[16]South Beach

1.9K 71 38
                                    

Mereka telah tiba setelah 30 menit perjalanan dari restoran.

"Spada Oppa?" Ucap Avril setelah sampai di Rumah besar milik keluarga Burhan.

Oppa keluar membukakan pintu setelah Avril mengucap salam.

"Hai, rupanya kalian sudah pulang nak? Ayo masuk dulu istirahat nanti jam 3 Oppa akan ajak Kalian ke suatu tempat, ready all?" Ajak Oppa semangat.

"Yash Oppa" ucap Defi lesu.

"No bad face baby please, Kalian akan merasakan indahnya Jogja nanti sore. Kalian akan merasa bahagia setelah Kalian melihatnya karna besok Kalian sudah kembali ke Jakarta" Terang Oppa.

Mereka mengiyakan permintaan Oppa lalu masuk kedalam kamar masing-masing untuk membersihkan diri dan sejenak beristirahat.

Namun, tiba-tiba ponsel Cindy berbunyi.

'Kriing'

1 pesan belum dibaca

"Cin Gue minjem hp Lo yaa, mau mainan game teriak-teriak" pinta Avril.

"Ambil aja di dalem tas Lee" Kata Cindy yang kemudian bergegas masuk ke kamar mandi.

"Okey.."

Avril membuka tas dan mengambil ponsel gold itu ke genggaman tangannya.

Setelah membuka panel layar Avril memencet asal sambil terfokus pada halaman luar kamar.
Sehingga Ia tidak sengaja membuka notif pesan yang dikirimkan oleh nomor tak dikenal untuk Cindy sahabatnya.

Nomor tak dikenal

You'll die whn u with her.

"Astaga!!! Siapa manusia gila yang telah mengirimkan pesan ini untuk Cindy? Siapa yang orang itu maksud her? Apa maunya orang ini? Apa Cindy pernah lakuin sesuatu hal ? Tapi, gak mungkin! Dia itu tipe orang polos yang nggak semuanya ingin Dia ketahui" Berbagai pertanyaan sesak memenuhi pikiran Avril.

Avril mengurungkan niat untuk nge-game dan menutup handphone Cindy. Dia tidak berniat untuk memberitahu Cindy atau menanyakan sesuatu kepadanya karna Ia rasa Ia terlalu lancang telah membuka privasi orang lain yang sebenarnya itu unsur ketidak sengajaan, Avril asal pencet.

"Lee? Udah selesai yang nge-game tumben bentaran?" Tanya Cindy yang telah selesai mandi.

"Hehe kan Gue mau mandi capek banget ni badan, air anget ada kan Ndy?" Bohong Avril.

"Ada kok, buruan mandi gih bau terasi udang mama suka badan Lo!" Canda Cindy.

"Dihaha anju, sa ae Lo dah" kata Avril menanggapi Cindy.

Avril bingung didepan kaca westafel Dia memikirkan apakah Ia harus bercerita ke sahabatnya yang lain atau tidak Ia bingung.

"Ok, nanti Gue bakal cerita deh ke mereka, siapa tau mereka tau hal ini" Ucap Avril pelan.

---

Setelah selesai istirahat siang mereka anak perempuan dan laki-laki pun berkumpul di ruang tamu untuk menunggu Oppa yang akan mengajak mereka ke suatu tempat yang masih dirahasiakan olehnya.

Sambil menunggu, enaknya Avril menanyakan hal yang mengganjal di hatinya sekarang ini kepada Dyah dan Defi, berhubung Cindy masih memanggil Kelvin yang belum siap.

"Dy, Def Gue mau tanya deh" bisik Avril misterius.

"Apaan dah bikin penasaran aja Lo?" Tanya Dyah.

"Jadi, tadi kan Gue buka Hpnya Cindy eh gak sengaja tuh kebaca pesannya" jelas Avril.

"Yaudin si gitu aja repot dah Lo biasa juga stalk Hp orang" Tanggap Defi sewot.

Ur Ma First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang