[31]Penjelasan

1.5K 69 4
                                    


"Kita kasih tau Alee aja biar Dia tuh ngerti bahwa yang Dia lakuin ke BM itu jahat, Brian udah mati-matian jaga Dia seminggu ini bahkan Dia sering pulang malem sampe jam jenguk habis, Dia kurang tidur selalu menyesali perbuatannya, Nyokapnya nelfonin Gue mulu yang Gue yakin pasti nelfonin Lo pada juga buat nanyain keberadaan putra tersayangnya" Saran Yoza.

Semuanya diam, mereka tidak tahu apakah saran itu akan mudah diterima oleh Avril dan berhasil membuat Brian kembali menjadi Brian yang dulu tidak bertingkah seperti sekarang ini atau justru akan menimbulkan kemarahan dari seorang Brian karna mereka mencampuri urusan yang seharusnya Brian sendiri yang menyelesaikannya.

"Gimana? Kok pada diem sih? Kalian pikir Gue pidato Mamah dan Aa disini?" Kesal Yoza.

"Gue nggak tau, apa cara itu benar ataukah justru akan membuat kondisi Avril jadi down lagi" Bingung Dega.

'kriiiing...kriiingg...'

"Hp siapa?" Tanya Yoza.

"Eh.. Hp Gue bentar" Aku Kelvin.

"Iya kenapa neng?"

"..."

"Dirumah BM"

"..."

"Iya..iya.. OTW sayang!"

"..."

"Iya ya ampun maaf-maaf"

'tut'

"Ibu negara Lu ya Vin?" Tanya Dega sambil mengernyitkan keningnya.

"Iya, Dia lagi pusing kayaknya ngerjain tugas, Gue kesana dulu ya" Jawab Kelvin.

---

Brian

Udara dingin pagi hari membuat kantuk Brian menghilang, awalnya Dia pikir mungkin berada disini tidurnya lebih nyenyak dan teratur namun nyatanya anggapannya salah, justru
Dia lebih kepikiran akan gadis itu. Brian merindunya.

Di Negara ini, Brian teringat akan kisah masa lalunya, akankah semua kembali menyakitkan seperti berakhirnya kisah cintanya dengan Avril seperti dulu?

Ini begitu menyakitkan, membingungkan, dan membuat penyesalan tiada akhir. Disaat laki-laki merasa bahwa cintanya seakan dipermainkan, walaupun sudah dipendam atau bahkan ditahan dengan susah payah, kejadian itu terulang. Dimana ketika itu juga hati kita dikuasai emosi, semua meluap begitu saja.

Brian tau yang Dia lakukan sudah keterlaluan, tapi bukankah itu wajar ketika pacar kita bermesraan dengan laki-laki lain didepan mata kita sendiri? Entah itu teman,sahabat atau apa pun semacamnya harusnya mereka tau dan sadar bahwa ada hati yang tersakiti.

Brian mungkin juga hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa Ia tau bahwa Dima-lah yang sering tersakiti disini. Dima yang selalu kuat dan tegar melihat kedekatan Brian dengan perempuan yang Ia cintai sedari kecil.
Namu Ia tetap menjaga emosinya karna mengingat Dia tak sewajarnya melakukan hal konyol pada orang yang perempuannya cintai.

Namun, bukan hanya itu yang membuat Brian kecewa pada Dima. Brian lebih kecewa karna Dia sangat tau bahwa Dima adalah Nichole di masa kecilnya. Seseorang yang yang tidak sejauh saat Brian berpacaran dengan Avril bahkan dari dahulu.

Sebelum dulu Brian berpacaran dengan Avril, Dima adalah sahabat karibnya yang tinggal di Indonesia. Brian akan menemuinya jika Ibunya mengajak untuk menengok sang Oma yang setiap bulan menyuruh mereka pulang karna rindu. Dima dan Brian kecil sangat senang barmain bersama di taman yang juga terdapat lapangan disana. Mereka biasa menghabiskan waktunya untuk berlatih basket bersama pelatih les Dima.

Ur Ma First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang