Hasil goresan pena Yoza.
"AAAAAKK,..." Teriak Dyah kencang hingga membuat seluruh penumpang kereta di gerbong yang sama dengannya kebingungan.
Semua saling pandang.."Gilak! Siapa yang lakuin ini? sini Lo!" Tantang Dyah sambil bangkit dari kursinya.
"..."
Semua melihat ke satu titik dimana Dyah berdiri.
"..."
"Ahahahahah" satu gerbong itu seperti sepakat untuk menertawai wajah Dyah.
"Sumpah Dyah Lo makin cantik kalo make up-an begini wahahahahh" kata Kelvin.
"Dih si anju! Jadi Lo nih yang bikin muka cantik Gue ternodai? Hah?" Tanya Dyah menegaskan.
"Dih kok Gue?" Kata Kelvin yang tak mengaku.
"Wah damn ni anak" Dyah maju sambil membawa parang
Eh bukan maksudnya pedang ehh pisang, iya jadi Kelvin tidak suka bau kulit pisang."Sini Lo Gue sumpelin nih kulit pisang di mulut Lo biar kenyang dan gak gangguin orang tidur lagi!" Kata Dyah dengan ekspresi menakutkan.
Kelvin mulai ketakutan akan dihabisi Dyah dengan sebuah kulit pisang.
"Bhahah, kasian amat nasib sahabat Gue elah hahah" Ejek Yoza tak merasa bersalah.
"Dih anju! Dy..Dy.. gebetan Lo tuh yang nyoret-nyoret muka Lo pake pulpen Gue" Adu Kelvin kepada Dyah.
"Oh jadi Lo Za? iya?" Tandas Dyah.
"Ssstt" ucap Brian dan Avril bersamaan.
"Iya..kenapa? Lucu kan" kata Yoza tak merasa bersalah.
"Lucu pale Lu? sumpah ya! Lo tuh bikin Gue naik darah tau gak!"
'cup'
Cium Yoza dipipi kanan Dyah.
Rona pipi Dyah berubah dari merah padam menjadi merah muda karna malu bercampur bahagia yang luar biasa.
"Nah, gitu keg diem!" Kata Avril membuyarkan lamunan mereka.
***
"Kesalahan terbesarmu bukan karena telah mencintainya melainkan kamu berfikir bahwa dia mencintaimu.
Jangan terlalu cepat menyimpulkan cinta, jangan buat hatimu rapuh dengan angan-angan".---
Assalamu'alaikum.." Ucap Avril ketika memasuki pintu utama rumahnya.
"Wa'alaikum salam, eh nona sudah pulang mari masuk non biar bibi bawakan barang-barangnya. Oh ya, ada den Dima di ruang tamu sedang menonton naruto" ucap wanita paruh baya yang bekerja dirumah Avril.
"Makasi bi, hmm kebiasaan Dia tuh".
"Hallo Dimaaa, Gue kangen banget sama Lo!" Teriak Avril yang berhasil memekakan telinga Dima saat itu juga.
"Hmm" Jawab Dima santai tak seperti biasanya.
"Dim! Lo sehat kan?"
"Hmm"
"Lu kok nyebelin gini sih? Yaudahlah Gue pergi!" Ucap Avril yang mulai bangkit dari sofa di ruang tamunya.
"Mandi, istirahat, nanti sore Gue ajak keluar gapake nolak!" Kata Dima cuek yang mulai bangkit juga dari sofa itu dan berjalan keluar rumah Avril.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ur Ma First Love
Humor[Part 29 dan seterusnya di private acak silakan follow terlebih dahulu] Diceritakan seorang insan, Avril LeeQueeNha Hanrietta nama panjang bak kereta. Dia yang periang, supel, dan baik hatinya . Avril terjebak cinta gagal move on dengan seorang la...