[27]Oh Ternyata!

1.5K 66 10
                                    

"Hai cantik..Gue seneng bisa ketemu Lo disini".

"Gue kangen banget sama Lo Dim! Rasanya kok Kita lama gak ketemu yah.."

Lelaki itu mulai memeluk gadis yang tubuhnya lebih mungil darinya. Dibelai lembut rambut gadis itu dengan penuh kehangatan.

"Jangan tinggalin Alee inget itu ! "

Lelaki itu pun menjulurkan tangannya ke hadapan gadis yang kini sedang menatapnya dengan lekat.

"ayo ikut.."

Gadis berambut panjang tersebut sangat ingin membalas uluran tangan seseorang didepannya, namun Ia urungkan.

Gadis itu justru menjulurkan lidahnya.

"dipikir Alee mau sama Dima yang sok ganteng hihihh wleeee..."

Gadis itu berlari berharap agar sahabatnya itu mau mengejarnya dan dapat bercanda tawa kembali bersama. Namun sayang, Dima tidak lagi mengejar dirinya. Dima mulai bersedih dan berjalan menjauh dari tempatnya.

Dima meninggalkannya sendiri!

"ke..kenapa Dima pergi?"

"Dim.." Tak mendapat respon apapun dari Lelaki itu.

"Dimaa!" Masih tak berbalik badan Lelaki itu dan justru pergi berjalan semakin jauh.

"DIIIMMMAAAA!!!!!"

---

"DIIIMMMAAAA!!!!!" Teriak Avril membuat orang yang menunggunya pun terkagetkan.

"eeiiisshh sayang... sayang.. Alhamdulillah Kamu udah sadar "

"Maaahh... Dimaa Mahh.. Dia ninggalin Alee.. hikshiks.." Ucap Avril dengan suara parau akibat terisak.

"Ssst.. ninggalin gimana maksud Kamu?" Tanya Tillania hati-hati.

Tillania bingung dengan keadaan putrinya, sudah tepat 7 hari sejak kecelakaan itu dirinya menemani Avril di Rumah Sakit. Julian sedang pergi ke Luar Negeri sedangkan Dewi sedang mengerjakan skripsi dan hanya sesekali dapat menemani adiknya yang terus tertidur .

"Sayaang.. Mamah panggilkan Dokter dulu yah, Alee itu koma selama 3 hari.."

Gadis itu masih terdiam mendengar penjelasan Mamanya. Dia bingung mencerna setiap kata yang Tillania ucapkan.

"Keadaan Avril sudah membaik, perban di matanya dapat kita lepaskan 2 hari lagi". Terang Sang Dokter pada Tillania dan dapat di dengar baik oleh Avril.

"Jad..jadi.. Saya sempat koma Dok?" Tanya Avril kepada dokter yang Ia tidak ketahui di sebelah mana Pria paruh baya itu berdiri.

Dokter itru menundukkan badannya untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh Avril.

"avril kemarin koma setelah di operasi syaraf mata, koma kemungkinan terjadi akibat syaraf Avril terlalu terkejut untuk mengalami pergeseran saat operqsi. Itu sebabnya koma jangka pendek bahkan jangka menengah bisa terjadi" Terang dokter panjang lebar.

---

Di ruangan lain,

"Terimakasih banyak Nak, Kamu baik sekali mau membantu Putra Tante, tanpa Kamu Dia mungkin tidak akan bisa hidup lagi.." Ucap Wanita paruh baya dengan sesekali menyeka air matanya dan tangan yang lain menggenggam Lelaki yang terbaring di tempat tidurnya.

Brian mencium tangan Wanita itu.

"Sama-sama Tante, Brian senang bisa membantu Putra Tante". Jawab Brian sambil mengangkat lengkung bibirnya agar dapat tersenyum di balik wajah pucatnya.

Ur Ma First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang