[15]Hurted Heart

2K 74 8
                                    

Dima usai menyelesaikan belajar Matematika yang merupakan salah satu pelajaran yang ia sukai.

Namun tiba-tiba Ia teringat akan gadis itu. Gadis yang selalu Ia lindungi sejak sangat lama hingga gadis itu tumbuh remaja.

Dima mencoba menghubungi gadis itu namun tidak diangkat. Dima mencoba lagi dan lagi hingga 15 kali pun tak ada jawaban dari seberang telepon.

Dima khawatir, namun 5 menit setelahnya handphone Dima berdering.

Avril mobile's calling

"Hall.."

"Dimaaa!!" Teriak Avril spontan

"Jangan teriak oneng, kuping Gue tersiksa" Jawab Dima yang selalu sabar menghadapi gadis itu.

"Lo darimana aja tadi telpon Gue gak lo.."

"Dim Gue seneng banget hari ini!!" Ucap Avril yang berhasil memotong kalimat tanya Dima.

"Seneng kenapa? Karna Gue telp.."

"Gue kembali merajut cinta yang sempat sirna sama Bm!" Potong Avril lagi san lagi.

Berdesir darah Dima merasakan sesaknya bernapas untuk waktu dekat ini. Perasaannya hancur akan gadis itu, hatinya terlalu patah untuk dapat disatukan kembali dengan cinta. Nyatanya cinta itu kini merubah segala perlindungan yang Ia bentuk menjadi musnah dengan perginya gadis yang Ia nantikan kembali ke pelukan orang lain.

Dima tak dapat berkata lagi Ia berusaha menyembunyikan rasa sakitnya dari gadis yang dicintainya.

"Hallo? Dima? Are you there?  Kok Gue dicuekin elah" Rengek Avril manja.

"..."

"Bang Dima!! Dib bener sih besok nggak Gue do'ain biar lancar Lu TOnya!"

"..."

Tidak peduli TO mengenai materi kesukaannya esok hari yang biasanya sangat Ia nantikan. Hatinya terlalu sakit mengetahui gadis yang ada dalam Do'anya memilih lelaki lain.

"Oke Gue tutup nih telponnya ?"

"Apaan sih? Brisik banget Lu oneng! Maaf yah Gue lagi jalan sama cewek Gue di taman Holland" Jawab dima berbohong menutupi perasaannya.

"Dih boleh, sekarang udah punya cewek"

"Udah dong kan Gue mah ganteng?"

"Dih Dima Gue juga cantik dong! Bm nembak Gue lagi dibikinin momen romantis lagih, sumpah Gue melting Dim! Lah Lo gimana sama cewek Lo ? Ada bikin momen romantis nggak?" Cerita Avril yang tak sadar membuat lawan bicaranya merasakan pedih.

"Gimana Gue bikin momen romantis? Kalo gadis yang Gue suka itu Lo Lee! Ternyata Gue kalah start sama Brian Gue ga berguna banget jadi cowok sampe harus ngerasain sakit gini haha" batin dima sambil tersenyum miris.

"Suatu saat Lo harus bantuin Gue bikin momen romantis buat kekasih Gue yah oneng!" Pinta Dima asal.

"Siapp boss yaudin Gue tidur yaa ngantuk banget inih"

"Good night my sweetest dream"

'tut'

"Terimakasih telah menjadi seseorang yang selalu ku sebut dalam doa. Ternyata bagi Tuhan kita hanya dipertemukan untuk saling menemukan yang lain, terimakasih". -Dima

***

Avril terbangun dari tidurnya di jam 03.00 WIB. Biasanya Dia bangun jam segini untuk belajar namun ini hari libur yang harus di rayakan dengan tidak memikirkan pelajaran.

Ur Ma First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang