Malam harinya aku tidak bisa tidur. Kulangkahkan saja kakiku ke dapur, berniat untuk membuat jahe panas atau semacamnya. Malam ini cukup dingin dan aku perlu sesuatu untuk menghangatkan badanku. Sambil berjalan menuju dapur, aku jadi teringat kejadian tadi siang. Jeon Wonwoo tiba-tiba menyinggung hobi terselubungku dan gadis itu jadi panik sendiri karenanya. Haha, sungguh menggemaskan.
Ya, memasak adalah kegiatan rahasiaku ketika senggang. Tidak ada yang tahu hobiku itu selain Wonwoo dan seorang sahabatku. Rasanya hal ini cukup menegaskan kepada orang-orang yang berada disana tadi kalau Jeon Wonwoo itu sangat spesial untuk mengetahui sisi lain yang ada dalam diriku. Jun hyung saja sampai tidak berkata macam-macam lagi ketika kami pada akhirnya memasuki kamar untuk tidur.
Ketika aku sedang merebus jahe, mataku menangkap sosok seseorang dari balik pintu kaca dapur. Dapur milik Jun hyung ini memiliki pintu kaca yang sangat besar dan langsung terhubung ke taman belakang. Di taman belakang itu terdapat kolam renang yang cukup luas disertai dengan gazebo di pojokannya. Terdapat juga meja panjang beserta kursi dari kayu tempat kami barusan melaksanakan pesta barbeque.
Aku memicingkan mataku agar dapat melihat dengan jelas sosok di taman tersebut. Yang jelas rambutnya yang sebahu membuatku berkesimpulan kalau ia seorang wanita. Ia duduk dipinggir kolam membelakangi pintu kaca dapur. Heran, padahal ini sudah pukul satu malam. Perempuan macam apa yang masih berkeliaran dipinggir kolam jam segini?
Siapa dia? Minghao? Seungkwan? Wonwoo? Atau jangan-jangan dia mahluk lainnya yang berwujud perempuan?
Seketika itu juga aku merasakan bulu kudukku berdiri. Haruskah aku kembali tidur? Tapi aku cukup penasaran sehingga dengan memberanikan diri, kulangkahkan kaki menuju arah kolam. Dalam hati aku berharap ia bukan salah satu penghuni jadi-jadian di villa ini.
"AISH!!! KAMJAGIYA!!!"
Aku berteriak mengumpat ketika sosok itu tiba-tiba menolehkan kepalanya padaku. Dengan wajah datarnya ia terlihat tidak peduli dan menggumamkan namaku.
"Aigoo, Kim Mingyu..."
"Yak! Jeon Wonwoo! Apa yang kau lakukan malam-malam begini di pinggir kolam?! Kau mengangetkanku saja!"
"Kau sendiri yang apa-apaan disini..."
"Harusnya aku yang bertanya begitu padamu!"
Malas berdebat konyol denganku, Wonwoo lebih memilih diam. Aku ikut duduk disampingnya. Jeon Wonwoo mengulurkan kakinya ke arah kolam dan bermain-main dengan airnya. Celananya ia gulung sampai lutut agar tidak basah. Dan begitu kuperhatikan, dia hanya memakai kaus lengan pendek yang tipis. Ckckck. Apa yang ia lakukan di malam sedingin ini.
Segera saja kulepas kardigan hitam yang tengah kupakai dan kusampirkan ke punggungnya. Ia menatapku dengan kening berkerut.
"Aku tidak kedinginan." Sahutnya.
"Iya, iya. Aku tahu. Pakai saja."
Anehnya Jeon Wonwoo tidak lagi membantahku. Ia menuruti omonganku dan memakai kardiganku yang kini terlihat kebesaran diatas tubuhnya. Lucu sekali melihatnya.
"Aku sedang merebus jahe, kau mau?"
"Aku tidak suka jahe."
"Ya, tentu saja aku tahu kau tidak suka. Akan kubuatkan yang lain."
Tujuh menit kemudian aku telah kembali dengan jahe panas untukku dan coklat hangat untuknya. Wonwoo menyukai coklat, dengan ditambah sedikit bubuk creamer. Dia tidak begitu suka minuman yang begitu panas, jadi aku membuatkannya hangat, tidak sampai panas. Heol, aku masih saja mengetahui kebiasannya.
Aku kemudian ikut duduk bersila disampingnya. Aku tak mau kaki-ku basah, sehingga aku tak ikut menjulurkan kakiku seperti yang ia lakukan.
"Ini." Seruku sambil menyodorkan coklatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us, Who Can't Break Up ✔
FanficKim Mingyu adalah mantan kekasihnya. Diputuskan sepihak oleh Jeon Wonwoo tanpa alasan. Dua tahun mereka berpisah, hingga akhirnya bertemu kembali. Ketika Kim Mingyu berusaha mendekat disaat Jeon Wonwoo berusaha menjauh, siapakah yang akan menang? ...