Pict : Avril & Diandra
Avril tiba di pelataran rumahnya dan mulai masuk ke dalam rumah yang tak mendapati siapapun disana.
"Nona sudah pulang? Biar Bibi siapkan air hangat untuk mandi ya" Tawar Pembantunya.
"Iya Bi makasih, dirumah nggak ada orang ya?" Tanya Avril.
"iya Non, tadi Ibu pergi sama Bapak ke Supermarket katanya mau belanja sekalian jalan-jalan, kalo Kak Dew.."
"oh gitu, yaudah Bi" Potong Avril.
Avril masuk ke dalam kamarnya dan mulai bersiap membersihkan diri. Setelah selesai Ia pun memilih memakai piyama tsum-tsum berwarna pink kesukaannya.
Ia terduduk menyisiri rambut di atas ranjang di dalam kamarnya, tak sadar Ia meraba kembali hatinya yang sakit. Ternyata perasaan sehancur apapun itu akan damai kembali karna adanya penenang di sekitar Kita, namun setelah semuanya pergi dan Kita kembali dalam sepi dan kesendirian, kenyataan itu seakan menyeruak masuk melewati celah dan menghancurkan pemiliknya.
Sempat terlupa akan masalahnya, namun kini tak ada siapapun dirumah membuat batinnya sepi dan tak ada tempat untuk mengadu sendu. Hatinya terpenuhi dengan benak tak enak yang memikirkan akan segala kenangannya, sungguh begitu tegakah Dia?
Air mata itu turun kembali membasahi pipi yang baru saja kering akan bilasan air mandi sore hari. Tangan mungil Avril menggenggam erat merasa tak kuat. Apakah Ia terlalu jahat telah menuduh Brian hingga membuatnya lebih memilih berpaling? Siapakah yang paling jahat dari yang terjahat disini?
'tok..tok..tok..'
"Nona, ini Bibi membawakan makan malam, Ibu sama Bapak belum pulang jadi Bibi bawa kesini aja biar Nona nggak usah ke bawah" Ujar Pembantu Avril.
"Nggak mau makan Bi, nggak mood" Tolak Avril dengan suara serak.
"Nanti Nona sakit gimana?, ayo buka dulu pintunya Non.."
"Bi maf, jangan ganggu Alee dulu, nanti aja kalo laper Alee turun nggak apa-apa" Tolak Avril Lagi sopan.
"Baik Non, nanti panggil Bibi aja".
"iya.."
'pim..pim..'
Suara klakson mobil terdengar dari kamar Avril, Ia bersemangat untuk melihat dari jendela siapakah diluar sana, apakah itu Brian? Akankah Brian ingat padanya dan mengunjunginya?
Avril membuka gordyn kamarnya dan menampakkan mobil berwarna grey milik Dewi. Desahan berat keluar dari mulut Avril. Ternyata yang ingin dilihatnya tak kunjung datang. Malam ini, Avril merasa bahwa dunia sedang mempermainkannya. Ia pusing, isi kepalanya terasa akan pecah detik itu juga.
Beranjak naik ke atas ranjang untuk rebahan agar pikirannya tenang pun tak bisa, berniat memejamkan mata adalah hal yang sia-sia saja.
___
Avril terbangun dari tidur singkatnya, matanya memerah dan terdapat kantung disana. Avril berusaha menghubungi sahabatnya untuk dapat menemani weekend dirumahnya hari ini.
Menghubungi Defi sebanyak 5 kali tak di angkat..
Menghubungi Cindy sebanyak 4 kali tak di angkat..
Menghubungi Diah sebanyak 2 kali namun di reject..
Avril jengah semua sahabatnya tak dapat dihubungi. Dimana Mereka saat dirinya tengah dalam masa yang teramat kacau?
"YA ALLAH HADIRKAN TEMAN UNTUK DAPAT MENENANGKAN ALEE DARI KENYATAAN PAHIT INI AGAR PERLAHAN ALEE BISA LUPA" Pinta Avril setengah berteriak menatap atas langit-langit kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ur Ma First Love
Humor[Part 29 dan seterusnya di private acak silakan follow terlebih dahulu] Diceritakan seorang insan, Avril LeeQueeNha Hanrietta nama panjang bak kereta. Dia yang periang, supel, dan baik hatinya . Avril terjebak cinta gagal move on dengan seorang la...