kali Mah susulin aja" Usul Julian.

Tillania menyusul anaknya menaiki anak tangga, namun putrinya lebih dahulu masuk ke dalam kamar dan tertutup sudah pintu kamarnya.

"Nak, Mamah boleh masuk nggak ya?" Tanya Tilla di ambang pintu.

"Alee sayaang.." Bujuknya lagi.

"Alee marah ya sama Mamah sama Papah karna kemarin pas Alee pulang Kami belum di rumah? Maaf yah Nak Mamah bosen dirumah abis putri-putri Mamah pergi semua,"

"Tapi, Mamah ada beliin sweeter yang Alee mau loh.. yang tulisannya bibir..."

"Bieber Mah.." Betul Avril.

"Ah, iya itu maksud Mamah, tau gak sengaja tau Mamah salahin biar Kamunya nyahut hehe Mamah ambilkan dulu yaa"

Beberapa menit kemudian..

"Nak, nih sweeternya sudah Mamah bawa, buka dong pintunya"

'click'

"yey, udah nggak marah nih?"

"Apa sih Mah, Alee nggak marah sama Mamah"

"Oh gitu, eh Kamu sukanya yang warna apa sih Nak? Mamah beliin yang putih nih suka nggak?"

Avril mengangguk, "Apapun pilihan Mamah Alee pasti suka, makasih Mah"

"iya sayang" Jawab Tilla sambil menyilakkan helaian rambut putrinya ke belakang telinga.

"Ya Allah Nak, badan Kamu panas banget" Ucap Tillania sambil berjalan mengambil remot AC untuk mematikannya.

"Mamah panggilkan Dokter yah.."

"Mah.." Cegah Avril sambil memegang pergelangan tangan Tilla.

"Mamah sini aja temenin Alee, Mamah nggak akan pergi ninggalin Alee juga kan?"

"Juga? Siapa yang udah ninggalin putri Mamah hm? Ayo bilang sama Mamah"

"..."

"Nak, hey.."

"..."

"ALEE!!"

***

Seneng banget bisa update lagi

Yeay, sesuai janjiku untuk vote 1k Vurlaa hadir dengan double part

Semoga menikmatinya, Vurlaa senang dan terus bersyukur karna Kalian masih sudi membaca cerita abal ini hingga detik menjelang penghujung.


Voila,

Vurlaa

Ur Ma First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang